Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amburadulnya hubungan China-Rusia terimbas kemerosotan ekonomi

Amburadulnya hubungan China-Rusia terimbas kemerosotan ekonomi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping. Sydney Morning Herald ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ekonomi Rusia memasuki masa sulit setelah Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menjatuhkan sanksi terhadap Rusia tahun lalu menyusul aneksasi Rusia atas Crimea, Ukraina. Selain itu, rendahnya harga minyak dunia juga menghantam perekonomian Rusia.

Usai disanksi barat, Rusia mempererat hubungan dengan kawasan Asia yaitu China. Namun, rencana hubungan baik ini amburadul setelah ekonomi China dilanda perlambatan pertumbuhan. Kerja sama Rusia dan China di berbagai bidang terancam batal.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat China kesulitan memenuhi janjinya pada Rusia. Investor China juga ketakutan akan krisis ekonomi mendalam yang kini dirasakan Rusia.

Orang lain juga bertanya?

Meski demikian, Presiden Rusia, Vladimir Putin berharap China memberi kesempatan kedua untuk mempererat hubungan kedua negara. Putin beserta rombongan pejabat senior serta pengusaha mendatangi China pada minggu ini.

Namun kerja sama ini berat dilakukan dan terancam batal. Berikut fakta yang membuat amburadulnya hubungan China dan Rusia seperti dilansir dari CNN di Jakarta, Jumat (4/9):

Perdagangan China-Rusia berantakan

Presiden Rusia, Vladimir Putin tahun lalu sesumbar mengatakan perdagangan Rusia dan China akan melebihi USD 100 miliar pada 2015. Angka ini naik dari 2014 yang hanya USD 95 miliar.

Untuk jangka panjang, Putin bahkan menyebut perdagangan kedua negara bisa tembus USD 200 miliar.

Namun, bukannya meningkat, perdagangan kedua negara sekarang mengalami penurunan.

"Ekspor China ke Rusia turun karena anjloknya permintaan domestik Rusia yang sekarang sedang mengalami resesi mendalam," ucap Liza Ermolenko dari Capital Economics.

Data resmi perdagangan bahkan menunjukkan nilai dagang China dan Rusia anjlok hampir sepertiga sepanjang tahun ini. Ini merupakan penurunan terbesar dalam sejarah perdagangan China dan Rusia.

Semester I-2015, nilai perdagangan China dan Rusia hanya USD 31 miliar, jauh dari target.

Investasi China di Rusia anjlok

Investasi langsung atau direct investment China di Rusia anjlok hingga 25 persen pada semester I-2015 ini. Namun, pada periode yang sama, investasi China di negara lain selain Rusia malah mengalami kenaikan, lebih dari 29 persen.

Kedua negara pernah menggembar-gemborkan proyek ambisius, seperti pembangunan kereta cepat antara Beijing dan Moskow, tapi tak banyak terwujud hingga saat ini.

"Secara umum kami meragukan cerita investasi antara China dan Rusia.  China nampaknya tidak begitu tertarik beberapa proyek di Rusia," kata Emolenko.

Rencana pembangunan pipa gas terbengkalai

China dan Rusia melakukan kerja sama dalam pembangunan pipa gas pada 2014 silam. Berdasarkan kesepakatan ini, Rusia bakal mengirimkan 30 miliar meter kubik gas per tahun dari Siberia ke China pada 2018 mendatang.

Tidak berhenti di situ, target tahun berikutnya juga sangat tinggi, di mana Rusia akan mengirim 60 miliar meter kubik gas per tahun.

Tapi, rencana tinggal rencana. Kerja sama kini mulai retak. Kedua negara mengalami kesulitan pembiayaan karena merosotnya harga minyak dunia.

Perusahaan energi Rusia, Gazprom yang bertanggung atas proyek ini enggan berkomentar lebih jauh. Media Rusia mengatakan, megaproyek pipa USD 55 miliar ditunda tanpa batas waktu.

Rusia harus cari sumber utang baru

China belakangan ini menjadi pemberi pinjaman terbesar ke Rusia setelah negara tersebut kena sanksi barat. Banyak perusahaan Rusia harus berjuang melunasi utang ke luar negeri karena sebagian besar pembiayaan terputus dari Eropa dan Amerika.

China telah memberi pinjaman ke perusahaan-perusahaan Rusia mencapai USD 11,6 miliar di 2014. Angka ini naik dibanding 2013 yang hanya uSD 7,5 miliar.

Tapi, peran China masih relatif kecil dibanding pinjaman barat sebelum sanksi. Perusahaan Rusia meminjam USD 22 miliar dari Inggris saja.

Kini, nampaknya Rusia harus mencari sumber utang baru karena ekonomi China mengalami perlambatan. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia

Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya

Tak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan

Hal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata di Begini Cara Orang Kaya China Simpan Aset Mewahnya
Tak Banyak yang Tahu, Ternyata di Begini Cara Orang Kaya China Simpan Aset Mewahnya

Cara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi

Kekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju

Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini

Baca Selengkapnya
Ekonomi Sedang Lesu, Pemerintah China Bikin Regulasi Larangan Pamer Harta
Ekonomi Sedang Lesu, Pemerintah China Bikin Regulasi Larangan Pamer Harta

Industri keuangan China sedang mengalami perombakan signifikan.

Baca Selengkapnya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar

Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya
Ekonomi China Makin Lesu, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya

Loyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Evergrande, Perusahaan Properti Terbesar di China Bangkrut!
Sri Mulyani: Evergrande, Perusahaan Properti Terbesar di China Bangkrut!

Situasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya