Bank Indonesia Diprediksi Pangkas Suku Bunga Acuan di 2019, ini Alasannya
Merdeka.com - Director & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Management Indonesia, Ezra Nazula, mengatakan bahwa pengetatan moneter The Fed di tahun ini tidak akan seagresif pada tahun lalu. Hal ini membuka ruang pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Menurut dia, pemangkasan suku bunga atau stimulus moneter dapat mendukung peningkatan daya beli masyarakat. Selain itu, tekanan pada nilai tukar Rupiah juga mulai mereda, dan stabilitas Rupiah semakin terlihat.
"Narasi dovish The Fed di akhir bulan Maret membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, selama data-data ekonomi dalam negeri seperti inflasi, defisit neraca berjalan, serta nilai tukar Rupiah cenderung stabil dan suportif," kata dia, di Gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Kamis (2/5).
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Siapa yang memimpin pengendalian inflasi? 'Volatile food ini diperangi melalui TPIP. Nah, kebetulan tim pengendali inflasinya itu ketuanya Menko ekonomi. Wakilnya Gubernur BI.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Siapa yang dapat mengendalikan inflasi? Saat inflasi tinggi, bank sentral sering kali menaikkan suku bunga untuk memperlambat pengeluaran dan investasi, yang membantu mengurangi tekanan inflasi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
Pemangkasan suku bunga diperkirakan akan menguntungkan obligasi bertenor pendek dan tenor panjang. Obligasi tenor pendek yang cenderung lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga, akan bergerak lebih dulu dengan besaran penurunan imbal hasil yang dipengaruhi seberapa besar ekspektasi penurunan suku bunga acuan.
"Penurunan imbal hasil tenor pendek ini akan diikuti penurunan imbal hasil obligasi tenor panjang."
Berbicara mengenai pemilu, Ezra melihat pemilu yang berlangsung kondusif akan suportif bagi pasar obligasi. Hilangnya ketidakpastian politik dapat mendorong dana masuk. baik dari investor domestik maupun global. Sejauh ini, target obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun masih berada di kisaran 7,0 persen hingga 7,5 persen.
"Target ini masih bisa direvisi turun jika Bl melakukan pemangkasan suku bunga," imbuhnya.
Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan mengatakan pihaknya memprediksi pemangkasan suku bunga BI belum akan terjadi pada semester pertama tahun 2019. "Tapi ini kayaknya tidak akan terjadi di semester pertama ini, mungkin bisa di semester kedua. Bisa juga mundur ke tahun depan," ungkapnya.
Bank Indonesia, kata Katarina, tentu akan memperhatikan kebijakan The Fed ke depan, sebelum memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan. "Sekarang kan 6 persen kan BI 7-days Repo Rate. Kalau the Fed turunkan suku bunga ada ruang bagi BI untuk turunkan juga suku bunga," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca Selengkapnya