'Rumahkan' 325 pegawainya karena finansial, LeEco gagal ekspansi AS
Merdeka.com - Setelah dihantam berbagai rumor keterbelitan finansial, produsen smartphone, televisi cerdas, mobil listrik, serta rumah produksi film, akhirnya LeEco mengkonfirmasi bahwa mereka memberhentikan ratusan karyawannya di AS.
Dilansir dari Phone Arena, LeEco secara resmi menyatakan bahwa ia 'merumahkan' 325 karyawannya dari markas perusahaan teknologi asal China tersebut di San Diego, California. Disebut juga bahwa ekspansi mereka di Amerika Serikat akan ditunda hingga situasi finansial dinyatakan aman.
Hal ini juga menandakan satu berita buruk: tidak akan ada produk baru dalam waktu dekat. Hal ini sangat disayangkan karena LeEco adalah produsen smartphone yang menghasilkan perangkat dengan performa 'dewa' seperti LeEco Le Pro 3 yang merajai AnTuTu di bawah iPhone 7 serta OnePlus 3T.
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kenapa perusahaan teknologi PHK karyawan? Pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, didorong oleh langkah penghematan biaya, upaya restrukturisasi, dan pergeseran strategi menuju teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Mengapa karyawan Meta dipecat? Persoalannya adalah mereka 'menyalahgunakan' voucher makan senilai USD25 atau Rp 389 ribu untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
Sebelumnya di bulan Maret, LeEco ingin menjual kantornya yang berdiri di atas 20 hektar lahan di Santa Clara, California.
Jauh sebelum itu, LeEco pun sudah kena masalah finansial. Di bulan November 2016, akibat keuangan yang semakin menipis Co-Founder LeEco, Jia Yueting menyatakan bakal memangkas gaji tahunannya sendiri. Tak lama kemudian ada kabar bahwa mereka baru saja mendapatkan dana baru senilai USD 600 juta untuk bisnis mobil listriknya.
Lalu di bulan Januari, mereka mendapat mendapat suntikan investasi sebesar 15.04 milyar Yuan, atau senilai lebih dari 29 trilyun Rupiah. Suntikan dana ini diperoleh dari developer properti besar di China, Sunac China Holdings.
Namun kurang dari 3 bulan dari pendanaan tersebut, dan tidak ada setengah tahun dari debutnya di Amerika Serikat, LeEco dikabarkan jatuh bangun lagi soal keuangan dan berpikir untuk menjual propertinya dan kini telah merumahkan ratusan pegawainya.
Masalah finansial yang melanda LeEco ini diduga karena penetrasi super agresifnya di Amerika Serikat dengan berbagai produk cerdas.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Toyota memangkas ribuan karyawan di pasar China. Akibat penjualan mobilnya menurun.
Baca SelengkapnyaDivisi ini berorientasi pada metaverseyang berfokus pada pembuatan silikon khusus.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tenaga kerja yang dilakukan di beberapa operasi luar negeri merupakan hal rutin.
Baca SelengkapnyaKonsumen lebih memilih mobil non elektrik karena memiliki jarak tempuh yang lebih jauh.
Baca SelengkapnyaKabar PHK di pabrik Tesla di Shanghai pertama kali dilaporkan oleh portal berita online lokal, Deep Analysis.
Baca SelengkapnyaPHK dilakukan lantaran penjualan mobil listrik menurun, serta perang harga yang semakin sengit untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaRendahnya pemanfaatan pabrik dan persaingan yang menyebabkan terlalu banyak perusahaan merugi.
Baca SelengkapnyaPenyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaSaham perusahaan sedikit naik pada perdagangan Jumat (19/4). Namun, saham Nike disebutkan telah menurun hampir 13 persen sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaElon musk terpaksa PHK 10 persen karyawan Tesla di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaRecaro Automotive melaporkan kebangkrutannya ke pengadilan Jerman.
Baca Selengkapnya