Ada Varian Omicron, Pemerintah Diminta Larang Masyarakat Pergi ke Luar Negeri
Merdeka.com - Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta pemerintah melarang warga negara Indonesia (WNI) yang hendak berwisata di luar negeri. Mengingat, saat ini jumlah pasien positif varian Omicron di Indonesia terus bertambah.
"Jangan biarkan petaka oleh varian Delta terulang," keras Tulus kepada Merdeka.com, Jakarta, Sabtu (25/12).
Tulus menyatakan, saat ini, pergerakan masyarakat Indonesia ke luar negeri masih terhitung tinggi. Yakni berkisar 3.000 an orang per hari di tengah tingginya ancaman terpapar virus Omicron.
-
Negara apa yang memiliki batasan jumlah turis? Berbeda dengan negara-negara lainnya, Bhutan justru memiliki peraturan yang membatasi jumlah kunjungan wisata yang diterimanya. Pada tahun 2019, Bhutan menerima sekitar 300.000 orang wisatawan. Sedangkan, pada tahun 2020 jumlahnya justru menurun hingga 30.000 wisatawan saja.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Apa saja patogen prioritas di Indonesia? Indonesia telah menyusun daftar patogen prioritas yang mencakup berbagai famili virus dan bakteri yang menjadi perhatian utama, disesuaikan dengan panduan global dari WHO.
-
Mengapa Arus Balik di Gunungkidul mengancam wisatawan? Arus ini lebarnya sangat sempit tapi sangat kuat untuk menarik ke lautan. Jadi dia terbentuk di sekitar garis pantai.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
"Padahal kasus baru Omicron kian banyak, sekarang 19 orang (positif Omicron). Semua dipicu oleh pelaku perjalanan internasional," tegasnya.
Maka dari itu, YLKI mendesak pemerintah lebih ketat dalam mengawasi pergerakan rakyatnya yang hendak bepergian ke luar negeri. Antara lain hanya mengizinkan WNI yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk kepentingan mendesak tertentu saja selain berwisata.
"Sebelum nasi menjadi bubur, sebaiknya diantisipasi dengan tegas oleh Pemerintah. Stop perjalanan ke luar negeri," tutupnya.
Pemerintah Catat 19 Kasus Positif Omicron di Indonesia
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan kembali mencatat tambahan 11 Kasus Baru Omicron di Indonesia, berdasarkan hasil Whole Genome Sequencing. Dengan demikian total kasus konfirmasi Positif Omicron di Indonesia sejumlah 19 orang.
Ke 11 kasus konfirmasi baru Omicron merupakan Imported Case, berasal dari pelaku perjalanan internasional yang baru kembali dari Turki, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Saat ini semuanya menjalani karantina di Jakarta. Kesebelas kasus tersebut adalah:
1. DAH, laki-laki, 58 th, dari Turki2. NAN, laki-laki, 21 th, dari Turki3. SS, laki-laki, 53th, dari Turki4. ADS, laki-laki, 49 th, dari Turki5. NF, perempuan, 59 th, dari Turki6. ASPP, laki-laki, 21 th, dari Turki7. R, laki-laki, 33 th, dari Jepang8. AW, laki-laki, 32 th, dari Korea Selatan9. RP, laki-laki, 40 th, dari Jepang10. W, laki-laki, 44 th, dari Jepang11. I, laki-laki, 28 th, dari Arab Saudi
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan bahwa “ Temuan kasus Omicron di pintu negara menunjukkan hasil penguatan Surveilans dan peningkatan pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) terutama bagi pasien dari pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif, sehingga langkah penanganan dapat dilakukan dengan cepat.”
dr. Nadia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan penyebaran Omicron yang sangat cepat, menunda perjalanan ke Luar Negeri, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta segera mengikuti vaksinasi COVID-19.
“Kesadaran diri untuk tidak bepergian terlebih dahulu harus dilakukan. Apalagi di tengah suasana libur Natal dan Tahun Baru ini penting bagi kita untuk saling menjaga satu sama lain” tegasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya