Kematian bintang dapat ungkap rahasia alam semesta
Merdeka.com - Di akhir hidupnya, sebuah bintang akan meledak dengan sangat dahsyat. Sisa-sisa ledakan tersebut diklaim oleh ilmuwan sebagai salah satu bukti kunci proses pembentukan alam semesta.
Ledakan yang jamak disebut 'supernova' tersebut terjadi saat sebuah bintang berukuran raksasa terlalu banyak menyerap materi atau benda-benda langit di sekelilingnya. Aktivitas tersebut dapat memicu munculnya reaksi nuklir dalam inti bintang sehingga membuatnya meledak. Supernova juga dapat terjadi ketika sebuah bintang kehabisan bahan bakar nuklir.
Ledakan supernova menghasilkan letupan gelombang kejut dengan energi setara sebuah bintang dengan ukuran yang lebih kecil. Sisa-sisa ledakan supernova terbaru yang berhasil diamati oleh NASA terletak pada jarak 7.000 tahun cahaya dari bumi dengan lebar mencapai 100.000 triliun kilometer atau 10 tahun cahaya. Umur dari sisa ledakan tersebut diperkirakan sekitar 3.700 tahun.
-
Bagaimana supernova terjadi? Urutan proses terjadinya supernova adalah pembengkakan, hilangnya inti, ledakan, dan juga melakukan supernova.
-
Mengapa supernova terjadi? Supernova biasanya terjadi karena habisnya usia suatu bintang dan tidak bisa melakukan fusi nuklir.
-
Apa itu supernova? Supernova merupakan peristiwa yang timbul akibat letupan dari bintang yang hampir mencapai akhir hayatnya.
-
Dimana supernova terjadi? Pada saat kejadian ini berlangsung, akan tampak pancaran cahaya yang bersinar terang dan amat kuat di dalam galaksi.
-
Apa itu Supernova Kepler? Supernova Kepler adalah salah satu supernova tipe Ia yang terjadi di galaksi Bima Sakti, di rasi bintang Ophiuchus.
-
Apa itu ledakan sinar gamma? Kejadian ini bernama GRB 221009A, yang terdeteksi pada 9 Oktober 2022 oleh Teleskop Luar Angkasa Integral milik European Space Agency (ESA) dan satelit yang mengorbit di Bumi.
Yang tersisa dari sebuah supernova adalah partikel debu dan gas yang dapat dilihat menggunakan teleskop luar angkasa infra merah "Splitzer" dan teleskop sinar X milik Eropa. Sisa-sisa supernova tersebut dianggap mempunyai materi-materi yang diperlukan untuk membentuk bintang dan planet baru.
Layaknya proses awal terbentuknya alam semesta, ledakan supernova dapat memanaskan partikel debu dan awan yang ada disekitarnya. Membuat aliran dan gerakan materi super panas yang dapat menggiring benda-benda langit bergabung menjadi satu. Proses seperti inilah yang dipercaya terjadi di masa-masa awal pembentukan alam semesta.
Peneliti NASA masih terus meneliti material-material sisa ledakan supernova untuk mengetahui proses interaksi material sisa ledakan dengan materi lain di sekitarnya sebelum membentuk benda langit baru, Mashable (27/08). (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena Supernova merupakan ledakan suatu bintang yang hampir mati
Baca SelengkapnyaSelama ini ilmuwan astronomi masih bingung dan bertanya-tanya tentang konsep energi gelap. Energi yang misterius mengelilingi alam semesta.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan ilmuwan yang berhasil menemukan jawaban teka-teki bintang pertama terbentuk.
Baca SelengkapnyaNASA berhasil mengamati dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan dalam galaksi kerdil, sebuah temuan langka.
Baca SelengkapnyaSekitar 70 persen dari alam semesta terdiri dari energi gelap.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti
Baca SelengkapnyaAda beragam hal di alam semesta ini tak bisa dijelaskan secara sains. Ilmuwan tak sanggup untuk menjelaskan.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan bahwa galaksi kerdil memiliki peran krusial dalam menciptakan cahaya awal di alam semesta.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menjelaskan mengapa semua benda di alam semesta harus berputar.
Baca SelengkapnyaBintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi".
Baca SelengkapnyaKedua lubang hitam ini berputar dalam orbit yang semakin memburuk di inti galaksi tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut wujud aneh nebula yang terekam teleskop luar angkasa.
Baca Selengkapnya