Unik, Jam Matahari Jadi Penanda Salat di Masjid Yogya Ini
Merdeka.com - Kotagede, menjadi incaran wisatawan yang ingin berburu perhiasan perak di Yogyakarta. Bangunan-banguanan tempo dulu menjadikan kawasan ini selalu menarik untuk dikunjungi.
Bahkan nuansa peninggalan kerajaan Islam Mataram masih terasa kental di tempat ini. Salah satu buktinya yaitu Masjid Perak Kotagede, yang menjadi tempat bersimpuh sebagian besar pengrajin perak sejak zaman kemerdekaan.
Masjid Perak Kotagede dibangun pada tahun 1940, yang berawal dari ide tiga tokoh pembesar keagamaan di Kotagede yaitu KH Mudakir, KH Amir dan KH Muhsin. Dibangun pada masa perjuangan, membuat halaman Masjid Perak Kotagede menjadi saksi bisu pembekalan dan pelepasan Laskar Hizbullah/Sabilillah menuju medan perang.
-
Bagaimana menentukan waktu Isya yang tepat? Waktu Utama (Ikhtiyari) adalah sebagai berikut:Dimulai setelah hilangnya syafaq (mega merah)Berakhir pada pertengahan malam (sekitar pukul 23.00 WIB)Dihitung berdasarkan rentang waktu antara maghrib dan subuh
-
Bagaimana bedug masjid menandakan waktu salat? 'Bedug ini sesungguhnya melambangkan teknologi pada masanya. Udara waktu itu masih bersih. Sehingga ketika bedug ini dipukul, gaungnya melintasi desa-desa. Karena belum ada toa, speaker, dan sebagainya, orang-orang cukup mendengar bedug ini langsung datang ke masjid,' kata Wahyu.
-
Bagaimana cara tau waktu Isya? Para ulama menyepakati jika batas awal waktu sholat Isya adalah saat sinar merah di langit sudah hilang.
-
Dimana tempat sholat tahajud dilakukan? Sholat tahajud dianjurkan untuk dikerjakan pada sepertiga malam, bisa dilakukan pada awal, pertengahan, atau akhir malam.
-
Dimana sholat tahajud dilakukan? Sholat tahajud merupakan salah satu bentuk ibadah yang dilakukan pada malam hari, khususnya di sepertiga malam terakhir sebelum waktu subuh.
-
Kapan waktu tepat mengerjakan sholat Isya di Sumatera Utara? Sholat Isya biasanya dilaksanakan pada saat malam hari, tepatnya setelah matahari terbenam dan sebelum terbit
Masjid Perak dibangun karena keprihatinan masyarakat sekitar yang melihat penyalahgunaan Masjid Gede.
Pada saat itu, letak Masjid Gede yang berada dalam satu komplek dengan makam raja-raja Mataram, dianggap dapat mengeluarkan hal-hal gaib yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Kemudian, para pengunjung menggunakan komplek masjid sebagai tempat ritual mereka.
Untuk menghindari praktik syirik di tengah masyarakat, maka dibangunlah masjid Perak yang berada di sebelah utara Masjid Agung (Gede) Mataram. Tepatnya, berlokasi di Jalan Mondorakan Kotagede dan berada persis di belakang SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Pembangunan masjid juga untuk menandai kesuksesan Muhammadiyah pada saat itu.
Meskipun berada di kawasan pengrajin perak, ternyata nama masjid diambil dari bahasa Arab 'Firoq'. Untuk melambangkan kebebasan umat dari pemikiran kotor, kebekuan berpikir pada masa lalu, dan pemisahan tegas kaum reformis terhadap bentuk ikatan kekuasaan agama dari kerajaan Islam dan adat.
Masjid Perak Kotagede mempunyai ruang utama seluas 100 meter. Berbentuk Joglo dengan empat tiang (soko guru) berbentuk bulat agak runcing yang diletakkan di atas umpak berbentuk bulat panjang dan dikelilingi tembok yang membatasi serambi ruangan bagian utara dan selatan. Sedangkan serambi masjid beratap limasan.
Hiasan kaligrafi terdapat di atas pintu utama. Di bagian lain ada juga hiasan kaligrafi yang dimaksudkan untuk menciptakan suasana khusyuk dalam menjalankan ibadah. Mimbar masjid pun masih menggunakan mimbar pertama saat masjid dibangun.
Untuk mengetahui ketepatan waktu salat, masjid memiliki alat yang sangat sederhana berupa jam matahari yang saat ini sudah jarang dijumpai.
(Dari berbagai sumber)
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini merupakan posisi matahari berada tepat di atas Ka'bah
Baca SelengkapnyaFenomena Rashdul Qiblah terjadi saat Matahari melintas tegak lurus di atas Ka’bah.
Baca SelengkapnyaJam matahari adalah alat kuno yang digunakan untuk mengetahui waktu dengan mengukur posisi matahari sepanjang hari.
Baca SelengkapnyaSaat dzikir, mereka mematikan lampu masjid agar prosesi ibadah itu berjalan lebih khusyuk
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi cuaca ekstrem di Mekkah, jemaah haji diimbau sering meminum air dalam jumlah sedikit.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi tempat yang unik di Kampung Naga, karena memiliki desain bergaya Sunda kuno.
Baca SelengkapnyaPengukuran itu dilakukan bertepatan dengan peristiwa Rasdhul Qiblah.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penjelasan yang berbeda tentang mengapa jarum jam lebih suka bergerak ke kanan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada hari Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei 2024,
Baca SelengkapnyaArah kiblat pun akan searah dengan matahari, ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa astronomi ini terjadi dua kali dalam setahun, umumnya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli.
Baca SelengkapnyaSholat Syuruq adalah sholat sunnah yang dikerjakan setelah matahari terbit. Setelah sholat, jangan lupa juga untuk membaca doa sholat Syuruq.
Baca Selengkapnya