Asosiasi Soal Vaksinasi: Pedagang Pasar Paling Mudah Menularkan Covid-19
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun mengapresiasi, Kementerian Kesehatan atas program vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang turut menyasar pedagang pasar. Mengingat vaksinasi sendiri sangat dinantikan oleh pedagang pasar yang juga termasuk kelompok UMKM.
"Kita mengapresiasi ya, sangat mengapresiasi program pemerintah terutama dari Kemenkes untuk melakukan vaksinasi kepada pedagang pasar UMKM. Dan ini yang memang kita tunggu-tunggu," terangnya dalam acara Dialog Produktif Rabu Utama, Vaksinasi Menyasar Pedagang Pasar, Rabu (17/2).
Dia berharap melalui program vaksinasi tahap dua ini bisnis UMKM domestik dapat segera menggeliat kembali. Menyusul adanya kekebalan kondisi imun tubuh pelaku usaha maupun masyarakat setelah disuntik vaksin Covid-19.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Karena pedagang pasar paling sering interaktif atau paling mudah menularkan Covid-19, dengan vaksinasi kita senang saja," tuturnya.
Ikhsan bilang, dampak pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir ini tidak hanya memukul ekonomi nasional. Akan tetapi, juga penyebaran virus mematikan asal China itu telah memukul parah bisnis UMKM, termasuk pedagang pasar.
"Dampak Covid-19 terhadap perekonomian bangsa ini memang terdampak besar. Juga dengan kepada pedang pasar atau pedagang pedagang mikro," paparnya.
Vaksinasi Tahap 2 Dimulai, Sasar 16,9 Juta Petugas Layanan Publik & 21,5 Juta Lansia
Pemerintah telah melakukan vaksinasi lebih dari 1 juta tenaga kesehatan dalam waktu 1 bulan sejak pertama kali dimulai pada 13 Februari 2021 lalu. Melihat perkembangan yang positif dan untuk mencapai kekebalan kelompok, maka program vaksinasi akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Tahap dua vaksinasi ini menyasar kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik. "Kita tahu lansia memiliki beban berat terkait angka kesakitan dan kematian akibat terinfeksi Covid-19, sementara petugas pelayanan publik memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi dalam pernyataannya, Rabu (17/2).
Pemerintah menargetkan 16,9 juta petugas layanan publik divaksinasi. Sementara vaksinasi terhadap lansia mencapai 21,5 juta di seluruh Indonesia.
"Untuk tahapan registrasi nantinya tidak harus menunggu SMS atau pemberitahuan dari aplikasi, namun cukup datang ke fasilitas kesehatan (faskes) dan akan langsung terdaftar di sistem PCare yang sudah kami sediakan sebelumnya," ujar dia.
Nadia mengatakan, nantinya pemberian vaksinasi tahap kedua ini dilakukan melalui beberapa cara. Pertama yaitu berbasis faskes, berbasis institusi, vaksinasi massal di tempat, dan vaksinasi massal bergerak, seperti vaksinasi bagi pedagang pasar yang akan dilakukan di pasar.
"Sehingga tidak lagi penerima vaksin harus datang ke faskes," ujar dia.
Kendati masyarakat sebentar lagi akan mendapatkan vaksinasi, Nadia mengimbau bahwa upaya ini belum cukup untuk mencegah penularan Covid-19. Walhasil penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan dalam segala aktivitas di masa kedaruratan kesehatan ini.
"Vaksinasi, 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) serta 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisahkan. Setelah vaksin kita tidak boleh kendor melaksanakan protokol kesehatan," tandasnya.
Sementara itu, VP Public Relations PT. Kereta Api Indonesia, Joni Martinus menyatakan, menyambut baik dan mendukung penuh program vaksinasi kedua ini. "Karena memang petugas pelayanan publik memiliki mobilitas tinggi terutama bagi petugas pelayanan penumpang dan pelayanan umum kami lainnya," ujar dia.
Untuk menyiapkan vaksinasi ini, PT. KAI akan memanfaatkan klinik mediska, yang dikelola perseroan yang tersebar di seluruh daerah operasi kereta api (Daop) pulau Jawa dan Sumatera. "Telah kami daftarkan sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi," kata dia.
Selain itu, PT KAI juga sudah mengikutsertakan dokter dan perawat di beberapa daerah operasi perseroan untuk mengikuti pelatihan vaksinator. "Tentu dengan langkah-langkah ini akan memperkuat dan mempercepat memperlancar proses vaksinasi di PT. KAI. Ada kurang lebih 13.526 yang terkait dengan petugas layanan publik di PT. KAI," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM meminta agar Kementerian Perdagangan mempercepat revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50/2020.
Baca SelengkapnyaMendag juga menegaskan jika pemerintah tidak melarang TikTok sebagai social media dan social commerce.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing, tapi juga siapkan kolam.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kota Bontang bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melarang penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaUMKM didorong untuk mempersiapkan diri dan memanfaatkan momentum tersebut agar siap berdaya saing.
Baca SelengkapnyaSanksi tersebut diterapkan sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS), Ali Mahsun Atmo, mengkritik terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 atau PP Kesehatan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut bahwa regulasi yang sedang dirancang akan mengatur antara media sosial dan platform perdagangan atau e-commerce.
Baca Selengkapnya