Waspada Gejala Corona Covid-19, Inilah Suhu Tubuh Normal Berdasarkan Usia
Merdeka.com - Salah satu langkah antisipasi pencegahan terinfeksi virus corona adalah memeriksa suhu tubuh. Maka dari itu, di sejumlah tempat umum seperti pusat perbelanjaan hingga bandara selalu menerapkan pengecekan suhu tubuh.
Dari suhu tubuh itulah, seseorang bisa mengetahui kondisi tubuhnya sedang sehat atau tidak. Siapa sangka, suhu tubuh normal pada seseorang itu bervariasi. Tergantung pada faktor usia, jenis kelamin dan tingkat aktivitas.
Melansir dari Medical News Today, berikut daftar suhu tubuh normal manusia berdasarkan faktor usia.
-
Bagaimana cara menjaga suhu normal? Anda dapat mengatur suhu di dalam rumah atau kantor dengan menggunakan pengatur suhu atau AC yang sesuai. Pastikan suhu di dalam ruangan tidak terlalu panas atau dingin agar terasa nyaman.
-
Bagaimana menghindari suhu ekstrem? Hindari menyelimuti bayi terlalu tebal atau menjaga bayi di ruangan yang terlalu panas. Pastikan suhu kamar tetap nyaman, dan hindari paparan langsung sinar matahari.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kenapa suhu normal luar ruangan penting? Suhu udara memengaruhi pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan dan hewan di mana suhu yang lebih hangat mendorong pertumbuhan biologis. Suhu udara juga memengaruhi hampir semua parameter cuaca lainnya.
-
Bagaimana mencegah penyakit akibat cuaca panas? Untuk mencegah penyakit-penyakit akibat cuaca panas, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti: • Minum banyak air putih atau minuman yang mengandung elektrolit untuk mengganti cairan yang hilang. • Hindari minuman beralkohol, berkafein, atau manis karena bisa meningkatkan dehidrasi. • Kenakan pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang untuk membantu tubuh mengeluarkan panas. • Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 untuk melindungi kulit dari sinar matahari. • Hindari aktivitas fisik yang berat di bawah terik matahari, terutama pada siang hari. • Istirahat di tempat yang sejuk dan berventilasi baik jika merasa lelah atau pusing.
-
Bagaimana mencegah Hipertermia? Berikut ini adalah beberapa cara mencegah hipertermia yang bisa Anda lakukan: Menghindari paparan suhu panas yang berlebihan dari luar tubuh.
Suhu Tubuh Orang Dewasa
Suhu tubuh orang dewasa normal berkisar antara 36,5 derajat hingga 37,5 derajat celcius. Sehingga, saat suhu tubuh menunjukkan angka 38 derajat celcius, maka bisa dikategorikan demam.
2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Saat suhu tubuh mencapai 39,5 derajat celcius, maka itu masuk ke dalam kategori demam tinggi. Dan suhu 41 derajat celcius bisa dikatakan demam sangat tinggi.
Suhu Tubuh Anak-anak
Tidak berbeda jauh dengan orang dewasa. Suhu tubuh normal anak-anak usia 3-10 tahun berkisar 35,5 derajat hingga 37,5 derajat celcius.
2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Ya, bisa dikatakan anak-anak sudah mulai memiliki suhu tubuh yang sama dengan orang dewasa. Bisa dikategorikan demam, jika suhu tubuh anak-anak sudah melebihi batas maksimal suhu normalnya.
Suhu Tubuh Bayi
Terkadang bayi memiliki rentang suhu tubuh yang lebih tinggi dibanding orang dewasa. Terutama ketika pengukuran dilakukan melalui telinga dan ketiak. Sebab, bayi memiliki area permukaan tubuh yang lebih luas dibanding orang dewasa.
2020 Merdeka.com
Selain itu, tubuh bayi juga cenderung aktif secara metabolik sehingga mampu menghasilkan panas. Mereka juga tak banyak mengeluarkan keringat saat hangat. Sata itu tubuh mereka sedang mempertahankan panasnya. Tidak heran bayi jadi lebih sulit untuk menurunkan panasnya ketika demam.Pada normalnya, suhu tubuh bayi berusia 0-2 tahun berkisar 36,6 derajat hingga 37 derajat celcius. Suhu tubuh bayi bisa meningkat saat si kecil sedang tumbuh gigi.
Bervariasi Berdasarkan Usia
Perlu diingat, suhu tubuh normal seseorang ini bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, kesehatan dan aktivitas fisik.
2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Alat pengukur juga bisa memberikan hasil yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari jenis alat pengukuran dan bagian tubuh mana yang digunakan untuk memeriksa suhu tubuh.
Penyebab Alat Pengukur Tidak Akurat
Melansir dari Alodokter, Selasa (31/3/2020), ada beberapa kondisi yang membuat alat pengukur suhu tubuh tidak memberikan hasil yang akurat. Berikut penyebab-penyebabnya:
Shutterstock
- Tidak menggunakan termometer di bagian tubuh yang tepat
- Baterai termometer mati atau lemah
- Terlalu cepat mengangkat termometer dari bagian tubuh
- Tidak mengikuti petunjuk penggunaan dengan baik dan benar
- Mulut terbuka saat sedang diukur suhu tubuhnya
- Pengambilan suhu tubuh 1 jam setelah berolahraga atau mandi air hangat
- Pengambilan suhu tubuh 20 menit setelah mengonsumsi minuman panas atau dingin.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suhu udara memengaruhi hampir semua parameter cuaca lainnya, sehingga penting ketahui angka normalnya.
Baca SelengkapnyaSuhu cuaca panas normal adalah suhu udara rata-rata yang dianggap normal atau nyaman bagi manusia dan makhluk hidup lainnya di suatu wilayah.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaHeatwave yang tengah melanda berbagai wilayah di dunia termasuk Indonesia ini perlu penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMengetahui ciri suhu badan Normal bermanfaat untuk memonitor perubahan tak biasa pada kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaCuaca panas dapat meningkatkan risiko beberapa gangguan kesehatan.
Baca SelengkapnyaBiasanya, orang dewasa kerap mencium balita saat kumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
Baca SelengkapnyaBeberapa tips yang bisa diterapkan agar tubuh tetap sehat saat cuaca panas
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang mengalami demam, menurunkan dengan cepat merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaHipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kegagalan pada sistem pendingin tubuh.
Baca SelengkapnyaPada cuaca ekstrem dan musim liburan, anak rentan sakit sehingga orangtua perlu lebih menjaganya.
Baca Selengkapnya