Petani di Deli Serdang Bunuh Teman Sekampung, Alasannya Bikin Terenyuh
Merdeka.com - Seorang pria bernama Satria Efendi Jaya Sembiring (31) warga Desa Penen, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), ditangkap polisi pada Selasa (12/10) usai membunuh teman sekampungnya.
Pelaku yang berprofesi sebagai petani tersebut ditangkap petugas saat berada di rumahnya. Hal ini disampaikan oleh Kasatrekrim Polresta Deli Serdang, Kompol Muhammad Firdaus pada Rabu (13/10).
"Kita mengamankan pelaku pasca kejadian pembunuhan Heri Waruwu (45). Saat diinterogasi, Ia mengaku telah membunuh korban," terang Firdaus.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
Pelaku membunuh korban memakai sebilah parang. Akibatnya, korban mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
"Hasil pemeriksaan Puskesmas Biru-biru, terdapat tiga luka bacok di bagian kepala belakang korban. Begitu juga di bahu kiri lebih kurang tujuh centimeter," ungkap Firdaus.
Saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif Satreskrim Polresta Deli Serdang. Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Pelaku Tak Terima Ibunya Dihina
Dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan aksinya tersebut lantaran tak terima ibunya dihina oleh korban.
Sebelum kejadian, pelaku dan korban sempat bertemu dan terlibat obrolan.
"Korban bilang 'sudah mati mamak kau itu' kepada pelaku. Dari situlah, bersangkutan tidak senang hingga menghabisi nyawa Heri Waruwu dengan sebilah parang," ujar Firdaus.
Akibat perbuatannya itu, pelaku saat ini dijerat pasal 338 KUHPidana dengan ancaman 15 tahun penjara.
Kronologi Kejadian
Pembunuhan ini berawal saat korban dan pelaku sedang berada di sebuah warung di desa mereka sekitar pukul 22.00 WIB. Keduanya mengobrol sambil minum tuak. Di tengah-tengah minum tuak, korban menawarkan makanan kepada pelaku. Pelaku menolak dan mengaku sedang pusing karena sang ibu tengah sakit. Namun korban justru menjawab dengan perkataan yang menyinggung pelaku."Pelaku yang ditawarkan makanan menjawab bahwa sedang pening, lantaran ibunya sakit. Korban membalas dengan perkataan 'nanti matinya mamak kau itu'," jelas Firdaus. Setelah menghina ibu pelaku, korban kemudian pergi meninggalkan warung tuak dan pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari kediaman pelaku.Pelaku sakit hati dan mendatangi korban. Keduanya sempat terlibat cekcok sebelum akhirnya pelaku membacok korban hingga tewas. "Pelaku yang sakit hati ibunya dihina mendatangi korban. Di situ, terjadi cekcok antara keduanya sampai berujung perkelahian. Dia (Satria Efendi Sembiring) mengeluarkan sebilah parang yang kemudian membacok Heri Waruwu dengan membabi buta hingga tewas berlumuran darah," tambah Firdaus. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaPria inisial DW (50) ditangkap setelah menganiaya istrinya ID (45) hingga tewas di kebun pisang Dusun Matekko, Desa Paccing, Awangpone, Bone, Rabu (31/1).
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaSeorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPembunuh pria lanjut usia berinisial S (76) di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi tertangkap.
Baca Selengkapnya