Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Virus Corona, Sinar Mas Siap Produksi 1,8 Juta Masker per Bulan

Ada Virus Corona, Sinar Mas Siap Produksi 1,8 Juta Masker per Bulan Pengusaha Peduli NKRI. ©2020 Liputan6.com/Tira Santira

Merdeka.com - Sinar Mas siap memproduksi masker sebanyak 1,8 juta per bulan. Masker akan diproduksi oleh PT The Univenus Cikupa, Banten. Produksi masker diperkirakan dapat dimulai pada minggu ketiga atau keempat April 2020.

Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, mengatakan produksi masker akan diprioritaskan untuk tenaga medis. Setelah itu baru dijual ke pasaran.

"Mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan paramedis dan internal Perusahaan yang sangat mendesak, termasuk di dalamnya guna memenuhi kebutuhan maupun permintaan dari beberapa Pemerintah Daerah," katanya saat konferensi pers Penyerahan Bantuan Penanganan Covid-19 dari Pengusaha Peduli NKRI kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Senin (6/4).

Penjualan nantinya akan melalui distributor dan supermarket yang selama ini sudah ada kerja sama dengan Sinar Mas. "Untuk kapasitas awal produksi sebanyak 1,8 juta masker per bulan, penyalurannya diprioritaskan untuk kebutuhan tenaga medis di Indonesia. Mereknya Medishield by Paseo. Harganya memang belum dapat dari tim APP," ujarnya.

Sementara, untuk detail jumlah investasinya, Sulistiyanto belum mendapatkan angka yang pasti. "Kita cepat-cepat membuat, karena ini sifatnya bukan untuk bisnis," ujarnya.

Pihaknya, saat ini sedang menanti mesin produksi masker yang didatangkan dari China. Di saat bersamaan, perusahaan juga tengah menuntaskan seluruh perizinan produksi pada kementerian dan sejumlah instansi terkait lainnya.

"Sinar Mas berharap dapat segera mencapai kapasitas produksi maksimal sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Sinar Mas juga mendukung penuh langkah dan program penanganan bencana yang ditetapkan oleh pemerintah," pungkasnya.

Diikuti Perusahaan Besar, Bos Kadin Harap Donasi Corona Bisa Capai Rp 500 M

Sektor industri melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menggandeng Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melanjutkan donasi alat kesehatan bagi penanganan pandemi virus corona (Covid-19) melalui penyerahan bantuan kepada pemerintah.

Bantuan peralatan kesehatan seberat tak kurang dari 80 ton berupa 100 unit alat bantu pernapasan (ventilator), masing-masing 75.000 alat pelindung diri dan kaca mata pelindung, berikut 20.000 masker N95 tiba dari Guangzhou, Tiongkok, dengan pesawat Garuda Indonesia.

"Tenaga medis dan jajaran pelayanan publik adalah lini terdepan penanganan virus yang penyebarannya cepat ini. Itu sebabnya donasi lintas perusahaan berbentuk peralatan, yang kami prioritaskan untuk membantu mereka," kata Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, selepas penyerahan simbolik mewakili kalangan usaha kepada Tzu Chi, Senin (6/4).

Sulistiyanto, selaku koordinator donasi, mengatakan bantuan berwujud barang terwujud karena pemerintah telah memfasilitasi mereka lewat relaksasi perizinan impor alat kesehatan. Imbasnya peralatan dapat segera tiba di Indonesia, mendukung penanganan pandemi yang lebih cepat, aman dan menyeluruh.

Ketua Umum KADIN, Rosan Roeslani, menambahkan bahwa penyerahan ini dilakukan secara bertahap, sehingga kesempatan bagi perusahaan lainnya yang ingin bergabung tetap terbuka lebar. Rosan berharap, donasi lintas perusahaan bertajuk Pengusaha Peduli NKRI ini dapat menggalang bantuan senilai tak kurang dari Rp500 miliar.

Di mana perkembangan donasi, menurutnya, secara berkala dilaporkan kepada Presiden RI. Sementara, pengalokasiannya menjadi kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan.

Dalam rangkaian donasi, kontribusi datang dari Sinar Mas, Djarum, Indofood, Astra International, Agung Sedayu, Artha Graha Peduli Foundation, Panin Group, Ciputra Group, Jhonlin Group, ADR Group, PT Puradelta Lestari Tbk, Bund Center Shanghai, Summarecon Agung, Triputra Group, Fajar Surya Wisesa Tbk, Erajaya Group, Mulia Group, PT Inti Sumber Bajasakti, PT Bina Karya Prima, PT Setiawan Dwi Tunggal, Sungai Budi Group.

Selanjutnya, PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi, PT Union Sampoerna Triputra, First Resources Ltd., Garudafood, Rajawali Corporation, Nutrifood Indonesia, PT Samudra Marine Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Li Realty Pertiwi, PT Sinde Budi Sentosa, Evelina Setiawan, PT Embossindo Utama, Mandiri Group, serta Cerestar Group.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Multi Medika Internasional Bidik Penjualan Naik Hingga 40 Persen Tahun Ini
Multi Medika Internasional Bidik Penjualan Naik Hingga 40 Persen Tahun Ini

PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) menargetkan penjualan meningkat 35-40 persen secara tahunan pada 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
FOTO: Berkah Pemilu, Produksi Kaus Partai Politik Melonjak 400 Persen
FOTO: Berkah Pemilu, Produksi Kaus Partai Politik Melonjak 400 Persen

Menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024, jasa produksi kaus partai politik mengalami kebanjiran pesanan.

Baca Selengkapnya
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?

Biofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Isi Waktu Luang, Penjaga Toko Kelontong Ini Sukses Bisnis Aksesoris Omzet Rp330 Juta per Bulan
Berawal dari Isi Waktu Luang, Penjaga Toko Kelontong Ini Sukses Bisnis Aksesoris Omzet Rp330 Juta per Bulan

Berkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Intip Kesibukan Pabrik Mukena Siti Khadijah di Depok yang Banjir Pesanan Jelang Idulfitri 2024
FOTO: Intip Kesibukan Pabrik Mukena Siti Khadijah di Depok yang Banjir Pesanan Jelang Idulfitri 2024

Menjelang Hari Raya Idulfitri permintaan produksi mukena Siti Khadijah meningkat hingga 25 persen.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya

Kemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penemuan Kasus Mycoplasma Pneumonia dan Covid-19 Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Agar Kembali Menggunakan Masker
FOTO: Penemuan Kasus Mycoplasma Pneumonia dan Covid-19 Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Agar Kembali Menggunakan Masker

Dinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.

Baca Selengkapnya
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes

Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.

Baca Selengkapnya