Kronologi Lengkap Kapolsek Ngaku Ditampar Perwira TNI, 2 Jenderal Turun Tangan
Merdeka.com - Terjadi keributan antara Danki A Yonif 123/RW Kapten Inf Ridwan dengan Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot Soala Gogo Nababan, Kamis (27/2). Keributan terjadi di Jalinsum Desa Salangkitang, Pahae Jae, Tapanuli Utara.
Mengetahui kejadian tersebut, dua jenderal Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin pun bertemu untuk membahas masalah ini. Pertemuan dilakukan di Makodam I Bukit Barisan, Jumat (28/2) siang.
Berikut ulasan lengkapnya.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Kenapa terjadi bentrokan di Muntilan? 'Setelah kegiatan selesai, saat pulang, salah satu kelompok ini bersinggungan dengan kelompok lain. Kemudian ada kesalahpahaman hingga terjadilah gesekan di lapangan,' kata Kombes Pol Ruruh, dikutip dari ANTARA.
Awal Mula Permasalahan
Peristiwa tersebut terjadi di Jalinsum Desa Salangkitang, Pahae Jae, Tapanuli Utara. Hal tersebut berawal dari Ridwan yang melintas di sana usai tugas dari Mako Yonif 123/RJW di Tapanuli Selatan. Saat itu, terjadi kemacetan panjang karena kecelakaan tunggal.
"Anggota kita ini kelihatannya buru-buru mengambil jalur pintas dengan melawan arah. Inilah yang menyebabkan kesalahpahaman yang berefek pada kejadian ini," ucap Mayjen Sabrar.
Kapolsek Pahae Jae Ngaku Ditampar
Saat itu, Ramot dan Ridwan sempat bersitegang. Ramot mengaku jika dirinya ditampar oleh Ridwan. Ramot pun mengadukan ke warga.Personel Koramil 25/Pahae pun segera mengamankan Ridwan dari amukan massa. Kemudian Ramot dan Ridwan dimediasi oleh Babinsa Ramil 25/Pahae Jae.
Personel Tentara Datang Ke Lokasi Kejadian
Tetapi, pada pukul 13.43 WIB, anggota Yonif 123/RJW yang berjumlah sekitar 30 personel datang ke lokasi kejadian dengan membawa senjata laras panjang. Mereka pun memukul 3 personel Polsek Pahae Jae. 3 Personel kepolisian lain yang bertugas di Tapanuli Selatan dan kebetulan melintas pun juga menjadi sasaran.Kemudian, beberapa personel Kompi A Yonif 123/RW pun turun di depan Mapolsek Pahae Jalu dan memecahkan kaca nako di kantor polisi tersebut.
Pangdam Akan Tindak Tegas Anggota yang Bersalah
Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjen Sabrar Fadhilah akan melakukan tindak tegas pada anggotanya yang bersalah. Pihaknya pun akan memeriksa personel yang terlibat dalam kejadian tersebut. "Nantinya akan berkelanjutan pada proses hukum yang tepat, tentunya berdasarkan pemeriksaan," ucap Sabrar menegaskan.Selain itu, mediasi pun telah dilakukan kepada pihak-pihak terkait."Alhamdulillah sudah selesai. Yang melakukan sudah bertemu dengan yang dianiaya dan sudah meminta maaf," lanjutnya.
Dipicu Kesalahpahaman
Pada Jumat (28/2) siang, Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani melakukan pertemuan untuk membahas kejadian tersebut. Mereka telah sepakat bahwa kejadian ini dipicu oleh kesalahpahaman. "Begitu terjadi peristiwa sore saya sudah bicara dengan Pangdam bicara dengan Danrem, Dandim dan para kapolres. Saya pastikan itu hanya kesalahpahaman. Yang kedua, tidak boleh ada kejadian seperti itu lagi," ujar Martuani.
Merajut Solidaritas TNI POLRI
Ia pun menambahkan jika pihaknya telah menugaskan Kabid Propam Polda Sumut untuk ke lokasi. Sedangkan Pangdam I Bukit Barisan memerintahkan Komandan Pomdam serta Assintel ke sana. "Mudah-mudahan ke depan kita bisa merajut soliditas TNI Polri. Baju yang kita kenakan ini hanya warnanya saja yang berbeda karena sebenarnya kita NKRI," tambahnya. (mdk/add)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai langkah penyelesaian dalam penanganan perkara prajurit TNI menyerang Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaDugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca Selengkapnya