30 kapal pencuri ikan bakal ditenggelamkan bulan depan
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti gencar menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Bulan depan, Susi berencana akan menenggelamkan lagi 30 kapal pencuri ikan.
"Dalam Juli 2016, Satgas 115 akan kembali menenggelamkan 30 kapal ikan yang sudah siap selesai proses hukumnya," ujar Susi, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/6).
Susi sangat mengapresiasi kerja Satgas 115 atau Satgas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal yang telah membantu menenggelamkan kapal pencuri ikan tersebut. Sejauh ini, sudah ada 176 kapal yang berhasil ditenggelamkan.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
"162 Kapal berbendera asing yaitu Vietnam 63 kapal, Filipina 43 kapal, Malaysia 30 kapal, dan Thailand 21 kapal, serta masing-masing dua kapal berbendera New Guinea, dan satu kapal berbendera Tiongkok, satu kapal berbendera Belize, dan satu kapal ikan tanpa kebangsaan. Sedangkan, kapal berbendera Indonesia yang telah ditenggelamkan berjumlah 14," jelasnya.
Atas prestasi ini, Kementerian Perikanan dan Kelautan memberikan penghargaan kepada unsur-unsur TNI, KKP, Polri, Bakamla, dan penegak hukum lainnya yang tergabung dalam Satgas 115. Mereka dinilai telah berhasil menangkap, memberantas pencurian ikan serta menjaga kedaulatan perairan Indonesia.
Penghargaan akan diberikan kepada satu KRI M-354, KRI Sultan Paha Syaifuddin 376, KRI Teuku Umar 385, KRI Imam Bonjol 383, KAL Viper TNI AL, Pangkalan AL Ranei, KV OR K-03 KKP, KV Hiu 15, KV Hiu 13, KV Hiu Macan, KV Hiu 11, Tim Satgas 1 Penyidik Satgas 115, Tim 2 Satgas 115 Polair, KV Baladewa 8001 Polair, KM Belut Laut Bakamla, dan KM Singa Laut Bakamla.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMulanya, Sri Mulyani bahkan mencoba naik di bagian belakang ruang kemudi, tepat berada di sela-sela antara kontainer dan kepala truk.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaPelaku membawa 20 kotak stereofoam berisi benih lobster.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca Selengkapnyadipasangkan pada kapal-kapal yang difokuskan untuk menjaga kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara).
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca Selengkapnya