Dua startup binaan Indigo jadi finalis Program Startup Australia
Merdeka.com - Lagi startup Indonesia berprestasi. Ini dibuktikan dengan lolosnya dua startup binaan Indigo Creative Nation (ICN), yakni Amtiss dan Zelos, ke babak final Muru-D. Ini program akselerator startup dari operator telekomunikasi terbesar di Australia, Telstra.
Ery Punta Hendraswara, Managing Director ICN, mengatakan total ada tiga finalis dari Indonesia, setelah melalui proses penjurian selama Agustus lalu. Masing-masing langsung memperoleh modal kerja sebesar SGD 40.000 atau hampir Rp 400 juta. Satu finalis lainnya adalah Teman Usaha.
"Ini kabar membahagiakan berikutnya bagi kami, karena startup binaan kami terus meraih pencapaian tingkat global. Sebelumnya startup Kakatu dan Jarvis Store ditarik Google dalam program Launchpad Accelerator," kata Eru dalam rilisnya, kemarin.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Siapa yang terlibat dalam inisiatif ini? Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa RSA UGM telah berkoordinasi dengan banyak pihak seperti Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dinas pariwisata, dan rumah sakit lainnya yang ada di Yogyakarta.'RSA UGM juga berinisiasi untuk membentuk Health Tourism Board yang bertugas untuk melakukan sertifikasi terkait medical tourism,' ujar Lutfhi.
Menurut Ery, Amtiss adalah binaan dalam program ICN 2015, sementara Zelos pada ICN tahun ini. Amtiss menawarkan solusi manajemen aset berbasis cloud, yang membantu perusahaan meminimalkan biaya operasional aset dan memaksimalkan masa kerja melalui pemeliharaan yang bersifat prediktif.
Sementara Zelos merupakan platform perekrutan kreatif, yang menghubungkan terutama mahasiswa aktif dan mahasiswa baru lulus untuk mendapatkan pekerjaan sampingan melalui metode match-making system, one click apply, dan assessment test.
Kata dia, binaannya, selain memperoleh modal kerja, juga akan mendapatkan bimbingan intensif untuk mengasah kemampuan selama enam bulan. Bahkan, Muru-D juga menyediakan ruang kerja kolaboratif di jantung distrik bisnis sentral Singapura, akses untuk berkolaborasi dengan para mentor kelas dunia, para pelatih profesional dan investor.
Ivan Gautama, CEO Amtiss, mengaku pihaknya menjadi berorientasi global, setelah dikirim ICN ke Silicon Valley dalam program Immersion pada 9-16 April lalu.
Kala itu, kata dia, ICN mendayagunakan koneksi yang dibangun Telkom Group melalui MDI (Metra Digital Invesment) terhadap binaannya, guna bertemu dengan perwakilan Uber, Facebook, Apple, dan Google, serta venture capital ternama, Kleiner Perkins Caufield & Byers (KPCB).
"Kami mengenal ekosistem startup dan bisnis digital lebih luas, setelah bertemu banyak jejaring di Silicon Valley. Indigo membuat kami lebih berani untuk masuk pasar di luar Indonesia, mindset kami banyak berusaha sepulangnya dari sana," katanya.
Presiden Direktur Telkomtelstra Erik Meijer menambahkan, tiga peserta tersebut mewakili Indonesia dari total 11 finalis yang datang dari 7 negara. Karena dalam musim pertama Muru-D Singapura tahun lalu tidak ada finalis dari Indonesia, maka tahun ini ditargetkan mendapatkan minimal satu dari Indonesia, tapi ternyata tiga finalis dari Indonesia.
"Peluang bisnis start-up punya kesempatan besar di Indonesia, ada banyak individu berbakat yang memiliki ide besar mengembangkan bisnis mereka di Indonesia dan di ajang global. Kami berharap Muru-D bisa menjadi wadah bagi para startup yang memiliki bakat dan ambisi,” ujar Erik.
Head of Muru-D Singapore Jamie Camidge mengatakan, pihaknya sangat bersemangat melakukan proses perekrutan start-up dari berbagai negara. Sebab, peserta memiliki ide dan semangat kewirausahaan yang luar biasa. Pemilihan peserta dari Indonesia untuk Muru-D Singapura ini, selain didukung Telstra dan Telkom, juga dibantu Kedutaan Australia dan AusTrade di Indonesia.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seiring dengan berjalannya waktu startup yang difasilitasi oleh Kominfo saat ini sudah semakin bervariasi.
Baca SelengkapnyaTujuh startup terpilih telah menampilkan inovasi digitalnya yang berkolaborasi dengan Telkomsel dan AppWorks.
Baca SelengkapnyaTidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaNilai pendanaan program ini pada gelombang pertama mencapai USD400.000 atau setara Rp6,24 miliar.
Baca SelengkapnyaKompetisi IdenTIK merupakan salah satu bagian dalam program Digital Technopreneur dari Kemenkominfo.
Baca SelengkapnyaKompetisi tersebut bukan hanya sekadar ajang untuk menunjukkan kecerdasan akademik, namun juga kesempatan untuk membuktikan kemampuan pemecahan masalah.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.
Baca SelengkapnyaJumlah pendaftar Pertamuda Seed and Scale 2024 mencapai 3.245 pendaftar, meningkat dibanding tahun lalu berjumlah 2.719 pendaftar.
Baca SelengkapnyaTantangan global masih menjadi momok untuk bisa ditaklukan startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaMereka juga akan mendapatkan bimbingan intensif, akses terhadap jaringan luas, peluang pengembangan dan pendanaan bisnis, hingga pemanfaatan Grab dan OVO.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca Selengkapnya