Kisah Miris Ceu Atay, 50 Tahun Jual Diri Demi Sesuap Nasi
Merdeka.com - Kisah miris Ceu Atay wanita berusia 60 tahun yang terpaksa menjual diri karena keterbatasan ekonomi keluarga. Atay terjerat praktik prostitusi selama puluhan tahun.
Cerita pilu Ceu Atay dibagikan dalam sebuah video di kanal Youtube TRANS TV Offcial (10/2). Dia terpaksa menjalani pekerjaan haram itu untuk bertahan hidup.
Berikut informasi selengkapnya:
-
Bagaimana Ibu Yayu mengatasi kesedihannya? Ibu Yayu yang tidak mengetahui apa yang menimpa suaminya, mengurung diri sampai jasad sang suami ditemukan. Hingga pada tanggal 3 Oktober 1965 akhirnya Ibu Yayu keluar dan mengaku telah mengikhlaskan dan mengaku didatangi oleh sang suami lewat mimpi yang berpesan untuk menjaga anak-anaknya.
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
-
Siapa yang mengalami kejadian tidak menyenangkan? Ia mengungkapkan bahwa ia merasa jatah malunya seumur hidup sudah terpakai di panggung mitoni kehamilan sang istri.
-
Dimana cerita ini terjadi? Di sebuah kafe kecil di pinggiran kota, hiduplah seorang sandwich bernama Sandro.
-
Kenapa wanita itu mengalami kondisi seperti itu? Wanita yang berasal dari Provinsi Henan itu diketahui telah ditegur oleh atasannya sebulan sebelumnya, yang mengakibatkan ia mengalami perasaan tidak bahagia yang berkepanjangan.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
Awal Mula Dirinya Mengenal Dunia Prostitusi
Terlahir dari keluarga kurang mampu, membuat Ceu Atay sedari kecil tak pernah merasakan pendidikan di bangku sekolah. Hal itulah yang membuatnya mengaku kesulitan mencari pekerjaan.
Hingga pada suatu hari ia dipertemukan oleh temannya dengan seorang pria yang menjanjikan akan memberinya pekerjaan. Merasa senang dengan tawaran tersebut, Ceu Atay bersama beberapa teman wanita yang lain ikut bersama pria tersebut ke luar kota.
Awalnya, Ceu Atay mengira bahwa ia akan dipekerjakan di sebuah restoran. Setelah sadar bahwa tempat tersebut justru tempat prostitusi, ia pun mengaku sempat ingin pulang.
"Saya bilang mau kerja di restoran, katanya 'ini bukan restoran ini tempat (prostitusi)', saya mau pulang enggak bisa pulang dikunci rumahnya," kata ceu Atay
Youtube/TRANS TV Official ©2021 Merdeka.com
Awal Mulai Dijebak
Kemudian, Ceu Atay mengaku awal mula dirinya terlibat dengan dunia prostitusi ialah karena dijebak. Dirinya dikunci di dalam sebuah rumah bersama seorang pria hidung belang. Ia kemudian dipaksa melayani pria tersebut dalam keadaan tak sadarkan diri.Keesokan harinya setelah sadar, Ceu Atay mengaku sangat frustasi dan marah mengetahui dirinya telah dijual ke laki-laki hidung belang. "Saya nangis gitu, teman mah pada pulang semua saya sendiri dikunci. Ternyata dijual sama bos (katanya) dibayar Rp3 juta tapi saya cuma dikasih Rp5 ribu lah ya buat apa," ungkapnya.
Menjadi Wanita Penghibur karena Frustasi
Setelah pulang ke kampung halamannya, Ceu Atay mengaku ia sangat frustasi dan merasa telah dinodai. Karena sakit hati, ia pun akhirnya memutuskan untuk sekalian terjun menjadi wanita penghibur. "Sedih suka nangis. Karena frustasi dan sakit hati akhirnya memutuskan jadi begini (wanita penghibur)," ungkapnya.
Youtube/TRANS TV Official ©2021 Merdeka.com
Sejak saat itulah, ia mengaku kerap mangkal di pinggir jalan dekat rumahnya. Meski tak dibayar banyak, uang tersebut cukup digunakan oleh Ceu Atay untuk membiayai kehidupannya. "Sehari mah kalau ada yang 20-30 (orang) punya uang pulang," tambahnya.
Sempat Dinasihati untuk Berhenti
Youtube/TRANS TV Official ©2021 Merdeka.com
Setelah beberapa bulan melakoni pekerjaan sebagai wanita penghibur, Ceu Atay mengaku bahwa dirinya sempat terkena penyakit kelamin. Dari situlah, pekerjaannya sebagai pelacur akhirnya diketahui pihak keluarga.
Meski dimarahi, kedua orangtuanya pun berusaha untuk terus mengobatinya. "Tiga hari enggak bisa jalan saya berdarah, timbul bisul-bisul. Saya panas seluruh badan. Saya bilang Astaghfirullah aduh bapak emak," kata Atay. Setelah saat itu, pihak keluarga pun sempat menasihati dan meminta dirinya agak berhenti dari pekerjaan tersebut. Namun, Atay mengaku sulit menahan godaan yang ada. "Kalau istirahat (berhenti) saya makan gimana atuh. Makan jajan, beli sabun gimana," ungkapnya.
Faktor Ekonomi jadi Alasan Utama
Faktor ekonomi tentu menjadi alasan utama bagi Atay terus melakoni pekerjaan tersebut. Saat ini, meski telah berusia lanjut ia juga masih tak punya pilihan lain. Sesekali, ia masih harus keluar untuk mencari pelanggan yang mau memakai jasanya. Namun, di usianya kini tentu sudah tidak banyak orang yang mau memakai jasanya. Sehingga Ceu Atay pun mengaku kerap pulang tanpa membawa hasil. Bahkan, ia bercerita bahwa dirinya pernah sampai tak makan selama dua hari. "Sekarang sering hujan-hujan pulang enggak bawa apa-apa. Saya pernah kelaparan tidak makan dua hari," ungkapnya."Kalau kepepet saya nyucikan baju tetangga itupun saya harus memaksa. Orang-Orang takut saya membawa keburukan bagi anak-anak mereka," tambah Ceu Atay. Banyak Dijauhi Masyarakat Menjalani pekerjaan sebagai wanita penghibur membuat Ceu Atay terbiasa untuk dijauhi oleh tetangga dan masyarakat sekitar. Banyak orang disebut Ceu Atay enggan berdekatan dengan dirinya. "Saya berdoa sama Tuhan biar mereka (orang) suka sama saya. Tapi tetap saja mereka membenci saya," kata Atay. Saat ini, Atay diketahui tinggal bersama sang kakak. Ia menyebut, kakaknya lah satu-satunya orang yang mau menerima dirinya apa adanya. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kisah nenek hampir 100 tahun pungut beras yang jatuh di penggilingan untuk makan.
Baca SelengkapnyaKisah tragis seorang tuna wisma yang sudah hidup di jalanan selama puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaSejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.
Baca SelengkapnyaBanyak selebriti Tanah Air yang berdarah-darah saat merintis karier atau sedang tak ada pekerjaan syuting
Baca SelengkapnyaBerikut kisah Ayu gadis 11 tahun yang rela jualan gorengan di sekolah demi hidupi Ibu ODGJ dan sang nenek.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu dunia maya dihebohkan dengan aksi pengemis wanita yang meminta uang dengan bernyanyi 'A Kasihan A'.
Baca SelengkapnyaPengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca Selengkapnya. Usai ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dan menitipkannya pada tetangga.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca Selengkapnya