7ev3n, virus komputer baru tukang minta tebusan puluhan juta rupiah
Merdeka.com - Apakah Anda sudah familiar dengan istilah ransomware? Jika belum, sebaiknya Anda mulai belajar mengenal jenis virus yang dari ke hari jumlahnya semakin meningkat ini. Belakangan, muncul sebuah ransomware baru bernama '7ev3n' yang meresahkan.
Pada dasarnya, ransomware adalah jenis virus yang berisi paket kode enkripsi atau pengunci data. Pola serangan virus ini mirip tindak penyanderaan. Saat sudah menginfeksi komputer, ransomware akan langsung mengunci sebagian atau seluruh akses ke komputer, membuatnya nyaris tidak bisa dipakai.
Nah, agar si komputer bisa dipakai kembali, biasanya hacker pengirimnya akan meminta uang tebusan untuk menghilangkan enkripsi yang ada. 7ev3n juga mempunyai modus serupa.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Ransomware menginfeksi perangkat bagaimana? Ransomware bisa menyerang dengan berbagai metode untuk menginfeksi perangkat atau jaringan target. Biasanya yang paling banyak digunakan adalah email phishing dan rekayasa sosial lainnya.
-
Bagaimana cara mengatasi keyboard laptop yang terkena virus? Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat mencoba menginstal ulang driver keyboard, memeriksa pembaruan perangkat lunak, atau menjalankan pemindaian antivirus.
-
Dimana virus ada? Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
-
Apa saja penyebab perangkat terserang ransomware? Berikut beberapa penyebab umum perangkat terserang ransomware: Phishing Kelemahan Keamanan Software Akses Jarak Jauh yang Tidak Aman Lemahnya Penggunaan Password Kurangnya Kesadaran Keamanan Pekerja yang Melakukan Pekerja dari Rumah (WFH) Pengunduhan Drive-by Lemahnya Penggunaan Backup
Bedanya, virus ini meminta tebusan yang tidak masuk akal, mencapai 13 Bitcoin atau nyaris menyentuh Rp 70 juta. Soal mahal atau tidak, tentu tergantung isi file komputer yang ikut diblokir oleh si virus.
Menariknya, pola serangan 7ev3n cukup tradisional karena ikut mengunci komputer dengan cara menonaktifkan fungsi beberapa tombol keyboard, seperti F1, F10, F3, F4, Enter, Escape, Left Alt, Left Ctrl, Right Alt, Right Ctrl, Right Shift, Left Windows, Right Windows, Num Lock, dan Tab.
Terkuncinya semua tombol itu tentu menghalangi pengguna untuk menghilangkan pesan permintaan tebusan yang biasanya langsung memenuhi layar pasca infeksi 7ev3n.
Celakanya, meski pengguna sudah membayar uang tebusan, kerap komputer tidak bisa kembali ke kondisi semula di mana banyak file yang tetap tidak bisa diakses. Namun, untuk bisa membuka file yang ada di komputer tidak ada jalan lain selain membayar si hacker. Sebab, belum diketahui celah untuk menghilangkannya.
Ciri dari komputer yang sudah terinfeksi virus 7ev3n adalah ada file-file yang berubah nama dan berakhiran (ekstensi) '.r5a'. Semua file yang berakhiran .r5a biasanya sudah tidak bisa dibuka lagi.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca SelengkapnyaLockBit meminta tebusan sebesar 8 juta dollar agar server dipulihkan kembali
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang paling banyak diserang ransomware
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaMenkominfo memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) kena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaNilainya sekitar USD8 triliun atau setara Rp123.846 triliun (kurs dolar AS: Rp15.480).
Baca SelengkapnyaSeorang warga desa Karawaci Baru inisial AN dibekuk
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.
Baca Selengkapnya