Anggota G20 Bahas Rencana Kenaikan Suku Bunga The Fed
Merdeka.com - Presidensi G20 Indonesia telah selesai menyelenggarakan pertemuan pertama Finance Minister and Central Governor (FMCBG) pada 17-18 Februari 2022. Pertemuan ini membahas salah satunya seputar rencana normalisasi kebijakan Amerika Serikat (AS) melalui kenaikan suku bunga Fed Funds Rate.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pembahasan itu dilaksanakan dalam sesi soal International Financial Architecture pada Kamis (17/2) kemarin.
"Dalam sesi ini dibahas berbagai isu yang berkaitan dengan sektor keuangan global, bagaimana kita merencakan dan mengantisipasi normalisasi kebijakan di negara-negara maju. Khususnya dalam normalisasi di kebijakan moneter," ujarnya dalam sesi teleconference hasil the 1st FMCBG G20, Jumat (18/2).
-
Kenapa Menko Perekonomian ikut ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi ke KTT G20? Selain ibu negara Iriana Jokowi, presiden juga didampingi sejumlah menteri termasuk Menko Perekonomian, AIrlangga Hartato.
-
Kapan pertemuan G20 EWG pertama di Brasil? 'Pertemuan Tim Substansi hari ini juga sebagai pemantapan kesiapan Indonesia dalam penyusunan bahan posisi Pemerintah dalam rangka menghadiri pertemuan the 1st G20 EWG Presidensi Brasil 2024,' ujar Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat membuka rapat koordinasi penyusunan bahan posisi Pemerintah RI dan penyelenggaraan pertemuan the 1st G20 EWG Presidensi Brasil 2024', di Jakarta, Senin (19/2).
-
Bagaimana Kemnaker mempersiapkan pertemuan G20 EWG? 'Pertemuan Tim Substansi hari ini juga sebagai pemantapan kesiapan Indonesia dalam penyusunan bahan posisi Pemerintah dalam rangka menghadiri pertemuan the 1st G20 EWG Presidensi Brasil 2024,' ujar Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat membuka rapat koordinasi penyusunan bahan posisi Pemerintah RI dan penyelenggaraan pertemuan the 1st G20 EWG Presidensi Brasil 2024', di Jakarta, Senin (19/2).
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Perry menilai, pemulihan ekonomi global tetap berlanjut meski dihadapi sejumlah permasalahan. Termasuk exit policy atau normalisasi kebijakan moneter yang dilakukan The Fed. "Juga ada risiko dengan kaitan mata rantai suplai global, lalu ada masalah energi dan tensi geopolitik," imbuhnya.
Melalui sesi International Financial Architecture ini juga dibahas, bagaimana normalisasi kebijakan moneter dari negara maju bisa dilakukan secara baik. Kemudian, bagaimana emerging market country juga bisa mengatasinya dengan baik.
"Negara-negara G20 sepakat perlunya kebijakan normalisasi dikalibrasi secara baik, juga direncanakan secara baik, dan juga dikomunikasikan dengan baik," kata Perry.
Hal itu penting agar normalisasi kebijakan negara maju berdampak minimal pada kondisi pasar keuangan global, dan mengantisipasi dampak rembetan (spill over) ke negara berkembang.
Menurut Perry, itu sangat penting agar pemulihan ekonomi global bisa kembali ke tren pertumbuhan jangka panjang, termasuk mengobati dampak luka memar akibat pandemi Covid-19. "Dari negara maju yang melakukan normalisasi kebijakan, G20 berkomitmen menerapkan secara well calibrated, well planned, well communicated," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OECD berencana mengeluarkan kebijakan pengenaan pajak kepada orang terkaya atau miliarder yang tarifnya 2 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaKetua Banggar, Said Abdullah, berharap pemerintah setuju target pertumbuhan tahun depan minimal 5,4 persen.
Baca SelengkapnyaKalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca Selengkapnya