Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Tantangan Ekonomi Dunia di 2022, Suku Bunga The Fed Hingga Perang Rusia-Ukraina

3 Tantangan Ekonomi Dunia di 2022, Suku Bunga The Fed Hingga Perang Rusia-Ukraina pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, saat ini ada tiga tantangan yang tengah dihadapi dalam proses pemulihan ekonomi global. Pertama, dampak dari normalisasi kebijakan negara-negara maju. Ini tergambar dari kebijakan The Fed yang sudah menaikan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) per Maret 202.

"Semula kami perkirakan lima kali tahun ini, tapi inflasi yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat di Amerika kemungkinan akan mendorong bank sentral menaikan suku bunga tujuh kali. Termasuk yang sudah sekali Maret ini," ujarnya dalam Kuliah Umum G20, Senin (21/3).

Kebijakan tersebut lantas bakal berdampak pada kenaikan suku bunga global, dan juga persepsi risiko di tingkat dunia. Kondisi itu jelas akan mempersulit negara berkembang untuk bisa pulih, karena harus menghadapi dampak dari rambatan global ketidakpastian dan kenaikan suku bunga global terhadap arus modal.

"Karenanya juga membatasi kemampuan negara-negara berkembang dalam merumuskan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri," imbuh Perry.

Isu kedua, dampak luka memar (scarring effect) dari pandemi Covid-19. Banyak korporasi di negara maju terkena pengaruh scarring effect. Itu turut berdampak pada kemampuan pemulihan ekonomi.

"Demikian juga di banyak negara berkembang, memulihkan dunia usaha jadi isu yang harus diatasi. Memang penyaluran kredit perlu ditingkatkan. Tapi lebih dari itu, bagaimana melakukan reformasi di sektor riil, transformasi struktural agar bisa mendorong daya saing dan produktivitas di sektor riil dan dunia usaha," tuturnya.

"Dunia usaha juga harus berubah, bagaimana melakukan strategi bisnis post covid era," tegas Perry.

Tantangan ketiga sekaligus yang paling berdampak, ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Perry menyebut, ada tiga dampak yang terjadi imbas ketegangan Rusia dan Ukraina.

"Pertama, kenaikan harga-harga komoditas global. Tidak hanya energi, tapi juga pangan. Berdampak pada kenaikan inflasi dari berbagai negara," seru dia.

Aspek kedua, kegaduhan dalam mata rantai perdagangan global. Ketegangan ini juga berpengaruh pada rantai distribusi pasokan, juga volume perdagangan global. "Tentu saja berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi global, yang berisiko lebih rendah dari perkiraan 4,4 persen karena menurunnya volume perdagangan global," ucap Perry.

Dampak ketiga yakni jalur keuangan. Tidak hanya berpengaruh pada persepsi global, saat ini banyak pelaku di pasar global kembali untuk memegang safe haven asset yang jelas punya risiko rendah.

"Tentu saja termasuk juga cash, dan mereka menarik aliran modalnya ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dan bisa berdampak terhadap stabilitas eksternal dan nilai tukar," tandasnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi

Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed

Saat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana

Sri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia

Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya

Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya