Amburadulnya hubungan China-Rusia terimbas kemerosotan ekonomi
Merdeka.com - Ekonomi Rusia memasuki masa sulit setelah Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menjatuhkan sanksi terhadap Rusia tahun lalu menyusul aneksasi Rusia atas Crimea, Ukraina. Selain itu, rendahnya harga minyak dunia juga menghantam perekonomian Rusia.
Usai disanksi barat, Rusia mempererat hubungan dengan kawasan Asia yaitu China. Namun, rencana hubungan baik ini amburadul setelah ekonomi China dilanda perlambatan pertumbuhan. Kerja sama Rusia dan China di berbagai bidang terancam batal.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat China kesulitan memenuhi janjinya pada Rusia. Investor China juga ketakutan akan krisis ekonomi mendalam yang kini dirasakan Rusia.
-
Kenapa AS khawatir dengan dominasi teknologi China? “Penelitian kami mengungkapkan bahwa China telah membangun fondasi untuk memposisikan dirinya sebagai negara adidaya sains dan teknologi terdepan di dunia.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Mengapa AS khawatir dengan program luar angkasa China? Program luar angkasa Tiongkok yang sedang berkembang dan stasiun luar angkasa Tiangong-nya berulang kali dikemukakan dalam sambutannya pada sidang subkomite DPR AS yang disiarkan langsung mengenai masa depan penelitian luar angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang diperkirakan akan dihentikan pada tahun 2030.
-
Apa dampak buruk dari tekanan finansial? Dampak buruk dari kelelahan ini adalah banyak warga Amerika menghindari atau mengabaikan penanganan masalah keuangan secara keseluruhan. Hampir 44 persen responden survei mengakui bahwa mereka akan mengabaikan masalah keuangan hingga menjadi krisis.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
Meski demikian, Presiden Rusia, Vladimir Putin berharap China memberi kesempatan kedua untuk mempererat hubungan kedua negara. Putin beserta rombongan pejabat senior serta pengusaha mendatangi China pada minggu ini.
Namun kerja sama ini berat dilakukan dan terancam batal. Berikut fakta yang membuat amburadulnya hubungan China dan Rusia seperti dilansir dari CNN di Jakarta, Jumat (4/9):
Perdagangan China-Rusia berantakan
Presiden Rusia, Vladimir Putin tahun lalu sesumbar mengatakan perdagangan Rusia dan China akan melebihi USD 100 miliar pada 2015. Angka ini naik dari 2014 yang hanya USD 95 miliar.
Untuk jangka panjang, Putin bahkan menyebut perdagangan kedua negara bisa tembus USD 200 miliar.
Namun, bukannya meningkat, perdagangan kedua negara sekarang mengalami penurunan.
"Ekspor China ke Rusia turun karena anjloknya permintaan domestik Rusia yang sekarang sedang mengalami resesi mendalam," ucap Liza Ermolenko dari Capital Economics.
Data resmi perdagangan bahkan menunjukkan nilai dagang China dan Rusia anjlok hampir sepertiga sepanjang tahun ini. Ini merupakan penurunan terbesar dalam sejarah perdagangan China dan Rusia.
Semester I-2015, nilai perdagangan China dan Rusia hanya USD 31 miliar, jauh dari target.
Investasi China di Rusia anjlok
Investasi langsung atau direct investment China di Rusia anjlok hingga 25 persen pada semester I-2015 ini. Namun, pada periode yang sama, investasi China di negara lain selain Rusia malah mengalami kenaikan, lebih dari 29 persen.
Kedua negara pernah menggembar-gemborkan proyek ambisius, seperti pembangunan kereta cepat antara Beijing dan Moskow, tapi tak banyak terwujud hingga saat ini.
"Secara umum kami meragukan cerita investasi antara China dan Rusia. Â China nampaknya tidak begitu tertarik beberapa proyek di Rusia," kata Emolenko.
Rencana pembangunan pipa gas terbengkalai
China dan Rusia melakukan kerja sama dalam pembangunan pipa gas pada 2014 silam. Berdasarkan kesepakatan ini, Rusia bakal mengirimkan 30 miliar meter kubik gas per tahun dari Siberia ke China pada 2018 mendatang.
Tidak berhenti di situ, target tahun berikutnya juga sangat tinggi, di mana Rusia akan mengirim 60 miliar meter kubik gas per tahun.
Tapi, rencana tinggal rencana. Kerja sama kini mulai retak. Kedua negara mengalami kesulitan pembiayaan karena merosotnya harga minyak dunia.
Perusahaan energi Rusia, Gazprom yang bertanggung atas proyek ini enggan berkomentar lebih jauh. Media Rusia mengatakan, megaproyek pipa USD 55 miliar ditunda tanpa batas waktu.
Rusia harus cari sumber utang baru
China belakangan ini menjadi pemberi pinjaman terbesar ke Rusia setelah negara tersebut kena sanksi barat. Banyak perusahaan Rusia harus berjuang melunasi utang ke luar negeri karena sebagian besar pembiayaan terputus dari Eropa dan Amerika.
China telah memberi pinjaman ke perusahaan-perusahaan Rusia mencapai USD 11,6 miliar di 2014. Angka ini naik dibanding 2013 yang hanya uSD 7,5 miliar.
Tapi, peran China masih relatif kecil dibanding pinjaman barat sebelum sanksi. Perusahaan Rusia meminjam USD 22 miliar dari Inggris saja.
Kini, nampaknya Rusia harus mencari sumber utang baru karena ekonomi China mengalami perlambatan. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaIndustri keuangan China sedang mengalami perombakan signifikan.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaLoyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya