Ada Virus Corona, Sinar Mas Siap Produksi 1,8 Juta Masker per Bulan
Merdeka.com - Sinar Mas siap memproduksi masker sebanyak 1,8 juta per bulan. Masker akan diproduksi oleh PT The Univenus Cikupa, Banten. Produksi masker diperkirakan dapat dimulai pada minggu ketiga atau keempat April 2020.
Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, mengatakan produksi masker akan diprioritaskan untuk tenaga medis. Setelah itu baru dijual ke pasaran.
"Mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan paramedis dan internal Perusahaan yang sangat mendesak, termasuk di dalamnya guna memenuhi kebutuhan maupun permintaan dari beberapa Pemerintah Daerah," katanya saat konferensi pers Penyerahan Bantuan Penanganan Covid-19 dari Pengusaha Peduli NKRI kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Senin (6/4).
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang harus bantu capai target produksi? Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi dengan unit eselon I lainya dalam menyediakan benih unggul, ketersediaan pupuk hingga kesiapan penyuluh.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Penjualan nantinya akan melalui distributor dan supermarket yang selama ini sudah ada kerja sama dengan Sinar Mas. "Untuk kapasitas awal produksi sebanyak 1,8 juta masker per bulan, penyalurannya diprioritaskan untuk kebutuhan tenaga medis di Indonesia. Mereknya Medishield by Paseo. Harganya memang belum dapat dari tim APP," ujarnya.
Sementara, untuk detail jumlah investasinya, Sulistiyanto belum mendapatkan angka yang pasti. "Kita cepat-cepat membuat, karena ini sifatnya bukan untuk bisnis," ujarnya.
Pihaknya, saat ini sedang menanti mesin produksi masker yang didatangkan dari China. Di saat bersamaan, perusahaan juga tengah menuntaskan seluruh perizinan produksi pada kementerian dan sejumlah instansi terkait lainnya.
"Sinar Mas berharap dapat segera mencapai kapasitas produksi maksimal sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Sinar Mas juga mendukung penuh langkah dan program penanganan bencana yang ditetapkan oleh pemerintah," pungkasnya.
Diikuti Perusahaan Besar, Bos Kadin Harap Donasi Corona Bisa Capai Rp 500 M
Sektor industri melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menggandeng Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melanjutkan donasi alat kesehatan bagi penanganan pandemi virus corona (Covid-19) melalui penyerahan bantuan kepada pemerintah.
Bantuan peralatan kesehatan seberat tak kurang dari 80 ton berupa 100 unit alat bantu pernapasan (ventilator), masing-masing 75.000 alat pelindung diri dan kaca mata pelindung, berikut 20.000 masker N95 tiba dari Guangzhou, Tiongkok, dengan pesawat Garuda Indonesia.
"Tenaga medis dan jajaran pelayanan publik adalah lini terdepan penanganan virus yang penyebarannya cepat ini. Itu sebabnya donasi lintas perusahaan berbentuk peralatan, yang kami prioritaskan untuk membantu mereka," kata Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, selepas penyerahan simbolik mewakili kalangan usaha kepada Tzu Chi, Senin (6/4).
Sulistiyanto, selaku koordinator donasi, mengatakan bantuan berwujud barang terwujud karena pemerintah telah memfasilitasi mereka lewat relaksasi perizinan impor alat kesehatan. Imbasnya peralatan dapat segera tiba di Indonesia, mendukung penanganan pandemi yang lebih cepat, aman dan menyeluruh.
Ketua Umum KADIN, Rosan Roeslani, menambahkan bahwa penyerahan ini dilakukan secara bertahap, sehingga kesempatan bagi perusahaan lainnya yang ingin bergabung tetap terbuka lebar. Rosan berharap, donasi lintas perusahaan bertajuk Pengusaha Peduli NKRI ini dapat menggalang bantuan senilai tak kurang dari Rp500 miliar.
Di mana perkembangan donasi, menurutnya, secara berkala dilaporkan kepada Presiden RI. Sementara, pengalokasiannya menjadi kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan.
Dalam rangkaian donasi, kontribusi datang dari Sinar Mas, Djarum, Indofood, Astra International, Agung Sedayu, Artha Graha Peduli Foundation, Panin Group, Ciputra Group, Jhonlin Group, ADR Group, PT Puradelta Lestari Tbk, Bund Center Shanghai, Summarecon Agung, Triputra Group, Fajar Surya Wisesa Tbk, Erajaya Group, Mulia Group, PT Inti Sumber Bajasakti, PT Bina Karya Prima, PT Setiawan Dwi Tunggal, Sungai Budi Group.
Selanjutnya, PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi, PT Union Sampoerna Triputra, First Resources Ltd., Garudafood, Rajawali Corporation, Nutrifood Indonesia, PT Samudra Marine Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Li Realty Pertiwi, PT Sinde Budi Sentosa, Evelina Setiawan, PT Embossindo Utama, Mandiri Group, serta Cerestar Group.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) menargetkan penjualan meningkat 35-40 persen secara tahunan pada 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaMenjelang pesta demokrasi Pemilu 2024, jasa produksi kaus partai politik mengalami kebanjiran pesanan.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Raya Idulfitri permintaan produksi mukena Siti Khadijah meningkat hingga 25 persen.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca Selengkapnya