Menjaga Malioboro dari Ancaman Covid-19

merdeka.com Sekitar 4 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Kota Yogyakarta sudah lama dikenal sebagai tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali. Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan ialah Malioboro.

Sepanjang jalan sempat sepi pengunjung selama pandemi Covid-19. Beberapa minggu terakhir ini mulai dipadati kembali, baik wisatawan luar maupun lokal.

Demi menjaga Jogja dari ancaman penyebaran virus corona, para petugas Jogoboro melakukan pengawasan di beberapa titik. Hal ini demi mengurai keramaian yang mulai terjadi di ikon Jogja tersebut. Terutama pada Sabtu malam di setiap pekannya.

Orang lain juga bertanya?

Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Membagi Arah Jalan Kaki

petugas jogoboro

Demi mengantisipasi kerumunan, petugas Jogoboro di setiap titik ada dua hingga empat orang. Ditemani oleh dua pemuda yang mengenakan seragam Prajurit Bregodo, perwakilan dari Dinas Pariwisata.

Mereka akan mengarahkan trotoar sisi Barat, khusus pejalan kaki menuju arah Utara. Sedangkan bagian Timur, diperuntukkan bagi pengunjung yang berjalan ke arah selatan.

"Iya ini biar mengantisipasi supaya tidak berpapasan dari sana," kata Joko Priyono pada Sabtu (18/10), anggota petugas Jogoboro.

Menegaskan 3M pad Seluruh Pengunjung

Selain mengatur arah jalan kaki, petugas Jogoboro juga menegaskan untuk terus menerapkan 3M. Mereka mengingatkan masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

"Saya bantu sebagai anggota Jogoboro. Membantu menerapkan 3M. Untuk ini ya sebenarnya dari pemerintah di sini. Jogja kan sudah banyak yang datang, jadi kita harus waspada. Yang penting wajib pakai masker di Malioboro," ujar Joko.

"Mengingatkan masyarakat. Terutama masker mbak, karena sangat rentan sekali kalau kita tidak memakai masker. Orang itu kena penyakit atau tidak, kita tidak tahu. Kalau sudah pakai masker kan paling nggak sudah melindungi diri kita," jelasnya.

Pengawasan Setiap Hari, Terutama Saat Ramai

petugas jogoboro

Petugas Jogoboro telah membagi tugas pada seluruh anggota untuk berjaga di sepanjang Jalan Malioboro. Supaya praktik 3M dapat disiplin dilakukan. Pemantauan semakin ketat di malam hari, sebab pengunjung lebih banyak.

"Sebenarnya setiap hari mbak. Tapi kalau malam kan lebih rame daripada sore sama pagi. Kadang malam kita pantau, kalau sore diarahkan sesuai arahan Gubernur," papar Joko.

"Kalau yang pakai seragam Bregodo hanya sabtu minggu saja mbak. Bantuan dari Dinas Pariwisata," imbuhnya.

Hal ini merupakan salah satu bentuk perpaduan kearifan lokal dan kampanye 3M di ruang publik. Masih dilakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di berbagai titik tempat wisata di Yogyakarta, demi kenyamanan masyarakat. (mdk/kur)