Bank Indonesia minta masyarakat ikut andil jaga inflasi Ramadan dengan cara ini
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembelian bahan kebutuhan pokok secara besar-besaran saat Ramadan. Hal ini guna menjaga tingkat inflasi tetap rendah di bulan puasa ini.
Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengatakan tren kenaikan harga bahan kebutuhan pokok tertentu selalu terjadi saat memasuki Ramadan. Hal ini yang membuat inflasi di bulan ini lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.
"Kita memang harus antisipasi, selama bertahun-tahun Indonesia kalau sudah masuk ke dalam periode Ramadan atau pada saat Ramadan atau setelah puasa, itu biasanya komoditi-komoditi tertentu tertekan harganya, antara lain daging ayam, telur, bawang merah. Itu tertekan," ujar dia di Kantor BI, Jakarta, Jumat (18/5).
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Agar hal tersebut tidak kembali terjadi di Ramadan tahun ini, maka BI meminta agar kementerian terkait serta para pelaku usaha bisa bersama-sama memastikan stok bahan kebutuhan pokok tercukupi. Selain itu, masyarakat juga diminta tidak melakukan pembelian secara tidak wajar yang akan menyebabkan permintaan melonjak secara signifikan.
"Jadi mohon untuk kita bisa berkomunikasi agar produk-produk yang sudah biasa menjelang Ramadan naik untuk bisa tersedia stoknya. Dan mohon masyarakat tidak berbondong-bondong melakukan pembelian secara tidak wajar yang membuat harga nanti naik. Karena kita ingin inflasi kita seperti target yang kita canangkan," kata dia.
Meski demikian, lanjut Agus, hingga saat ini BI masih melihat tren inflasi nasional masih sesuai dengan target yaitu 3,5±1 persen. Sedangkan hingga akhir April 2018, inflasi masih tercatat berada di kisaran 3,4 persen,
"Dan di Mei, kita sudah lakukan survei di 82 kota, yang namanya inflasi minggu ke-3 itu 0,22 persen. Dan ini dibandingkan proyeksi awal di kisaran 0,55 persen. Jadi ini kinerja yang cukup baik terjaga rendah. Kekuatan ekonomi kita adalah inflasi 3 tahun terakhir terjaga rendah dan stabil. Kita harapkan 2018-2019 sesuai target yaitu 3,5±1 persen," tandas dia.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaBeras menjadi komoditas yang menyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,
Baca SelengkapnyaHarga beras naik akibat adanya fenomena el nino di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeberapa komoditas yang menjadi perhatian khusus dalam rapat tersebut yaitu minyak goreng dan bawang merah, yang terus mengalami kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaLima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca Selengkapnya