Suka tebar virus, situs-situs ini untung Rp 900 miliar per tahun
Merdeka.com - Digital Alliance (DCA) dan perusahaan keamanan cyber RisklQ baru saja melakukan penelitian terkait operasi situs-situs pembajakan, mulai dari musik, film, dan serial televisi. Hasilnya, RisklQ menemukan bila situs-situs ini bisa untung Rp 980 miliar rupiah lebih per tahun.
Jangan salah, situs-situs itu tidak mendapatkan uang dengan legal, sebab mereka suka menyebarkan virus yang ujung-ujungnya menjadi alat hacker untuk membajak komputer dan mencuri data-data berharga. Nah, dari data-data curian itu lah pemilik-pemilik situs pembajakan itu mendapat keuntungan lebih dan berlipat ganda jumlahnya.
Dari penelitian terhadap 800 situs pembajakan, terungkap bila setiap 1 dari 3 situs pembajakan mengandung malware alias virus. Celakanya, 45 persen dari virus didesain secara khusus agar bisa masuk ke perangkat tanpa disadari pengguna.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Dimana virus ada? Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Dimana virus berada? Virus merupakan kumpulan kecil kode genetik, baik DNA atau RNA yang dikelilingi oleh lapisan protein.
Nyaris semua virus yang ada di situs-situs pembajakan diciptakan untuk mencuri data pengguna, terutama informasi seputar kartu kredit. Yang lebih parah, informasi itu kerap dipakai untuk tindak penipuan yang bisa membuat pemilik asli data itu masuk penjara.
Oleh karena itu, RisklQ menyarankan pengguna untuk tidak mengunjungi situs-situs berisi film, serial TV, dan lagu-lagu bajakan.
"Pengguna berhati-hatilah. Data dari penelitian ini menunjukkan tingginya angka infeksi virus dari situs-situs torrent. Hanya dengan mengunjungi situs-situs itu, informasi personal dan perangkat Anda bisa diserang malware, adware, dan spyware," ujar Elias Manousos, CEO dari RisklQ.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok ini kemudian mengubah tampilan website atau dikenal dengan istilah defacing.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPria asal Malang ditangkap lantaran pandai membuat website berisi konten porno anak.
Baca SelengkapnyaHasil menambang chip dari belasan ribu akun yang dioperasikan otomatis itu ditampung ke 20 akun.
Baca SelengkapnyaDengan sistem online, penyebaran judi jadi tak terbatas
Baca SelengkapnyaSeorang warga desa Karawaci Baru inisial AN dibekuk
Baca SelengkapnyaDua tersangka itu merupakan, hasil dari penindakan Bareskrim Polri pada November 2024.
Baca SelengkapnyaIklan judi online membuat orang tertarik untuk masuk ke dalam aplikasi dan bermain.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan, bisnis ilegal ini diotaki seseorang berinisial DBS yang sebelumnya berprofesi menjual handphone dan sim card
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaSerangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaBG menyebut, judi online sudah sangat meresahkan, mengkhawatirkan, dan darurat.
Baca Selengkapnya