Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berkaca kasus 'Papa Minta Saham', Susi khawatir namanya dicatut

Berkaca kasus 'Papa Minta Saham', Susi khawatir namanya dicatut Menteri Susi Pudjiastuti. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau agar para pejabat eselon 1 di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bisa lebih transparan. Hal ini mengingat maraknya kasus pencatutan nama presiden dan wakil dalam proses perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

"Kalau bapak ada yang bilang ini titipannya bu menteri tanya sama saya, saya tidak mau ada orang mencatut. Negara menjadi gaduh karena hal-hal seperti itu terjadi dan tidak di openkan," kata Menteri Susi di Kantornya, Jakarta, Senin (14/12).

Oleh karena itu, semua pihak bisa mengadukan jika ada orang yang menyalahgunakan namanya hanya untuk meraih keuntungan. Sebab, dia mengaku tidak pernah menyuruh siapapun untuk memenangkan proyek.

"Saya tidak mau dengar oh katanya ada orang namanya mirip adik saya katanya minta proyek. Saya minta tolong dicek, adik saya, saudara-saudara saya tidak ada yang bekerja menjadi kontraktor dan mencari pekerjaan di kementerian-kementerian. Mohon kalau ada laporkan ke saya," imbuhnya.

Menteri Susi juga meminta agar apa yang sudah dicapainya selama ini hancur hanya karena keserakahan satu atau dua oknum yang tergiur akan besarnya anggaran dari KKP. Maka dia mengingatkan kepada semua pihak bahwa anggaran yang dimiliki oleh KKP adalah untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi.

"Kita akan melaksanakan sebuah open manajemen, semua dibuka dan ditelaah bersama, saya ingin membawa sebuah angin keterbukaan yang lebih kencang lagi di tahun 2016, tidak ada hal tabu yang tidak boleh dibicarakan, kita ini melakukan pekerjaan good government, transparan ini itu sangat penting," pungkasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Gugat Ibu Kandung Gara-Gara Warisan, Hakim Dorong Mediasi
Anak Gugat Ibu Kandung Gara-Gara Warisan, Hakim Dorong Mediasi

Ketua Majelis Hakim Nelly Andriani mengingatkan, jangan sampai aib keluarga menjadi konsumsi publik.

Baca Selengkapnya
Muncul Petisi Donatur Minta Kembalikan Uang Disumbangkan Buat Agus Korban Penyiraman Air Keras
Muncul Petisi Donatur Minta Kembalikan Uang Disumbangkan Buat Agus Korban Penyiraman Air Keras

Petisi itu dibuat sebagai bentuk kekecewaan donator terhadap Agus.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Anak Gugat Ibu Kandung Gara-Gara Harta Warisan ke Pengadilan Karawang
Duduk Perkara Anak Gugat Ibu Kandung Gara-Gara Harta Warisan ke Pengadilan Karawang

Tim Hukum Kusumayati, Nyana Wangsa kepada awak media menjelaskan duduk perkara dari sudut kliennya sebagai tergugat.

Baca Selengkapnya
Eks Kadishub Sumsel Didakwa Korupsi Rp18 Miliar, Modus Tagihan Fiktif Angkut Batu Bara
Eks Kadishub Sumsel Didakwa Korupsi Rp18 Miliar, Modus Tagihan Fiktif Angkut Batu Bara

Korupsi Pengangkutan Batubara dengan Modus Tagihan Fiktif, Eks Kadishub Sumsel Didakwa Rp18 M

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kasus Agus Salim! Ini 3 Penyelewengan Donasi dengan Nominal Fantastis di Indonesia
Tak Hanya Kasus Agus Salim! Ini 3 Penyelewengan Donasi dengan Nominal Fantastis di Indonesia

Meski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.

Baca Selengkapnya
Modus Ajak Investasi Bisnis Bikini & Baju Renang, Pengusaha Bali Tipu Wanita Rp3,1 M
Modus Ajak Investasi Bisnis Bikini & Baju Renang, Pengusaha Bali Tipu Wanita Rp3,1 M

Sejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar

Kejati Sulsel menemukan dugaan mafia tanah dalam pembangunan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo yang merugikan negara hingga Rp75,6 miliar.

Baca Selengkapnya
Ditipu Teman Dekat, 8 Foto Bunga Zainal Menangis Ketika Ceritakan Tabungannya Senilai Rp 15 Miliar Yang Ludes
Ditipu Teman Dekat, 8 Foto Bunga Zainal Menangis Ketika Ceritakan Tabungannya Senilai Rp 15 Miliar Yang Ludes

Sambil menangis, Bunga Zainal menceritakan kasus penipuan yang dilakukan oleh teman dekatnya sendiri hingga dirinya rugi Rp 15 miliar.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Panji Gumilang Ternyata Punya Lima Nama Samaran untuk Gelapkan Dana Ponpes Al-Zaytun
Terungkap, Panji Gumilang Ternyata Punya Lima Nama Samaran untuk Gelapkan Dana Ponpes Al-Zaytun

Polisi berencana membongkar penggunaan identitas palsu Panji dalam menggelapkan dana pesantren.

Baca Selengkapnya
Kasus Penipuan Investasi Fiktif Rp6,2 Miliar Bunga Zainal Naik Penyidikan
Kasus Penipuan Investasi Fiktif Rp6,2 Miliar Bunga Zainal Naik Penyidikan

Dinaikkannya statsus perkara tersebut setelah penyidik melakukan gelar perkara.

Baca Selengkapnya
Kronologi Advokat Tony Budidjaja diduga Jadi Korban kriminalisasi Profesi
Kronologi Advokat Tony Budidjaja diduga Jadi Korban kriminalisasi Profesi

Tony ditetapkan menjadi tersangka oleh kepolisian dengan dugaan melanggar pasal 317 jo pasal 220 KUHP

Baca Selengkapnya
Ingin Kuasai Warisan, Nenek 70 Tahun Digugat Anak Kandung hingga Menantu dan Cucu
Ingin Kuasai Warisan, Nenek 70 Tahun Digugat Anak Kandung hingga Menantu dan Cucu

Kliennya sangat berharap perkara ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa harus saling menggugat.

Baca Selengkapnya