Saat sedang berjaya, aplikasi Gojek dihantam kontroversi
Merdeka.com - Ramai kabar aplikasi pemesanan Gojek menjadi sorotan berbagai pihak. Berawal dari sikap Gubernur DKI Jakarta, Ahok yang mendukung para tukang ojek untuk bergabung dengan aplikasi tersebut. Sontak, sikap Ahok itu dikritik oleh Ketua DPD Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan.
Menurutnya, pernyataan Ahok melanggar aturan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Umum Orang dan Barang. Yakni, sepeda motor bukan diperuntukkan sebagai angkutan umum orang dan barang.
Terlepas dari persoalan itu, kata Shafruhan, harus ada yang perlu direvisi dari UU tersebut. Pasalnya, meski Gojek merupakan aplikasi, tapi dalam penerapannya saat ini Gojek menjadi sarana angkutan umum orang dan barang.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"UU yang mengatur hal itu seharusnya direvisi. Kalau sudah direvisi, maka ditetapkan sebagai Peraturan Pemerintah dan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Kalau sudah seperti itu, kan nanti Gojek platnya harus kuning bukan lagi hitam," paparnya saat dihubungi Merdeka.com melalui sambungan telepon, Selasa (16/06).
Kendati menentang keberadaan Gojek saat ini, dirinya mengakui belum bertemu dengan bos Gojek untuk membahas persoalan ini. "Belum ketemu," singkatnya.
Sementara itu, berbeda pendapat dari pengamat transportasi, Iskandar Abubakar. Menurutnya, perkembangan teknologi tidak bisa ditepis keberadaannya.
"Perkembangan Teknologi Informasi tidak bisa dibendung yang mengakibatkan revolusi di segala bidang termasuk di bidang angkutan," ujarnya yang dihubungi Merdeka.com terpisah melalui pesan singkat.
Hanya saja menurut dia, yang penting adalah kualitas angkutan yang disediakan serta efisiensi angkutannya.
"Satu hal lagi yang perlu menjadi perhatian adalah penanggung jawab sistem ini, sehingga kalau ada keluhan penggunanya dapat melakukan komplain ataupun ganti rugi kalau penumpang terlibat kecelakaan dan mengakibatkan cidera pada penumpang (dapat dialihkan ke asuransi)," paparnya.
Ditanya soal perlunya revisi UU tentang Angkutan Umum Orang dan Barang, ia menjawab perlu tapi tak perlu semua. "Revisi pasal cukup untuk mengakomodasi teknologi informasi," terangnya.
Terkait persoalan ini, ketika bos Gojek Nadiem Makariem dimintai keterangannya, ia belum mau memberikan komentarnya. "Mohon maaf saya lagi di luar negeri saya akan komen setelah kembali," singkatnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca Selengkapnya