Orang Tua Dipenjara, Bocah 4 Tahun di Deli Serdang Dianiaya Paman dan Bibi
Merdeka.com - DK, bocah empat tahun di Deli Serdang, Sumatera Utara tidak sepatutnya mengalami hal memilukan ini. Ia mendapatkan perlakuan kasar dari paman DS (27) dan bibinya SE (24) saat dititipkan di kediaman mereka.
Nasib malang DK alami ketika kedua orang tuanya menitipkannya di kediaman sang paman di Kompleks Perumahan Asri Indah, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal. Orang tua DK harus melakukan itu karena keduanya mendekam di balik jeruji besi.
Seperti yang Merdeka.com lansir dari Liputan6, Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi, membenarkan adanya kasus penganiayaan tersebut. Ia mengungkapkan jika DK sudah tinggal bersama kedua pelaku sejak 3 bulan terakhir.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Kenapa sindiran ke anak buruk? Meskipun sindiran sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk mendidik anak, namun sebenarnya sindiran dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Apa yang membuat anak sedih? Sederhananya malam ini, aku rindu rumah yang di mana di sana ada aku, ayah, ibu, dan kakak adik.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
"Anak tersebut (korban) selama 3 bulan terakhir tinggal bersama paman dan bibinya. Di rumah itu, mereka hanya tinggal bertiga," kata Yasir, Jumat (23/10).
Terungkap Saat Korban Meminta Minum ke Tetangga
©2020 Tangkapan layar kanal youtube Mama Yona Merdeka.com
Menurut Yasir, kejadian memilukan itu tak banyak diketahui oleh tetangga. Mengingat selama di kediaman tersangka, DK banyak tinggal di dalam rumah. Bahkan saking kejamnya DS dan SE jarang memberinya makan dan minum.
Kejadian tersebut terungkap saat korban DK keluar rumah dan meminta minum kepada tetangganya karena kehausan. Saat itu kondisi DK sudah dipenuhi luka lebam di tubuhnya.
"Sering dianiaya paman dan bibinya. Dia tinggal di situ, karena orang tuanya dipenjara karena kasus narkoba, nah dari situ tetangganya kaget karena badan anak tersebut lebam-lebam. Minta minum dia, kehausan," sebut Yasir.
Tak Berhati Nurani
Kejadian tersebut juga terekam dan viral di video kanal Youtube Mama Yona. Terlihat DK tengah kehausan meminum dengan mengenakan kaus oblong lusuh. Melihat kondisi DK, pada para tetangga menjadi geram atas ulah kedua pelaku.
Diketahui saat meminta minum sang paman sedang keluar beli sayur. Sementara bibinya sedang di dapur sehingga ia bisa lolos keluar meminta minum ke tetangga.
“Tengok itu sampai kaya gitu, kan gak pantes kan kita bisa ngadu ini, kita adukan aja. Ya geramnya kek manapun jangan sampe kek gitu lah, masa gak ada hati nuraninya iya kan” ujar tetangga yang memberinya minum.
Mengaku Kesal Terhadap DK
©2020 Tangkapan layar kanal youtube Mama Yona Merdeka.com
Disebutkan Yasir, dalam kasus ini pihaknya sudah memeriksa JS dan SE. Saat ini status keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pihaknya juga sudah memeriksa 4 orang saksi, yaitu 3 orang tetangga, dan Kepala Dusun, Isak Azhari.
"Mereka (tersangka) sudah ditangkap dan diperiksa. Keduanya mengakui perbuatannya. Hasil tes (urin) keduanya tidak narkoba," sebutnya.
Untuk sementara pihak kepolisian masih belum melakukan penahanan kepada kedua tersangka, mengingat belum dilakukan gelar perkara. Jika hasilnya keluar dan diputuskan penahanan maka keduanya akan ditahan.
Kedua pelaku beralasan tega menganiaya korban karena marah atas perilaku sang bocah yang kerap membuat kesal.
"Pengakuan tersangka, anak itu sering buang air di celana. Pengakuan si anak, sering tidak dikasih makan," ujarnya.
Dievakuasi ke Rumah Sakit
©2020 Tangkapan layar kanal youtube Mama Yona Merdeka.com
Pasca kejadian itu pihak kepolisian lantas mengevakuasi korban bocah 4 tahun tersebut ke Puskesmas terdekat. DK kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik untuk dilakukan perawatan lebih lanjut. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaNegosiasi berjalan alot hingga dua jam lamanya karena pelaku enggan melepaskan korban. Sementara bocah itu ketakutan bukan main dan hanya bisa menangis.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI, Jasra Putra mengapresiasi Kepolisian Depok yang langsung mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan tersebut, kedua anak itu mengalami benjol dan memar di sekujur tubuhnya.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaPerbuatan bejat tersangka bermula saat korban menonton perlombaan dalam rangka memperingati HUT RI ke-78. Lokasinya persis di depan rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaMS merupakan tante korban atau adik kandung dari Bintang Situmorang, ibu korban.
Baca SelengkapnyaKorban balita akhirnya diselamatkan oleh tetangga.
Baca Selengkapnya