Temukan bug di Facebook, hacker ini diganjar Rp 100 juta
Merdeka.com - Facebook adalah jejaring sosial dengan jumlah pengguna terbesar di dunia, mencapai 1,59 miliar lebih. Tak mengherankan bila Facebook menaruh keamanan data pengguna mereka sebagai prioritas nomor satu. Bug atau kesalahan di jejaring sosial itu adalah sesuatu yang 'haram'.
Oleh karena itu, baru-baru ini Facebook sampai memberikan uang hingga USD 7500 atau Rp 100 juta lebih pada seorang hacker yang telah menemukan bug berbahaya di Facebook. Hacker itu adalah Jack Whitton, dia juga bekerja sebagai konsultan keamanan cyber di Inggris.
Whitton mengaku berhasil menemukan sebuah bug yang memungkinkan seorang hacker untuk mengambil alih akun pengguna. Berbahaya bukan? Untungnya Whitton langsung melaporkan bug itu pada Facebook. Tim Facebook pun sukses memperbaiki bug itu 6 jam setelahnya.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
Menurut Whitton, dengan memanfaatkan bug tadi, hacker dapat menjebak pengguna Facebook untuk mengklik tautan yang sengaja dipasang di status Facebook-nya. Saat ada pengguna lain yang mengklik tautan tadi, langsung si hacker bisa mengirimkan kode untuk mengambil alih akun. Bahkan, si hacker juga bisa memasang status berisu link yang sama di akun korban agar semakin banyak korban lain terambil alih akunnya. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut hadiah yang bakal diterima ethical hacker jika menemukan celah kerentanan Google CS.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut HH alias H menggunakan foto hingga video public figure yang telah diedit dengan konten seolah membagi-bagikan uang.
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaPelaku dapat mengakses situs resmi BKN setelah mendapatkan username dan password dalam sebuah forum darkweb.
Baca SelengkapnyaDengan menyebarkan atau mempromosikan ketiga link judi online tersebut, pelaku mendapatkan upah sebesar Rp 30 juta rupiah per bulan.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaSeorang warga desa Karawaci Baru inisial AN dibekuk
Baca Selengkapnya