Heboh aplikasi 'Ketika Tuhan Menciptakan', kontroversi bermunculan
Merdeka.com - Di antara kita pastinya penasaran dengan bagaimana Tuhan menciptakan manusia. Untuk mengobati rasa penasaran itu, sudah ada sebuah aplikasi 'nyeleneh' yang bernama "Ketika Tuhan Menciptakan". Namun, secara tidak terduga aplikasi itu menuai kontroversi.
Aplikasi tersebut secara komikal membuat ilustrasi bagaimana Tuhan menciptakan manusia. Namun, aplikasi itu jangan dianggap serius, sebab hasil 'penelitian' singkatnya hanya sebagai lucu-lucuan saja. Untuk mencobanya, Anda bisa mengunjungi situs id.vonvon.me.
Karena mudah dipakai dan menarik, tautan aplikasi ini menyebar luas ke jejaring sosial media. Banyak pengguna yang akhirnya menjadikan hasil aplikasi 'Ketika Tuhan Menciptakan' sebagai foto profil di jejaring sosial mereka.
-
Siapa yang menganggap iPhone bukan ponsel terbaik? Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Kenapa orang tidak setuju dengan teknologi 'membangkitkan' orang mati? Mungkin tidak mengherankan jika sebagian besar responden survei yakni sebanyak 97 persen merasa tidak pantas menghidupkan kembali seseorang secara digital.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Apa reaksi netizen? Melihat sikap Ayu, netizen merasa iba. Banyak yang juga memuji kekuatan hatinya. 'Hebat kamu tuh,' puji seorang netizen di kolom komentar foto Ayu di Instagram. 'Udah diterpa angin kencang masih bisa ketawa dan menjawab pertanyaan wartawan dengan elegan,' lanjutnya.
-
Bagaimana respon umat Islam terhadap karikatur? Banyak umat Islam yang menekankan bahwa gambar karikatur Nabi Muhammad adalah penghujatan, sementara banyak orang Barat yang membela hak kebebasan berbicara.
-
Siapa yang beralih keyakinan? Namun, kini, Rayn Wijaya telah mengikuti keyakinan yang sama dengan Ranty Maria.
Tim Merdeka.com pun akhirnya tertarik menjajal aplikasi tersebut. Ketika membuka website di alamat yang disebutkan tadi, terlihat gambar Pak Tua berjanggut panjang dan terlihat rambut depannya botak namun gondrong ke belakang membawa sebuah gelas berisi air berwarna merah. Sekilas tidak ada yang istimewa dari sosok pria tua tadi, namun ternyata dia adalah sosok perumpamaan dati Tuhan.
Lalu, di situ ada box yang mengharuskan pengguna diisi nama untuk kemudian dianalisis oleh si aplikasi. Nah, setelah diisikan nama, maka akan tertera bagaimana kamu diciptakan.
Dari tiga gambar pak tua yang ditampilkan, dua gambar pertama memberikan hal yang baik saat menciptakan si pengguna, sementara gambar terakhir memberikan hal buruk. Tak ayal, hasil itu sukses kerap membuat pengguna tersenyum bahkan tertawa.
Kendati untuk gurauan semata, aplikasi ini tidak luput dari kontroversi. Di sosial media Path misalnya, ada yang menentang aplikasi itu. Tidak terlalu jelas siapa yang berkomentar. Isinya adalah apakah Tuhan pantas digambarkan seperti itu.
Berikut komentar dari sosial media Path:
"Marak game 'Ketika Tuhan Menciptakan'. Disitu digambarkan Tuhan nya... Wahai saudaraku kaum muslimin. Pantaskah Allah yang Maha Mulia digambar? Agama kita yang sempurna ini tidak melarang becanda. Namun tidak diperkenankan bercanda dalam masalah agama," tulis akun tadi.
Pemilik akun tadi juga mencantumkan salah satu ayat dari kitab suci. Terlepas dari konstroversi tadi, hingga saat ini, hampir 4 juta orang sudah mencoba aplikasi 'Ketika Tuhan Menciptakan' dan 181.172 di antaranya telah menyebarkan hasil analisis aplikasi tadi di jejaring sosial.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah imajinasi AI yang dibuat oleh Sahixd menggambarkan tokoh dunia.
Baca SelengkapnyaBaju tersebut dipakai untuk membuat konten TikTok.
Baca SelengkapnyaWanita ini tiba-tiba marah karena baru diberi tahu bahwa yang menggambar tatonya adalah AI.
Baca SelengkapnyaVisual ini adalah hasil olahan dari aplikasi MidJourney.
Baca SelengkapnyaAda konsekuensi yang harus ditanggung ketika robot AI mulai memasuki ranah sakral.
Baca SelengkapnyaGalih membuat konten tebak nama hewan yang bisa mengaji
Baca SelengkapnyaMasing-masing ilmuwan punya pandangan sendiri soal ini. Berikut ungkapannya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan kepada Gus Samsudin terkait konten tukar pasangan dalam video viral yang menyeret namanya
Baca SelengkapnyaSejumlah aplikasi buatan pemerintah daerah (Pemda) memakai nama nyeleneh viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeneliti menemukan bukti yang menguatkan Gunung Padang adalah piramida tertua di dunia. Namun, fakta ini memicu kontroversi di antara para ilmuwan.
Baca SelengkapnyaAda aplikasi SiPedo milik Kabupaten Sumedang, yang merupakan kependekan dari Sistem Pelatihan Berbasis Database Online.
Baca SelengkapnyaBenarkah foto bekerja sedang membangun piramida mesir? Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya