Awal 2020, Laba Usaha Indofood Naik 33 Persen jadi Rp3,43 Triliun
Merdeka.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020. Perseroan membukukan laba usaha naik sebesar 33 persen menjadi Rp3,43 triliun dari Rp2,58 triliun periode sebelumnya.
Selain itu, marjin laba usaha meningkat menjadi 17,8 persen dan 13,4 persen. Sementara penjualan neto konsolidasi juga mengalami kenaikan sebesar 1 persen menjadi Rp19,30 triliun dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp19,17 triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim mengatakan, awal 2020 kondisi global penuh dengan tantangan. Namun, perusahaan tetap mampu mempertahankan kinerja yang baik.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Soto Kletuk Pak Galo bertahan saat pandemi? 'Waktu pandemi omzet menurun. Rencananya tutup sementara karena tidak mampu bayar karyawan. Tapi karyawan bilang,’dibayar berapa saja tidak apa-apa’. Alhamdulillah tidak sampai tutup,' imbuh Emy.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa kata motivasi bisnis sukses yang membahas tentang tantangan? Usaha keras yang tak kunjung berbuah manis memang sering menyesak di dada dan membuatmu malas melangkah. Tapi ingat hidup akan terus berjalan meski kamu diam di tempat, jadi bergegaslah jika tak ingin ketinggalan.
-
Bagaimana BRI tetap tumbuh positif di tengah tantangan? Terkait pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI berhasil menjaga kinerja positif dan terus bertumbuh di tengah kondisi ekonomi yang menantang di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa BRI berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholders-nya melalui penciptaan economic dan social value.
"Di tengah-tengah kondisi global yang penuh tantangan saat ini, Indofood berhasil mempertahankan kinerja yang baik di kuartal pertama tahun 2020. Ke depannya, kami akan tetap waspada dan terus meningkatkan daya saing kami," ujarnya melalui keterangan resmi, Jakarta, Minggu (24/5).
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 4 persen menjadi Rp1,40 triliun dari Rp1,35 triliun, dan marjin laba bersih naik menjadi 7,3 persen dari 7,0 persen. Sementara itu, Core profit meningkat 23 persen menjadi Rp1,52 triliun dari Rp1,24 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaSemen Indonesia dinilai mampu mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPada paruh pertama 2024 ini Unilever menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting.
Baca Selengkapnya30 Negara telah menjadi pasien IMF karena perekonomian global yang terus mengalami tekanan. Namun, kini 11 negara di antaranya sudah membaik.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca Selengkapnya