Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

1,7 Juta Debitur Himbara Terdampak Corona Terima Restrukturisasi Rp233 T

1,7 Juta Debitur Himbara Terdampak Corona Terima Restrukturisasi Rp233 T Aktifitas Teller Bank BRi. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Realisasi restrukturisasi kredit atas debitur terdampak Covid-19, sampai dengan 30 April 2020, mencapai 1.718.507 juta debitur. Di mana, total baki debet sebesar Rp233,16 triliun.

Data tersebut disampaikan oleh Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Sunarso dalam webinar “Menjaga Industri Perbankan di Tengah Pandemi COVID-19 Melalui Kebijakan Relaksasi Kredit & Subsidi Bunga, Jumat (15/5).

"Untuk rinciannya, di mana untuk UMKM seluruh Himbara itu jumlahnya 1,5 juta debitur dan portofolionya Rp137 triliun. Itu yang sudah kita restrukturisasi," ujarnya.

Adapun rincian lebih lanjut, untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak 640.701 debitur telah direstrukturisasi dengan outstanding Rp24,696 triliun.

Untuk segmentasi Mikro, sebanyak 850.197 debitur dengan outstanding Rp45,101 triliun. UKM sebanyak 69.492 debitur dengan outstanding Rp67,312 triliun.

Segmentasi konsumer telah direalisasi sebanyak 157.171 debitur dengan outstanding Rp26,310 triliun, Wholwsale sebanyak 946 debitur dengan outstanding Rp59,786 triliun.

Sementara, untuk non UMKM, realisasi restrukturisasinya mencapai 158.117 debitur dengan outstanding Rp86,096 triliun.

Restrukturisasi Hanya Penundaan Pembayaran Cicilan

Masih banyak nasabah/debitur yang masih mempertanyakan jenis restrukturisasi yang dimaksudkan pemerintah. Sehingga, banyak yang mengklaim bahwa seharusnya mereka mendapat restrukturisasi dalam bentuk penundaan, pemotongan, hingga pembebasan kredit.

Sunarso menegaskan bahwa mengenai kebijakan pemerintah yang dimaksudkan adalah untuk penundaan pembayaran. "Saya ingin menegaskan, bahwa kebijakan pemerintah itu sesungguhnya adalah melakukan penundaan pembayaran," tegasnya.

Kemudian, lanjutnya, atas kredit yang ditunda pembayarannya, maka bank akan mengalami tekanan di likuiditas maupun income. Oleh karena itu, negara memberikan subsidi kepada rakyat untuk membayar bunga, dan itu tidak sepenuhnya.

"Negara juga turun untuk membantu likuiditas, karena akibat dari penundaan pembayaran pokok, perbankan mengalami tekanan di likuiditas," ujar Sunarso.

Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi karena nasabah dapat menunda pembayaran pokok, sementara bank tidak boleh menunda pembayaran deposito yang jatuh tempo kepada deposan. "Karena deposan tidak mau ditunda pembayarannya," pungkas dia.

Reporter: Pipit Ika Ramadhani

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyaluran KUR Oktober 2024, Naik Jadi Rp246,58 Triliun
Penyaluran KUR Oktober 2024, Naik Jadi Rp246,58 Triliun

Target penyaluran KUR pada 2024 sebesar Rp280 triliun.

Baca Selengkapnya
Realisasi KUR per Juni 2023 Masih Setengah dari Target Rp297 T
Realisasi KUR per Juni 2023 Masih Setengah dari Target Rp297 T

Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kasih Keringanan Utang 2.328 'Wong Cilik' di 2023
Sri Mulyani Kasih Keringanan Utang 2.328 'Wong Cilik' di 2023

Kementerian Keuangan memberikan keringanan utang kepada 2.821 debitur.

Baca Selengkapnya
Melaju Kencang, BRI Salurkan KUR Rp76,4 triliun Kepada 1,5 Juta Pelaku UMKM
Melaju Kencang, BRI Salurkan KUR Rp76,4 triliun Kepada 1,5 Juta Pelaku UMKM

Penyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menkop UKM Teten Masduki Curhat Soal Penanganan Kredit Macet UMKM di Depan Komisi VI DPR
FOTO: Menkop UKM Teten Masduki Curhat Soal Penanganan Kredit Macet UMKM di Depan Komisi VI DPR

Teten Masduki mengungkapkan potensi penghapusan kredit macet UMKM yang terdampak bencana gempa bumi Yogyakarta 2006 dan Covid-19.

Baca Selengkapnya
Debitur Baru KUR BRI Tumbuh Lampaui Target, Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas
Debitur Baru KUR BRI Tumbuh Lampaui Target, Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas

Pada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur.

Baca Selengkapnya
Penyaluran KUR BRI Capai Rp59,96 Triliun hingga Akhir April 2024
Penyaluran KUR BRI Capai Rp59,96 Triliun hingga Akhir April 2024

BRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada bulan September 2024.

Baca Selengkapnya
Ada 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun
Ada 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun

Polri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Tumbuh Selektif dan Prudent, BRI Cetak Laba Rp29,90 triliun
Tumbuh Selektif dan Prudent, BRI Cetak Laba Rp29,90 triliun

Kinerja BRI yang sehat dan berkelanjutan tersebut juga mendapatkan pengakuan dari dunia internasional.

Baca Selengkapnya
Direktur BRI: Hapus Kredit UMKM Bukan KUR Sedang Berjalan
Direktur BRI: Hapus Kredit UMKM Bukan KUR Sedang Berjalan

Penghapusan hak tagih kredit macet bukan hal baru bagi perseroan. Bank BRI di masa lalu telah beberapa kali melakukan hapus tagih.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp1.590 Triliun Hingga Kuartal III-2024
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp1.590 Triliun Hingga Kuartal III-2024

Dari sisi Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga September 2024 perseroan telah menyalurkan Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293.000 pelaku UMKM.

Baca Selengkapnya