Bikin Merinding, Mengenang Kembali Pidato Bung Karno Memperingati Maulid Nabi
Merdeka.com - Setiap bulan Rabiul Awal pada tahun Hijriah, umat Islam akan memperingati Maulid Nabi, yang jatuh tiap 12 Rabiul Awal. Maulid Nabi merupakan peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Tahun 2020 ini, Maulid Nabi jatuh pada tanggal 29 Oktober 2020, hari Kamis. Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir, lahir dari ibu bernama Aminah dan ayah, Abdullah.
Sebagai negara mayoritas muslim, Maulid Nabi sudah sejak dulu diperingati di Indonesia. Saat Presiden Soekarno berkuasa, dia pernah menyampaikan pidato memperingati Maulid Nabi yang begitu menyentuh hati.
-
Kapan Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Bagian bawahnya terdapat tulisan 'Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan 16 Juni 1948'.
-
Kenapa Soekarno berpesan agar bangsa Indonesia menghormati jasa pahlawannya? Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Kenapa Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Pasca Proklamasi Kemerdekaan, kondisi pemerintahan Indonesia masih belum stabil karena banyaknya gejolak dari dalam maupun luar negeri. Akibat gejolak itu, presiden Ir. Soekarno bersama wakilnya Mohammad Hatta serta beberapa tokoh nasionalis lainnya sempat diasingkan ke Pulau Sumatra.
-
Kapan Soekarno diasingkan di Bengkulu? Masa pengasingan Soekarno mulai tahun 1938 sampai 1942 ini telah muncul jalinan asmara dengan Fatmawati setelah sang presiden aktif dalam kegiatan kepemudaan Bengkulu.
-
Dimana Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Di Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal terdapat sebuah bangunan bernilai sejarah tinggi serta menjadi saksi bisu gejolak pasca kemerdekaan.
Penasaran seperti apa pidatonya? Simak informasinya berikut ini.
Orang-orang Besar dalam Sejarah Umat Manusia
Channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila ©2020 Merdeka.com
Umat Islam memperingati Maulid Nabi untuk mengenang perjuangan Rasulullah SAW dalam membawa ajaran Tuhan semesta alam, Allah SWT. Dalam pidatonya, Soekarno mengingatkan perihal keberadaan pemimpin besar di setiap masanya.
"Tadi tidak ada satu bangsa yang besar, yang tidak mempunyai orang besar. Seluruh sejarah manusia. Coba saudara, petani, sejarah manusia itu. Kurun ribuan tahun sebelum kita, sampai sekarang. Di perjalanan umat sejarah manusia, kita menjumpai orang-orang besar," kata Soekarno seperti dikutip dari channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila.
Islam Sebagai Agama yang Mudah Diterima Akal Pikiran
Channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila ©2020 Merdeka.com
Bung Karno menyatakan, agama Islam sangat mudah diterima oleh akal manusia.
"Islam adalah agama yang menuju kepada otak. Islam adalah agama yang menuju hati dari otak. Segala ajaran Islam bisa diterima oleh hati kita dan bisa diterima oleh otak," papar Soekarno dengan khas lantangnya, sesekali mengangkat tangannya simbol semangat.
"Di dalam sejarah umat manusia,selalu. Saudara-saudara manusia itu ada yang mimpin, rasul-rasul. Pasti selalu ada perantara antara ajaran. Masuk akal bila kita percaya ada rasul-rasul. Padahal kita tidak pernah melihat Muhammad. Enggak pernah kita melihat Musa. Enggak pernah kita melihat Sulaiman. Enggak pernah melihat Isa," imbuhnya.
Makna Maulid Nabi
Channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila ©2020 Merdeka.com
Bagi Soekarno memperingati Maulid Nabi bukan hanya merayakan hari lahir Rasullah SAW semata. Melainkan ajaran yang dibawanya, perjuangan yang dilaluinya di masa lalu.
"Kita sekarang ini merayakan Maulud, Maulud Nabi. Apa sebenarnya yang kita rayakan? Bukan sekadar Muhammad-nya. Bukan sekadar dia itu dulu Nabi, tidak. Yang kita rayakan sebenarnya ialah ajaran, konsepsi, agama yang ia berikan kepada umat," ucap Soekarno begitu menggebu-gebu.
"Oleh karena itu kita berkata, jikalau benar-benar engkau cinta Muhammad. Jikalau engkau benar-benar merayakan Maulud Muhammad bin Abdullah, jikalau engkau benar-benar merayakan. Kerjakanlah apa yang ia perintahkan, kerjakanlah apa yang agama ia bawa," tegasnya.
Menyelaraskan Agama dan Bangsa
Dengan suara lantang, Soekarno membangkitkan semangat rakyat dan tamu yang hadir kala itu. Suaranya menggelora, mengajak menyelaraskan antara ajaran Islam dengan dasar kenegaraan. Hal ini demi mencapai kemenangan bersama.
"Saudara-saudara, mari berjalan terus. Berjalan terus di atas dasar-dasar kenegaraan kita. Berjalan terus sebagai umat Islam, di atas dasar-dasar ajaran agama Islam. Berjalan terus dan memang telah dijanjikan oleh Tuhan, janji lho, janji, janji oleh Tuhan pada kita," ujar Soekarno membangkitkan semangat.
"Jikalau kita berjuang benar-benar di atas dasar agama, kita akan menang," jelasnya.
Siap dengan Getirnya Hidup
Channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila ©2020 Merdeka.com
Soekarno menyatakan, setiap manusia harus siap dihantam dengan getirnya kehidupan, bila ingin sukses.
"Kita ingin menjadi satu bangsa yang seperti tiap hari digembleng oleh keadaan. Digembleng hampir hancur lebur, bangun kembali. Hanya dengan jalan demikianlah kita bisa menjadi satu bangsa yang benar-benar bangsa otot kawat balung wesi. Ora tedas tapak paluning pandhe (kebal senjata tajam)," kata Soekarno begitu antusias.
Serta menghargai dan mensyukuri segala cobaan hidup. Supaya menjadi pribadi Islam yang kuat.
"Apalagi? Ora tedas sisaning gurindo (tidak takut ancaman). Hanya jikalau kita mengerti dialektik daripada perjuangan. Jikalau engkau umat Islam yang sejati, engkau harus senang, senang, senang selalu digembleng. Senang karena selalu up and down," tambahnya. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo bersama rombongan berziarah ke makam Bung Karno.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai sosok Soekarno sebagai figur yang konsisten membela rakyat kecil.
Baca SelengkapnyaDia menyakini belum ada yang bisa menandingi pemikiran Bung Karno dalam pleidoi Indonesia Menggungat tersebut.
Baca SelengkapnyaAncaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto berziarah ke makam Presiden RI ke-1 Soekarno
Baca SelengkapnyaPrabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai
Baca SelengkapnyaMegawati tampak hadir di lokasi menumpangi mobil berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaAcara bedah buku itu juga dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaPemberian gelar ini sempat dianggap kontroversial karena Soekarno dijadikan imam yang harus dipatuhi umat Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaKH Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa gerakan thoriqoh merupakan revolusi spiritual, lebih dari revolusi mental.
Baca Selengkapnya