Bahan Baku Hingga Teknologi Jadi Tantangan Pengembangan IKM
Merdeka.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap, ada 5 hal yang jadi tantangan pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM). Di antaranya, bahan baku yang digunakan, dan teknologi terkait permesinan yang digunakan IKM.
Kemudian, penguatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), kurangnya penerapan standardisasi dan penerapan sistem keamanan pangan, dan terakhir terkait harga jual.
"Khusus untuk harga jual, kami ingin sampaikan bahwa berdasarkan dari studi Gapmmi (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia), itu ada kenaikan harga jual sekitar 5-15 persen akhir-akhir ini," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (22/8).
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana KEMENDAG memperkuat UMKM? Disebutkan juga, hubungan yang mulai terbentuk sejak 1997 ini harus lebih diintensifkan dan meningkatkan dialog di berbagai kegiatan sebagai langkah untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antar negara. Selain itu, mengingat tantangan regional dan global yang terus meningkat, fokus terhadap akses digital dan UMKM harus terus ditingkatkan.
-
Apa kendala pengembangan migas di Indonesia Timur? Namun, untuk kembangkan Indonesia timur perlu banyak inisiatif. Salah satunya dari sisi penyediaan infrastruktur. “Akses market juga penting, infrastruktur di timur berbeda dengan di Indonesia bagian barat. Kalau di barat sudah ada bahkan tersambung ke Singapura, ada juga ke Pulau Jawa. Sementara di timur sedikit infrastruktur, hanya dihubungkan oleh LNG. Sementara market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia timur),“ paparnya.
Dia menjelaskan, ketersediaan bahan baku pangan disebut masih mengalami fluktuasi akibat pengaruh musim panen dan kualitas bibit. Di sisi teknologi, masih rendah dalam penerapan pembuatan olahan produk intermediet, sehingga kurang memenuhi standar produk.
Lalu, penguatan kompetensi SDM pangan masih perlu diperkuat. Selanjutnya, di sisi standardisasi, masih banyak IKM pnegolahan pangan ayng memiliki bangunan, sarana dan peralatan produksi yang kurang menunjang.
Misalnya, di sisi sanitasi dan sisi higienis karyawan yanng dinilai kurang. Sehingga menyebabkan spesifikasi produk akhir yang tidak konsisten. Untuk itu, diperlukan pedoman yang mengatur pengolahan agar amar, bermrutu layak dikonsumsi seperti HACCP.
Dengan demikian, pihaknya menyiapkan beberapa program untuk memperkuat IKM dalam negeri. Salah satunya dengan adanya pembinaan program melalui pengembangan dan peningkatan daya saing IKM pangan melalui pendekatan sentra IKM. Ini dapat diterapkan untuk memberikan dampak lebih besar bagi para pelaku IKM dengan adanya kesamaan bahan baku dan proses produksi hinga kebutuhan SDM.
"Maka bentuk intervensi pemerintah akan memberikan dampak signifikan pada pelaku IKM dengan sentra IKM tersebut, intervensinya adalah membentuk dengan sentra-sentra IKM," paparnya.
Kemudian, adanya penguatan di sisi ekosistem sentra IKM yang terdiri dari beberapa pelaku IKM. Dengan adanya perhatian pada sektor hulu hingga pemasaran dimana sentra-sentra IKM berada. Langkah ini, tentunya juga memperhatikan karakteristik dan bahan baku yang ada di lokasi-lokasi IKM tersebut.
"Antara lain penguatan kelembagaan sentra IKM, dimana pengurus bisa meningkatkan kompetensinya dalam menyerap aspirasi dalam memenuhi bahan baku dan akses pasar," ujarnya.
Selanjutnya, ada program bimbingan, pendampingan dan sertifikasi HACCP terhadap 4 jeenis komoditas. Yakni tepung mocaf hingga tepung porang.
Kemudian, pendampingan teknis dan bisnis dari sisi tenaga ahli sebagai penegembangan jaringan dan sistem keamanan terhadap IKM. Dan adanya bantuan dari sisi promosi dalam rangka meningkatkan pasar melalui pameran di dalam negeri mencakup marketplace dalam dan luar negeri.
"Kelima peningkatan teknologi dan kapasitas produksi melalui program restruktusasi mesin atau peralatan dan, keenam kemitraan binaan dengan resto hingga kafe," tukasnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.
Baca SelengkapnyaTKDN merupakan instrumen yang penting untuk melindungi daya saing industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaMemang kontribusi sektor kriya memang tidak sebesar subsektor kuliner atau fesyen tapi masih berpotensi untuk pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaSubsektor tersebut antara lain teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu yang produksi dalam negerinya melimpah.
Baca SelengkapnyaDia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.
Baca SelengkapnyaSeluruhnya merupakan pengaturan barang impor yang berubah dalam waktu 6 bulan saja.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga meminta pengusaha besar melibatkan pelaku UMKM dalam pengembangan bisnis bioavtur.
Baca Selengkapnya