BeKraf sependapat pemain e-commerce soal rencana pajak cuma-cuma

Merdeka.com - Para pemain e-commerce serentak tak setuju dengan rencana pemerintah terkait penerapan pajak cuma-cuma. Pasalnya, mereka beranggapan bahwa pada dasarnya pengenaan PPN cuma-cuma untuk bisnis e-commerce harus dilihat lebih dalam lagi dari revenue atau model bisnis masing-masing jenis e-commerce.

Bahkan di kategori e-commerce yang sama pun, fiskus perlu melihat lebih detail mengenai revenue atau model bisnisnya sehingga dapat memahami mana yang benar harus dikenakan PPN pemberian cuma-cuma, mana yang tidak.

Keberatan para pemain e-commerce terkait rencana soal pajak juga menjadi perhatian Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf). Hal itu diungkapan oleh Kepala BeKraf, Triawan Munaf. Pihaknya menyatakan sependapat dengan para pemain e-commerce. Menurutnya, pengenaan pajak jangan justru membunuh startup. Justru, seharusnya para startup ini perlu didukung.

"Sebetulnya, ini yang semestinya diperjuangkan. Jangan sampai pajak dapat mematikan startup yang butuh untuk didukung," katanya saat dijumpai di kantor Bukalapak, Jakarta, Selasa (12/04).

Menurutnya, terkait persoalan tersebut, pemerintah akan segera melakukan diskusi dan diharapkan bisa menemukan titik temunya.

"Pemerintah harus terbuka dan berdiskusi, ini kan sesuatu yang baru. Pajak itu kan memang ada aturannya, tapi kita usahakan bisa ketemu titik temunya. Nanti koordinasi segala macam dengan pihak asosiasi e-Commerce, Bekraf, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Kementrian Keuangan (Kemenkeu), sama Ditjen Pajak," imbuhnya.