Asosiasi akui aturan sertifikasi kayu hambat ekspor furnitur RI
Merdeka.com - Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Taufik Gani mengatakan pihaknya telah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak terkait dalam rangka menggenjot ekspor furnitur dan mebel Indonesia. Sayangnya, keinginannya untuk mendorong peningkatan ekspor furnitur dan mebel masih terkendala oleh masalah infrastruktur dan perizinan.
"Ini memang perlu ditekan sedikit masalah infrastruktur sama mungkin izin-izin yang dibenahi. Seperti buat SVLK (sistem verifikasi legalitas kayu) ini pemerintah daerah yang agak sulit. Itu kalau dipermudah kita ngurus SVLK tentunya kita akan bisa meningkatkan kualitasnya sehingga mampu mendorong nilai ekspor," ujar Taufik usai pembukaan pameran International Furniture & Craft Indonesia (IFFINA) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (10/3).
Lebih lanjut, kata dia, beberapa anggotanya diakui sudah 90 persen memiliki izin SVLK. Hanya saja, industri kecil menengah yang ada di daerah masih sulit untuk mendapatkannya, terutama terkendala untuk biaya izinnya.
-
Siapa pengusaha mebel dari Lebak? Di Kampung Hegarmanah, Desa Sukarinda, Kecamatan Warunggunung, Lebak, Gusti, seorang mantan karyawan perusahaan kereta api, mengukir kesuksesan setelah memutuskan terjun ke dunia bisnis mebel.
-
Apa ciri khas usaha kerajinan kayu mereka? Melihat tingginya permintaan pasar, Prima dan Andi memutuskan mulai melakukan produksi kerajinan kayu sendiri. Sejak awal, keduanya memutuskan ciri khas usahanya adalah kerajinan kayu berwarna pastel.
-
Di mana Mela memulai usaha furnitur? Mencoba Memanfaatkan Peluang Tanpa Modal Walau sedang dalam kondisi yang kurang stabil, Mela bersama suami terus saling menguatkan hingga menemukan peluang. Di sana, ia kemudian memutuskan ikut merantau bersama suami di Tasikmalaya dan melihat potensi usaha mebel.
-
Dimana Jokowi menjalankan usaha mebel? Di Solo, Jokowi menjalankan usaha di bidang mebel dengan nama CV Rakabu yang terinspirasi dari nama anak pertamanya, Gibran Rakabuming Raka.
-
Bagaimana Gusti memulai bisnis mebel? Dari tantangan awal yang berat, ia kemudian membangun bisnis mebel dengan kerja keras dan strategi yang matang.
-
Bagaimana Toko Mebel TST beralih ke mebel? 'Jadi waktu itu jualannya tembakau lah, udah sekitar 30 tahun sebelumnya. Lalu, karena penjualan di Serang berkurang, akhirnya berganti menjadi produk mebel,'
"Biaya SVLK Rp 20 juta sekarang tapi nanti akan menurun, itu nanti akan dibantu pemerintah," kata dia.
Menurut dia, izin SVLK sangat dibutuhkan karena menunjukan identitas produk bangsa. Hal ini dilakukan agar kekayaan produk furnitur dan mebel Indonesia tidak diklaim negara lain.
"Sudah terasa karena legalitas kayu di Indonesia kayu itu punya akta kelahiran. Kayu Mahoni itu ada di Indonesia. Kalau kita ekspor ada akta kelahirannya negara penerimanya akan melihat, 'oh ini Mahoni, pasti Indonesia'. Tapi kalo Malaysia ekspor mahoni akta kelahirannya darimana? Keliatan kan itu Indonesia, bukan produk mereka," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaMemang kontribusi sektor kriya memang tidak sebesar subsektor kuliner atau fesyen tapi masih berpotensi untuk pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaProduk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.
Baca Selengkapnyadampak dari meningkatnya harga gas dan derasnya impor dari China.
Baca SelengkapnyaMendengar laporan itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengaku terkejut.
Baca Selengkapnya"Ketika nilai Rupiah melemah, harga bahan baku impor seperti besi, baja, semen, dan alat-alat berat yang diimpor akan meningkat," ucap Andi.
Baca SelengkapnyaMasuknya barang impor tekstil dan produk tekstil (TPT) menghambat pertumbuhan pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMendag beri penjelasan kebijakan ini justru untuk mengendalikan kemudahan aktivitas impor ke dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBanyak produsen furnitur Indonesia telah menanggapi tren ini dengan memperluas saluran penjualan online.
Baca SelengkapnyaTerlebih, lanjut Hermawati, para PKL dan UMKM tidak secara cuma-cuma alias gratis untuk memperoleh sertifikat halal.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperketat pengawasan dan pengendalian barang asal impor.
Baca SelengkapnyaPermintaan furnitur yang melonjak, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional.
Baca Selengkapnya