Jathilan, Tari Tertua di Jawa dalam Peringatan Sudo Molo 1 Suro
Merdeka.com - Siapa sangka, Jathilan merupakan jenis tari tradisional yang paling tua di Pulau Jawa. Berbagai jenis perayaan turut menghadirkan jathilan sebagai tradisi maupun hiburan mempererat persaudaraan. Tari Jathilan juga menggambarkan semangat untuk menumpas musuh dan keburukan. Hal ini diterapkan pada ritual Sudo Molo atau tolak bala untuk mengusir pageblug pandemi Covid-19.
Berbagai ritual peringatan Tahun Baru Islam selalu rutin digelar tiap tahunnya. Tak ketinggalan yang dilakukan masyarakat Lereng Lawu ini. Mereka menggelar ritual Sudo Molo dengan iringan kesenian tari Jathilan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Sudo Molo digelar secara terbatas di desa Ngetrep, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Selalu dilaksanakan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam yang bertepatan pada Bulan Suro penanggalan Jawa.
Tari Jathilan punya sejarah panjang menemani rakyat Jawa dalam membela tanah air. Keberadaanya begitu melekat pada masyarakat hingga menjadi ikon yang khas.
-
Apa itu tari tradisional? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
-
Bagaimana ciri khas tari tradisional? • Diiringi oleh musik tradisional khas daerah tersebut • Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti • Mengandung filosofi yang berassal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.
-
Kapan tarian ini pertama kali dipentaskan? Penampilan perdana ini masih dalam tahap uji coba.
-
Siapa yang menciptakan tari tradisional? Tari tradisional adalah tari yang lahir, tumbuh, berkembang dalam suatu masyarakat yang kemudian diturunkan atau diwariskan secara terus menerus dari generasi kegenerasi.
-
Bagaimana tarian ini digunakan? Tarian ini awalnya digunakan untuk acara penyambutan tamu kerajaan. Apabila tarian ini tak ditampilkan, maka tamu kerajaan tidak akan naik ke istana.
-
Dimana tari tradisional berkembang? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Dalam tari Jathilan terdapat satu orang pemimpin yang biasanya memerankan warok atau reog. Gerakannya begitu gesit dan lincah sesuai dengan namanya. Diambil dari kalimat jawa “jarane jan thil-thilan” yang berarti kudanya benar-benar menari tak beraturan. Tak jarang dalam kesenian Jathilan para pemain mengalami kesurupan dan hilang kesadaran. Terlarut bersama iringan instrumen gamelan yang bernada tinggi.
Tidak ada literasi secara pasti kapan terciptanya tari Jathilan. Hal tersebut melahirkan berbagai versi cerita awal mula Jathilan. Mulai dari masa Sunan Kalijaga, Kerajaan Mataram, hingga ketangkasan berkuda Pangeran Diponegoro. Namun semua ceritanya bermuara pada fungsi dan wujud kesenian yang mengandung makna peperangan.
Kesenian jaranan menggunakan kuda dari anyaman bambu atau kepang. Pemainya juga berkelompok bak prajurit yang siap bertempur. Dahulu, Jathilan digunakan sebagai sarana hiburan rakyat dan ajang menunjukkan jati diri rakyat Jawa yang juga punya kekuatan militer untuk berperang.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Jathilan dalam peringatan Sudo Molo 1 Suro lebih difungsikan sebagai ajang penyemangat dan memeriahkan ritual Sudo Molo. Ritual ini dilakukan dengan mengarak pusaka dan sesaji hasil bumi Lereng Lawu. Sebuah gunungan dan umbul-umbul tak ketinggalan diarak keliling desa.
Aneka sayuran mulai dari kubis, sawi, wortel, kacang buncis, hingga cabai tersusun rapi. Mayoritas isi gunungan ialah sayuran, mengingat masyarakat di Ngargoyoso mayoritasnya bercocok tanam dan mengandalkan komoditas sayur-mayur.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Untaian janur kuing indah mengiringi perjalanan selama arak-arakan. Rasa semangat kekeluargaan tergambar selama prosesi Sudo Molo berlangsung. Ritual ini juga menjadi wujud untuk mengurangi penderitaan masyarakat agar mendapatkan hasil panen dan kemakmuran yang melimpah. Sesuai dengan namanya Sudo yang berarti mengurangi dan Mala berarti penderitaan.
Seluruh prosesi ritual ini selalu menerapkan protokol kesehatan. Pesertanya diwajibkan memakai masker perwujudan memutus penyebaran Covid-19. Pementasan Jathilan menjadi puncak acara dalam ritual Sudo Molo.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Begitupula para pemain Jathilan yang sudah melalui pemeriksaan kesehatan. Antara pemain dan penonton diberikan pembatas berupa pagar bambu. Layaknya arena pertandingan untuk memberikan kenyamanan dan tidak menimbulkan kerumunan pengunjung.
Saat membawakan tarian Jathilan atau Kuda Lumping, sang pemimpin atau pawang akan membuat penari mengalami kerasukan roh. Di lain ritual dan pagelaran bahkan berbagai atraksi membahayakan kerap dilakukan. Penari kuda bahkan mampu mengunyah pecahan kaca hingga melalap bara api yang menyala. Namun semua terjadi dalam pengawasan pawang. Selepasnya mereka sadar dan tanpa merasakan kesakitan sebelumnya. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah karya seni budaya lokal khas Jombang ini telah ada sejak abad ke-19 yang sudah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.
Baca SelengkapnyaDahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton
Baca SelengkapnyaJaran Kepang Tumpang Kabupaten Malang jadi salah satu yang paling terkenal di Pulau Jawa
Baca SelengkapnyaDua prajurit Pangeran Diponegoro iseng ciptakan tari dari gerakan perang, ujung-ujungnya jadi terkenal.
Baca SelengkapnyaTarian ini bukan hanya menjadi hiburan semata, melainkan juga ditampilkan dalam acara-acara resmi dan festival budaya Melayu di Bitan dan Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaPotret meriah Gibran diarak keliling kampung pakai Kuda Renggong.
Baca SelengkapnyaPara pemuda-pemudi Kalimantan Timur tampil memukau membawakan Tari Natana Borneo.
Baca SelengkapnyaSalah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.
Baca SelengkapnyaTarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaTari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
Baca Selengkapnya