Perintah Kasad Andika ke Pangdam Kasuari soal Kekuatan Prajurit & Senjata di Papua
Merdeka.com - Pasca insiden penyerangan pos Komando Rayon Militer (Koramil) Kisor, di Kabupaten Mybrat, Papua Barat, Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan perintah kepada Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Melalui sambungan teleconference, kasad meminta Pangdam untuk mengevaluasi kembali pengamanan di pos Koramil TNI AD. Selain itu, ia juga memberi arahan untuk melakukan re-disposisi dan re-komposisi Satgasyang akan bertugas di Koramil Persiapan Kodam XVIII/Kasuari.
Andika berharap, seluruh prajurit TNI AD terutama di daerah perbatasan yang rawan akan ancaman agar ditugaskan secara berpasangan dengan dilengkapi persenjataan. Simak informasi selengkapnya:
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
Penyerangan Pos Koramil
©2021 Merdeka.com
Sebelumnya, empat anggota TNI Angkatan Darat ditemukan meninggal dunia akibat diserang oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) di Pos Koramil Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9) dini hari.
Empat prajurit tersebut diserang oleh kelompok sipil bersenjata saat sedang tertidur di Posramil. Keempat prajurit yang meninggal dalam insiden tersebut ialah Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari, Lettu CHB Dirman, serta Pratu Ikbal yang dikabarkan sempat hilang. Penyerangan itu disebut dilakukan oleh sekitar 50 orang sipil bersenjata.
Laporan Pangdam XVIII/Kasuari
Usai kejadian penyerangan tersebut, kasad Jenderal TNI Andika Perkasa bersama jajaran petinggi TNI AD, langsung melakukan teleconference untuk mengevaluasi prosedur keamanan di Pos Koramil.Kepada Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, Jenderal Andika memberi arahan untuk melakukan re-disposisi dan re-komposisi Satgas BKO Teritorial Gel. IV, yang akan bertugas di Koramil Persiapan Kodam XVIII/Kasuari.
Youtube/TNI AD ©2021 Merdeka.com
"Jadi lebih baik kita design senjata ini berpasangan. Jadi dalam menugaskan pun dan pos memberikan tugas ke mereka (prajurit) itu lebih fleksibel. Penugasannya ya sudah tinggal pasangan. Intinya begitu," kata Andika dikutip dari Youtube TNI AD. "Jadi besok saya ingin dipaparkan besok sudah perbaikan sudah benar-benar jadi begitu saya setuju bisa langsung dilaksanakan," tambahnya.
Jawaban Pangdam Kasuari
Di hari berikutnya, Jenderal Andika Perkasa kembali mengadakan teleconferece dengan Pangdam Kasuari untuk meminta update terkait arahan yang diberikan. Dalam laporannya, Nyoman mengatakan, jika kondisi di wilayah Papua Barat sudah terkendali. Ia juga memberikan update tentang rencana re-disposisi dan re-komposisi yang disampaikan kasad. "Untuk situasi lapangan di Maybrat sementara ini wilayah Papua Barat kondusif terkendali, dan senjata sesuai petunjuk bapak Kasad mulai kita sudah hitung-hitung untuk mereka kita perkuat beberapa pucuk, kemudian Satgas BKO jumlah 700 kemudian yang rencana re-disposisi adalah 269. Inilah yang akan mempertebal Koramil-Koramil sesuai petunjuk bapak Kasad," ungkap Pangdam Kasuari.
©ANTARA/HO-Pendam XVIII Kasuari
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Andika juga mengatakan bahwa dirinya akan terus memantau perkembangan dari penanganan kasus penyerangan Pos Koramil Kisor itu dan menjaga bangsa Indonesia dari ancaman keamanan dari pihak lain. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Agus Subiyanto merespons soal Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan penyerangan dan pembunuhan kepada warga
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bicara Penanganan di Papua: Hard Power Jalan Terakhir
Baca SelengkapnyaAda ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.
Baca SelengkapnyaPanglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyerahkan risalah serah terima jabatan Kasad ke Jenderal Maruli.
Baca SelengkapnyaKebijakan Panglima TNI mengubah penyebutan nama KKB menjadi OPM berdampak pada kinerja TNI.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan bersikap tegas atas kasus penganiayaan dilakukan sejumlah anggota TNI di Papua.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menumpang Pesawat TNI-AU Boeing A-7307. Dan Kapolri menggunakan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800.
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca Selengkapnya