Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bikin Merinding, Mengenang Kembali Pidato Bung Karno Memperingati Maulid Nabi

Bikin Merinding, Mengenang Kembali Pidato Bung Karno Memperingati Maulid Nabi Pidato Bung Karno Memperingati Maulid Nabi Muhammad Bikin Merinding. Channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Setiap bulan Rabiul Awal pada tahun Hijriah, umat Islam akan memperingati Maulid Nabi, yang jatuh tiap 12 Rabiul Awal. Maulid Nabi merupakan peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Tahun 2020 ini, Maulid Nabi jatuh pada tanggal 29 Oktober 2020, hari Kamis. Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir, lahir dari ibu bernama Aminah dan ayah, Abdullah.

Sebagai negara mayoritas muslim, Maulid Nabi sudah sejak dulu diperingati di Indonesia. Saat Presiden Soekarno berkuasa, dia pernah menyampaikan pidato memperingati Maulid Nabi yang begitu menyentuh hati.

Penasaran seperti apa pidatonya? Simak informasinya berikut ini.

Orang-orang Besar dalam Sejarah Umat Manusia

pidato bung karno memperingati maulid nabi muhammad bikin merinding

Channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila ©2020 Merdeka.com

Umat Islam memperingati Maulid Nabi untuk mengenang perjuangan Rasulullah SAW dalam membawa ajaran Tuhan semesta alam, Allah SWT. Dalam pidatonya, Soekarno mengingatkan perihal keberadaan pemimpin besar di setiap masanya.

"Tadi tidak ada satu bangsa yang besar, yang tidak mempunyai orang besar. Seluruh sejarah manusia. Coba saudara, petani, sejarah manusia itu. Kurun ribuan tahun sebelum kita, sampai sekarang. Di perjalanan umat sejarah manusia, kita menjumpai orang-orang besar," kata Soekarno seperti dikutip dari channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila.

Islam Sebagai Agama yang Mudah Diterima Akal Pikiran

pidato bung karno memperingati maulid nabi muhammad bikin merinding

Channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila ©2020 Merdeka.com

Bung Karno menyatakan, agama Islam sangat mudah diterima oleh akal manusia.

"Islam adalah agama yang menuju kepada otak. Islam adalah agama yang menuju hati dari otak. Segala ajaran Islam bisa diterima oleh hati kita dan bisa diterima oleh otak," papar Soekarno dengan khas lantangnya, sesekali mengangkat tangannya simbol semangat.

"Di dalam sejarah umat manusia,selalu. Saudara-saudara manusia itu ada yang mimpin, rasul-rasul. Pasti selalu ada perantara antara ajaran. Masuk akal bila kita percaya ada rasul-rasul. Padahal kita tidak pernah melihat Muhammad. Enggak pernah kita melihat Musa. Enggak pernah kita melihat Sulaiman. Enggak pernah melihat Isa," imbuhnya.

Makna Maulid Nabi

pidato bung karno memperingati maulid nabi muhammad bikin merinding

Channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila ©2020 Merdeka.com

Bagi Soekarno memperingati Maulid Nabi bukan hanya merayakan hari lahir Rasullah SAW semata. Melainkan ajaran yang dibawanya, perjuangan yang dilaluinya di masa lalu.

"Kita sekarang ini merayakan Maulud, Maulud Nabi. Apa sebenarnya yang kita rayakan? Bukan sekadar Muhammad-nya. Bukan sekadar dia itu dulu Nabi, tidak. Yang kita rayakan sebenarnya ialah ajaran, konsepsi, agama yang ia berikan kepada umat," ucap Soekarno begitu menggebu-gebu.

"Oleh karena itu kita berkata, jikalau benar-benar engkau cinta Muhammad. Jikalau engkau benar-benar merayakan Maulud Muhammad bin Abdullah, jikalau engkau benar-benar merayakan. Kerjakanlah apa yang ia perintahkan, kerjakanlah apa yang agama ia bawa," tegasnya.

Menyelaraskan Agama dan Bangsa

Dengan suara lantang, Soekarno membangkitkan semangat rakyat dan tamu yang hadir kala itu. Suaranya menggelora, mengajak menyelaraskan antara ajaran Islam dengan dasar kenegaraan. Hal ini demi mencapai kemenangan bersama.

"Saudara-saudara, mari berjalan terus. Berjalan terus di atas dasar-dasar kenegaraan kita. Berjalan terus sebagai umat Islam, di atas dasar-dasar ajaran agama Islam. Berjalan terus dan memang telah dijanjikan oleh Tuhan, janji lho, janji, janji oleh Tuhan pada kita," ujar Soekarno membangkitkan semangat.

"Jikalau kita berjuang benar-benar di atas dasar agama, kita akan menang," jelasnya.

Siap dengan Getirnya Hidup

pidato bung karno memperingati maulid nabi muhammad bikin merinding

Channel YouTube Rumah Kebangsaan Pancasila ©2020 Merdeka.com

Soekarno menyatakan, setiap manusia harus siap dihantam dengan getirnya kehidupan, bila ingin sukses.

"Kita ingin menjadi satu bangsa yang seperti tiap hari digembleng oleh keadaan. Digembleng hampir hancur lebur, bangun kembali. Hanya dengan jalan demikianlah kita bisa menjadi satu bangsa yang benar-benar bangsa otot kawat balung wesi. Ora tedas tapak paluning pandhe (kebal senjata tajam)," kata Soekarno begitu antusias.

Serta menghargai dan mensyukuri segala cobaan hidup. Supaya menjadi pribadi Islam yang kuat.

"Apalagi? Ora tedas sisaning gurindo (tidak takut ancaman). Hanya jikalau kita mengerti dialektik daripada perjuangan. Jikalau engkau umat Islam yang sejati, engkau harus senang, senang, senang selalu digembleng. Senang karena selalu up and down," tambahnya. (mdk/kur)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Prabowo: Beliau Proklamator dan Pahlawan
Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Prabowo: Beliau Proklamator dan Pahlawan

Prabowo bersama rombongan berziarah ke makam Bung Karno.

Baca Selengkapnya
Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan
Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya
Ganjar-Mahfud Ziarah ke Makam Soekarno: Perjuangan Membela Wong Cilik Harus Terus Dilanjutkan
Ganjar-Mahfud Ziarah ke Makam Soekarno: Perjuangan Membela Wong Cilik Harus Terus Dilanjutkan

Ganjar menilai sosok Soekarno sebagai figur yang konsisten membela rakyat kecil.

Baca Selengkapnya
Sejarawan: Pleidoi Indonesia Menggugat Bung Karno Relevan dengan Situasi saat Ini
Sejarawan: Pleidoi Indonesia Menggugat Bung Karno Relevan dengan Situasi saat Ini

Dia menyakini belum ada yang bisa menandingi pemikiran Bung Karno dalam pleidoi Indonesia Menggungat tersebut.

Baca Selengkapnya
Nyaris Dibunuh 26 Kali tapi Gagal Semua, Ini Kisah Bung Karno yang Jarang Diketahui Orang
Nyaris Dibunuh 26 Kali tapi Gagal Semua, Ini Kisah Bung Karno yang Jarang Diketahui Orang

Ancaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya

Baca Selengkapnya
VIDEO: Makna di Balik Ziarah Capres Prabowo ke Makam Bung Karno
VIDEO: Makna di Balik Ziarah Capres Prabowo ke Makam Bung Karno

Capres Prabowo Subianto berziarah ke makam Presiden RI ke-1 Soekarno

Baca Selengkapnya
Prabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai
Prabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai

Prabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai

Baca Selengkapnya
Momen Megawati dan Ganjar Hadiri Peresmian Patung Bung Karno di Yogyakarta
Momen Megawati dan Ganjar Hadiri Peresmian Patung Bung Karno di Yogyakarta

Megawati tampak hadir di lokasi menumpangi mobil berwarna hitam.

Baca Selengkapnya
Sejarawan: Sering Kali Pikiran Bung Karno Dianggap Fosil, Padahal Masih Relevan Diterapkan Saat Ini
Sejarawan: Sering Kali Pikiran Bung Karno Dianggap Fosil, Padahal Masih Relevan Diterapkan Saat Ini

Acara bedah buku itu juga dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Baca Selengkapnya
Kisah Soekarno yang Pernah Mendapat Gelar Waliyul Amri, Sempat Kontroversial
Kisah Soekarno yang Pernah Mendapat Gelar Waliyul Amri, Sempat Kontroversial

Pemberian gelar ini sempat dianggap kontroversial karena Soekarno dijadikan imam yang harus dipatuhi umat Islam di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI

Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya
Dihadiri KH Said Aqil Siroj, Nahdlatul Aulia Gelar Doa untuk Indonesia Jelang Pilpres 2024
Dihadiri KH Said Aqil Siroj, Nahdlatul Aulia Gelar Doa untuk Indonesia Jelang Pilpres 2024

KH Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa gerakan thoriqoh merupakan revolusi spiritual, lebih dari revolusi mental.

Baca Selengkapnya