Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dianggap suram sarjana pertanian ogah jadi petani

Dianggap suram sarjana pertanian ogah jadi petani Petani bayam di Tangerang. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Sektor pertanian masih dipandang sebagai sebuah pekerjaan dengan masa depan suram. Banyak sarjana pertanian yang memilih kerja di sektor lain daripada menjadi petani. Perlu terobosan agar sarjana mau memajukan pertanian dalam negeri.

Kepala Pusat Studi Dinamika Pedesaan Fakultas Pertanian Universitas Padjdjaran, Ganjar Kurnia, mengatakan Indonesia menghadapi masalah serius di bidang pertanian, khususnya regenerasi petani.

Saat ini jumlah petani yang ada di sawah kebanyakan sudah berusia lanjut. “Mestinya para sarjana pertanian lah mengganti peran mereka,” kata Ganjar, saat berbincang dengan Merdeka Bandung.

Orang lain juga bertanya?

Padahal menurutnya, Indonesia memiliki banyak lulusan sarjana pertanian. Tiap kampus pertanian menghasilkan banyak lulusan setiap tahunnya. Fakultas Pertanian Universits Padjdjaran contohnya, tiap tahun dibanjiri 5.000-10.000 peminat jurusan pertanian. Dari total keseluruhan yang diterima fakultas hanya 300 orang. Tetapi dari jumlah itu, hanya sedikit lulusan pertanian yang memutuskan menekuni pertanian. “Sebagian menganggap pertanian hanya batu loncatan. Banyak yang ke sektor lain di luar pertanian, misalnya ke bank,” kata mantan Rektor Unpad ini.

Doktor Sosiologi Pedesaan lulusan Universitas Paris X Nanterre, Perancis, ini mengungkapkan banyak faktor yang membuat minimnya minat sarjana pertanian berkiprah di sektor pertanian, salah satunya kurikulum di masa lalu.

Ia menuturkan, kurikulum tersebut memunculkan ego keilmuan. Waktu itu Unpad sendiri memiliki banyak program studi pertanian, meliputi hama penyakit, prodi tanah, sosial ekonomi pertanian, agronomi dan teknologi pertanian. Kurikulum tersebut seolah-olah memperlakukan satu lahan pertanian memerlukan lima keilmuan. Sehingga banyak sarjana yang enggan bertani karena merasa bukan bidangnya.

Padahal, lanjut dia, mestinya seorang sarjana pertanian mampu melakukan usaha tani dari mulai menanam hingga menjual hasil taninya berdasarkan keilmuan. “Maka Unpad melakukan merger prodi menjadi tiga saja, yakni Agribisnis, Agroteknologi dan Fakultas Teknologi dan Industri Pertanian. Setelah merger itu jumlah peminat semakin meningkat,” terangnya.

Selain itu, Unpad juga mulai meningkatkan program praktik lapangan. Sehingga mahasiswa bisa mendalami masalah-masalah pertanian di lapangan.

Cara lain yang dilakukan Unpad adalah bekerja sama dengan masyarakat petani. Tujuannya untuk mendekatkan dunia kampus dengan pertanian. Misalnya di bidang agribisnis atau hortikultura, Unpad memberdayakan petani sayur Pangalengan yang hasil panennya langsung dijual ke pasar swalayan.

Dengan cara tersebut, masa tunggu panen yang menjadi kendala petani dalam menghasilkan pemasukan bisa disiasati karena swalayan mau membayar secara mingguan. “Model pemberdayaan seperti inilah yang harus dikembangkan untuk petani pangan,” katanya.

Namun masalahnya model tersebut belum bisa diterapkan di sektor pertanian pangan. Ia mengakui, sektor pangan nasibnya tidak semujur sektor hortikultura. Meski sebenarnya sektor pertanian pangan memiliki sisi keuntungan jika tekun mendalaminya. Masalahnya banyak sarjana pertanian maupun petani yang mengalami kesulitan saat menghadapi masa tunggu panen. Untuk bertani padi diperlukan waktu 3,5 bulan masa tanam.

“Panen padi hasilnya bisa lumayan. Tapi untuk menghadapi masa tunggunya bagaimana? dari mana bisa makan karena waktu tunggu itu yang kadang membuat petani juga tidak tahan,” ujar dia.

(mdk/frh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar Pranowo Ungkap Alasan Anak Muda Enggan Jadi Petani: Enggak Menjanjikan!
Ganjar Pranowo Ungkap Alasan Anak Muda Enggan Jadi Petani: Enggak Menjanjikan!

Anak muda enggan menjadi petani lantaran pendapatan yang tidak menjanjikan.

Baca Selengkapnya
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing

Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.

Baca Selengkapnya
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta

Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Dulu Kerja Perbankan di Jogja, Kisah Hidup Transmigran ke Kalimantan Ini Curi Perhatian
Dulu Kerja Perbankan di Jogja, Kisah Hidup Transmigran ke Kalimantan Ini Curi Perhatian

Pindahnya Basiron ke Kalimantan Utara tentu memerlukan banyak penyesuaian. Ia juga diketahui banting setir dalam urusan pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Dulunya Manajer Bank, Pria Ini Beralih Jadi Peternak Sapi dan Mengaku Hidup Lebih Bahagia
Dulunya Manajer Bank, Pria Ini Beralih Jadi Peternak Sapi dan Mengaku Hidup Lebih Bahagia

Menariknya, cuan dari bisnis peternakan sapi lebih banyak digunakan untuk membantu orang

Baca Selengkapnya
Lulus S1 dan S2 dari Universitas Ternama Tapi Akhirnya Pilih Berjualan Sapi, Kisah Wanita Ini Jadi Sorotan
Lulus S1 dan S2 dari Universitas Ternama Tapi Akhirnya Pilih Berjualan Sapi, Kisah Wanita Ini Jadi Sorotan

Kini tengah fokus bisnis ternak, wanita ini pun mengunggah cuitan warganet yang meremehkannya.

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Mayoritas Petani di Indonesia Cuma Lulus SD
BPS Ungkap Mayoritas Petani di Indonesia Cuma Lulus SD

Kondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Elegi Petani Padi Jakarta
Elegi Petani Padi Jakarta

Area persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang

Baca Selengkapnya
Hempaskan Gaji Puluhan Juta di Freeport, Lulusan S2 Ini Pilih Kembali ke Kampung jadi Petani
Hempaskan Gaji Puluhan Juta di Freeport, Lulusan S2 Ini Pilih Kembali ke Kampung jadi Petani

Tengah bergaji puluhan juta, dia justru memutuskan berhenti.

Baca Selengkapnya
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z

Calon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.

Baca Selengkapnya