Fitur baru MataRakyat, solusi quick real count putaran 2 Pilgub DKI
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Putaran kedua yang akan berlangsung pada tanggal 19 April 2017 dan diikuti oleh lebih dari 7,2 juta warga DKI di 13.043 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Untuk membantu proses pengumpulan data Pilkada oleh relawan, inTouch Innovate Indonesia kembali bekerjasama dengan beberapa mitra seperti Microsoft Indonesia untuk melanjutkan layanan MataRakyat.
MataRakyat adalah sebuah aplikasi berbasis Android dan iOS yang memungkinkan masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi dalam pengumpulan data dari masing-masing TPS. Data akan direkap secara real-time menjadi hasil penghitungan yang riil dan cepat (real and quick
count). Beberapa menit setelah masing-masing TPS memperoleh suara akhir dengan menggunakan Microsoft Azure sebagai platform komputasi awan (cloud) terintegrasi yang memiliki kemudahan, fleksibilitas, serta tingkat keamanan terbaik dari Microsoft.
-
Mengapa quick count penting dalam Pemilu? Quick count dapat memberikan gambaran awal tentang hasil pemilu sebelum real count selesai. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui perkembangan politik dan mengantisipasi kemungkinan konflik atau kontroversi.
-
Bagaimana proses penghitungan suara di Jakarta Timur? Tedi mengatakan penghitungan di tempat pemungutan suara (TPS), rekapitulasi Tingkat kecamatan, kota, dan provinsi berjalan lancar.
-
Kapan quick count Pilkada DKI 2017 diumumkan? Pada hari pemungutan suara, berbagai lembaga survei menggelar quick count untuk memberikan estimasi hasil pemilihan secara cepat.
-
Apa itu DPT Pemilu? DPT Pemilu adalah singkatan dari Daftar Pemilih Tetap.
-
Bagaimana cara cek DPT Pemilu? Pengecekan data juga bisa dengan memasukkan nama lengkap dan tanggal lahir pada kolom yang disedaiakan
-
Apa hasil Quick Count Pilkada DKI 2017? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
Pada Pilkada DKI Putaran pertama, MataRakyat telah berhasil mencapai 84,3% target dengan relawan eSaksi mengunggah data perolehan suara (Plano-C1) dari 10.973 TPS; dari total 13.023 TPS yang tersebar di 5 kotamadya dan Kepulauan Seribu.
"Kami yakin dalam putaran kedua ini kami akan mencapai 100% karena sebagian besar eSaksi dari putaran pertama akan tetap berpartisipasi. Besarnya animo masyarakat pemilih di putaran kedua ini membuat kami yakin tidak sulit untuk mendapatkan tambahan 16%" ujar Hendra Kendro, CEO inTouch Innovate Indonesia.
Untuk MataRakyat versi Putaran 2 ini, InTouch telah menambahkan beberapa fitur baru seperti:
- Mendukung ponsel pintar (Android dan iOS), Whatsapp dan SMS bagi ponsel biasa.
- Memungkinkan eSaksi mengunggah data plano-C1 dari beberapa TPS yang berdekatan. Hal ini akan menambah jangkauan TPS melebihi jumlah eSaksi yang terdaftar.
- Members Get Members (MGM), yang memberikan insentif Reward Points bagi eSaksi yang mengajak temannya untuk mengunduh MataRakyat dan bergabung menjadi eSaksi. eSaksi dengan Points terbanyak dapat memenangkan hadiah menarik dari para sponsor seperti: headsets dari Sennheiser, Smartphone dari Advan, Notebook dari Acer dan HP.
- Citizen Journalism. Fitur lapor kejadian ini memungkinkan eSaksi untuk melaporkan dan mengunggah foto-foto kejadian di TPS, yang akan diteruskan kepihak berwajib dan dapat disiarkan secara live melalui MetroTV.
Selain melalui aplikasi mobile dan website MataRakyat, hasil Real Quick Count MataRakyat ini juga akan disiarkan secara langsung melalui MetroTV sebagai official media partner MataRakyat.
"Komitmen yang sejalan antara inTouch dan Microsoft untuk memajukan kualitas system pemilihan di Indonesia menjadi dasar kolaborasi untuk mendukung MataRakyat. Dukungan Microsoft melalui penyediaan Microsoft Azure untuk MataRakyat ini juga merupakan bagian dari inisiatif 'Public Cloud for Public Good', yang menjadi strategi Perusahaan untuk memberdayakan manusia dengan membangun platform dan layanan produktivitas terbaik di era transformasi digital saat ini," kata Ruben Hattari, Corporate Affairs Director Microsoft Indonesia.
Sementara itu, Don Bosco Selamun, Pemimpin Redaksi MetroTV pun menyatakan optimismenya terhadap hasil Real Quick MataRakyat. Dia mengatakan, "Belajar dari Putaran pertama, kami yakin MataRakyat akan tampil lebih baik, cepat dan akurat untuk putaran penentu Pilkada DKI yang akan datang ini."
Keseluruhan proyek MataRakyat dibangun dari hasil sumbangan relawan perorangan maupun korporasi; mulai dari tim programmer inTouch yang membangun aplikasi secara probono, Microsoft yang menyediakan platform komputasi awan Azure, para sponsor seperti Acer Indonesia, Advan Indonesia, HP Indonesia, Sennheiser dan terutama puluhan ribu relawan eSaksi yang bersedia untuk bekerja tanpa dibayar dengan menggunakan ponsel serta pulsa atau kuota internet sendiri.
"Sesuai dengan slogan iVote, iCount, iShare, MataRakyat merupakan platform bagi rakyat yang peduli untuk ikut mengawal hasil pemilu yang demokratis dan transparan. Saya yakin hal ini akan menjadi tren cara rakyat Indonesia memantau hasil pemilu yang akan datang; termasuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang berskala nasional," tutup Hendra Kendro. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sirekap adalah aplikasi yang digunakan dalam perhitungan suara dalam proses pemilu dan pemilihan umum di Indonesia.
Baca SelengkapnyaReal Count adalah metode perhitungan suara yang dilakukan secara transparan dan terbuka untuk umum dalam sebuah pemilihan umum atau pemilu.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan, jika partainya sudah memerintahkan sebanyak 1,6 juta
Baca SelengkapnyaMetode ini menggunakan sampel suara yang diambil dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) untuk kemudian dihitung secara cepat.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Kawal Pemilu 2024 dengan Aplikasi "Warga Jaga Suara"
Baca SelengkapnyaReal count mengumpulkan data dari seluruh pemilih atau TPS.
Baca SelengkapnyaPemilu harus tetap pada demokrasi dan tidak terpengaruh sebab rasa takut terhadap sesuatu.
Baca SelengkapnyaHasil dari hitung cepat atau quick count sebagai gambaran yang tidak terlalu jauh mengenai hasil pemilu kali ini.
Baca SelengkapnyaAplikasi ini ditujukan untuk mencegah kecurangan yang mungkin bisa terjadi di lapangan khususnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca SelengkapnyaQuick count atau perhitungan cepat menjadi salah satu metode yang digunakan dalam pemilu
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta sudah melaporkan hasil pemungutan suara sebesar 15.495 dari 30.766 TPS atau 50,36%.
Baca SelengkapnyaMetode quick count dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari TPS secara acak, dan menganalisisnya untuk memperkirakan hasil akhir.
Baca Selengkapnya