Pandemi Corona, Ini Kisah Miris Perawat Jadikan Plastik sebagai APD
Merdeka.com - Virus corona yang hingga saat ini masih menjadi pandemi dunia, mengakibatkan pasien terinfeksi semakin terus bertambah. Tak khayal, pemerintah hingga para medis di beberapa negara harus lebih ekstra untuk menangani virus corona yang kian menyebar.
Melonjaknya kasus corona membuat alat untuk melindungi diri seperti masker semakin menipis dan sukar didapatkan. Seperti perawat di salah satu rumah sakit Malaysia, yang harus rela menjalani kisah mirisnya karena fasilitas medis semakin menipis. Ingin tahu kisah selengkapnya? Berikut ulasannya dari berbagai sumber.
Plastik jadi Pengganti APD
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
Facebook/Sera Bagus 2020 Merdeka.com
Seperti dilansir dari Worldofbuzz, seorang perawat yang bekerja di salah satu rumah sakit Malaysia harus mengalami kemirisan. Ia tengah menjadikan kantong plastik sebagai pengganti Alat Perlindungan Diri (APD).
Hal ini dikarenakan pandemi virus corona yang terus menyebabkan kasus pasien terinfeksi bertambah. Sehingga membuat fasilitas alat medis yang disediakan pihak rumah sakit kian menipis.
Antre
Facebook/Sera Bagus2020 Merdeka.com
Momen yang menunjukkan seorang perawat harus rela mengenakan kantong plastik sebagai pengganti APD ini terekam dalam video viral yang diunggah oleh akun Facebook Sera Bagus pada Sabtu (21/3) lalu.
Dalam video tersebut terlihat para perawat sedang mengantre dan menunggu giliran untuk dilakukan pengukuran badan guna pembuatan APD dari kantong plastik.
Berlindung dari Virus Corona
Facebook/Sera Bagus2020 Merdeka.com
Para perawat menggunakan kantong plastik sebagai ganti APD dikarenakan fasilitas medis yang ada di rumah sakit tersebut menipis.
Mereka terpaksa memodifikasi kantong plastik menjadi sebuah APD guna berlindung dari paparan virus corona saat menangani pasien terinfeksi.
Saling Membantu
Twitter/@bintangforza 2020 Merdeka.com
Dilansir dari Liputan6.com, menipisnya alat bantu medis juga dirasakan oleh Indonesia. Sebuah video unggahan akun Twitter @bintangforza pada Senin (23/3) kemarin sontak ramai menjadi perbincangan. Video berdurasi 24 detik tersebut menunjukkan momen tiga perawat yang sedang saling membantu membuat APD dari plastik.
Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti di mana lokasi rumah sakit dalam video viral tersebut. Para petugas medis tengah menjadi garda terdepan saat wabah virus corona atau covid-19 ini menyerang Indonesia.
Komentar Netizen
Liputan6.com /2020 Merdeka.com
Kedua video viral perawat jadikan kantong plastik sebagai pengganti Alat Perlindungan Diri (APD) tersebut sontak dibanjiri oleh komentar netizen. Banyak dari mereka yang mendoakan para tenaga medis yang menjadi garda terdepan melawan virus corona saat ini.
"Untuk semua tenaga medis semoga diberi kekuatan oleh allah semoga semuany dilindungi dan terimaksih banyak," tulis akun twitter @Yessyhernaa.
"Semoga Allah Merahmati & Melindungi Kalian Semua," komentar Shareen Fadianti dalam laman Facebook.
"Nangis. plis lah temen-temen lebih aware, biar keadaan segera membaik. Semangat terus buat para tenaga medis, semoga senantiasa dalam lindungan Tuhan," tulis @Firsyaa_ mendoakan. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca Selengkapnya