'Big Bang' diklaim tak pernah ada, ilmuwan sebut alam semesta abadi
Merdeka.com - Menurut teori fisikawan terkenal, Albert Einstein, alam semesta lahir sekitar 13,8 miliar tahun silam setelah terjadi ledakan besar atau 'Big Bang'. Namun, ketidakmampuan ilmuwan modern menjelaskan fenomena Big Bang membuat teori ini tenggelam.
Meskipun banyak orang percaya akan adanya 'Big Bang', termasuk Paus Fransiskus, tetapi ilmuwan sampai saat ini belum ada yang sanggup menjelaskan apa yang terjadi saat Big Bang berlangsung atau apa yang terjadi sebelum Big Bang.
Oleh sebab itu, beberapa ilmuwan, salah satunya Profesor Saurya Das dari Universitas Lethbridge (Kanada), mengatakan bila teori Big Bang tidak benar.
-
Bagaimana cara kerja teori Big Bang? Menurut laman Space yang dikutip pada Selasa (19/11/2024), teori ini menyatakan bahwa alam semesta dimulai sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu dari satu titik yang sangat panas dan padat, yang kemudian mengembang dengan kecepatan yang sangat tinggi.
-
Apa kelemahan Teori Einstein? Teori relativitas tradisional mempunyai keterbatasan, terutama pada tingkat energi tinggi yang menimbulkan masalah non-renormalisasi. Artinya muncul kekurangan matematis yang tidak dapat dihilangkan.
-
Apa penyebab fenomena bintang jatuh? Fenomena bintang jatuh baik dari dulu sampai sekarang kerap kali dihubungkan dengan kekuatan supranatural. Padahal secara sains hal ini sudah dijelaskan oleh para ilmuwan bahwa bintang jatuh merupakan meteorit yang tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.
-
Apa itu retakan alam semesta? Cosmic strings, atau retakan alam semesta, diperkenalkan oleh fisikawan teori Tom W.B. Kibble pada tahun 1970-an. Konsep ini merujuk pada cacat kosmik yang terbentuk pada tahap awal alam semesta.
-
Mengapa para ilmuwan tertarik dengan retakan alam semesta? Penemuan bukti yang mendukung keberadaan cosmic strings dapat memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan penting mengenai perkembangan alam semesta sejak terjadinya Big Bang.
-
Kenapa Teori Einstein ditentang? 'Masalah gravitasi Einstein yang tidak dapat dinormalisasi ulang sudah banyak diketahui. Hal ini menyebabkan puluhan upaya untuk memperlakukannya sebagai teori energi rendah. Misalnya, dalam teori string, persamaan klasik Einstein hanyalah suku pertama dalam deret tak hingga koreksi gravitasi,'
"Teori Big Bang hancur karena adanya ketidakjelasan terkait kapan atau bagaimana Big Bang terjadi. Faktor 'tak terbatas' inilah yang membuat teori Big Bang hancur dengan sendirinya," ujar Profesor Das, Daily Mail (10/02).
Dengan menggabungkan teori relativitas milik Einstein dan teori mekanika kuantum, Profesor Das menemukan bukti bila alam semesta sejatinya tidak mempunyai titik awal ataupun akhir.
"Sama seperti partikel kuantum, alam semesta tidak mengarah ke masa depan atau masa lalu. Sejauh kami melihat, jagad raya tidak pernah dilahirkan, karena memang saat-saat kemunculannya tidak pernah ada. Alam semesta pun abadi, tidak mempunyai akhir," lanjut Profesor Das.
Lalu, benarkah alam semesta ini benar-benar tidak akan berakhir?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekitar 70 persen dari alam semesta terdiri dari energi gelap.
Baca SelengkapnyaAlbert Einstein adalah fisikawan ternama di dunia. Tetapi ia pernah dilanda kegalauan atas penemuannya.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mempertimbangkan teori bahwa alam semesta mungkin berada di dalam lubang hitam. Tapi apa manusia bisa hidup di sana?
Baca SelengkapnyaUsia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya
Baca SelengkapnyaTeori-teori ini tidak hanya mengubah pandangan ilmiah, tetapi juga berdampak pada budaya, filsafat, dan cara hidup masyarakat sehari-hari.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menjelaskan mengapa semua benda di alam semesta harus berputar.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan sejarah, banyak prediksi yang meleset menjadi pelajaran penting.
Baca SelengkapnyaMasing-masing ilmuwan punya pandangan sendiri soal ini. Berikut ungkapannya.
Baca SelengkapnyaAda beragam hal di alam semesta ini tak bisa dijelaskan secara sains. Ilmuwan tak sanggup untuk menjelaskan.
Baca SelengkapnyaViral bumi akan gelap total selama tiga hari, begini fakta sebenarnya
Baca SelengkapnyaHawking banyak ditanyai mengenai pandangannya mengenai keberadaan Tuhan dan kepercayaan yang ia anut.
Baca SelengkapnyaTeknologi baru seperti pencitraan ruang angkasa yang membantu mereka memecahkan misteri kerak bumi.
Baca Selengkapnya