AS buat Tax Amnesty, BI harus hati-hati turunkan suku bunga acuan
Merdeka.com - Institute for Development of Economic and Finance (Indef) memprediksi BI 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan belum akan turun dalam waktu dekat. Sebab, ketidakpastian global khususnya dari Amerika Serikat akan membuat Bank Indonsia (BI) lebih waspada.
Pengamat ekonomi dari Indef, Aviliani mengatakan, ada dua faktor dari Amerika yang membuat resah dunia. Pertama, rencana kenaikan suku bunga The Fed dan yang kedua adalah rencana Amerika terapkan pengampunan pajak atau Tax Amnesty.
"Kalau dari domestik sebenarnya isunya bisa dilakukan. Tapi kan ini isunya bukan hanya ekonomi domestik saja, tapi isu global juga. Di mana The Fed cenderung akan mulai menaikkan suku bunganya lagi. Apalagi kalau AS ada isu dia akan melaksanakan Tax Amnesty, itu juga tidak mudah buat kita," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (4/4).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
-
Kenapa negara-negara takut dengan bunga pinjaman? Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
Jika BI tetap menurunkan suku bunga acuan, Aviliani memprediksi perbankan Tanah Air tidak akan menurunkan suku bunga kredit dan depositonya. Sebab, ada isu masalah likuiditas perbankan.
"Artinya kalau BI rate turun belum tentu diikuti perbankan yang memang punya persoalan dengan masalah likuiditas," tuturnya.
Maka dari itu, kata dia, agar bisa sejalan dengan kebijakan moneter bank sentral, pemerintah harus tetap melakukan koordinasi untuk menjaga situasi pasar. Terutama pada rencana surat utang (obligasi) yang dikhawatirkan akan berdampak pada likuiditas perbankan di tahun ini.
"Supaya bisa ditahan dan bisa sejalan makanya pemerintah harus koordinasi dengan bank terutama terkait obligasi supaya tidak saling menarik likuiditas. Kan pemerintah juga akan mengeluarkan obligasi," ucap Aviliani.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca Selengkapnya