Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berpengalaman di Kasus Lion Air, RI Tawarkan Bantuan Investigasi Ethiopia Airlines

Berpengalaman di Kasus Lion Air, RI Tawarkan Bantuan Investigasi Ethiopia Airlines Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti kampanye keselamatan di 10 otoritas Bandara. ©2019 Merdeka.com/Kirom

Merdeka.com - Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menawarkan bantuan kepada otoritas keselamatan penerbangan Ethiopia untuk proses investigasi jatuhnya Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines. Indonesia memiliki pengalaman kasus serupa saat pesawat Boeing 737 Max 8 Lion Air jatuh di perairan Karawang.

Pihaknya telah mengirimkan surat ke pemerintah Ethiopia mengenai penawaran bantuan tersebut. "Kami sudah sampaikan langsung surat resmi ke otoritas Ethiopia untuk menyampaikan bela sungkawa dan mendukung apabila pengalaman yang pernah kami alami di Indonesia kejadian kecelakaan PK-LQP bisa membantu investigasi jatuhnya ET 302," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesti, di Kantornya, Jakarta, Rabu (13/3).

Pihaknya telah menyiapkan tim dari Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk terbang ke Ethiopia jika surat penawaran bantuan tersebut disetujui.

Polana menambahkan dengan terlibatnya Indonesia dalam investigasi ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi seluruh maskapai di dunia yang juga menggunakan Boeing 737 Max 8.

Tidak hanya itu, Dirjen Perhubungan Udara juga telah menyurati Federal Aviation Administration (FAA) yang merupakan otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat (AS) terkait permintaan pendampingan ulang terhadap pengoperasian Boeing 737 Max 8.

"Karena setelah kejadian PK LQP itu FAA sudah mengeluarkan panduan tambahan dan diserahkan ke seluruh otoritas penerbangan dan operator di seluruh dunia. Itu juga untuk menjamin aspek savety terkait pengoperasian pesawat Boeing 737 Max 8," tegasnya.

"Surat ini baru kita kirimkan hari ini, semoga FAA bisa cepat menanggapi dan kita bisa jadikan panduan bagi kita," pungkas Polana.

Sebelumnya, Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 di Perairan Karawang, Jawa Barat. Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan setidaknya ada beberapa masalah selama penerbangan sebelum pada akhirnya pesawat Lion Air PK-LQP itu jatuh.

Reporter: Ilyas Istianur Praditya

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Menhub Budi Soal Dugaan Benang Layangan jadi Penyebab Helikopter Jatuh di Bali
Respons Menhub Budi Soal Dugaan Benang Layangan jadi Penyebab Helikopter Jatuh di Bali

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons helikopter di Bali yang jatuh diduga akibat terlilit benang layangan.

Baca Selengkapnya
Lion Air Kuasai 70 Persen Lalu Lintas Udara, Menhub Tak Ingin Ada Monopoli Penerbangan
Lion Air Kuasai 70 Persen Lalu Lintas Udara, Menhub Tak Ingin Ada Monopoli Penerbangan

Lion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.

Baca Selengkapnya
Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines Minta Ganti Rugi Rp925 Triliun
Keluarga Korban Kecelakaan Pesawat Ethiopian Airlines Minta Ganti Rugi Rp925 Triliun

Tuntutan ini muncul setelah Boeing membuat kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS untuk mengaku bersalah atas penipuan kriminal.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Gagal Terbang Menuju Bandara Soekarno-Hatta
Kronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Gagal Terbang Menuju Bandara Soekarno-Hatta

Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.

Baca Selengkapnya
Ini Sanksi untuk Pilot Batik Air Tidur saat Penerbangan Kendari-Jakarta dari Kemenhub
Ini Sanksi untuk Pilot Batik Air Tidur saat Penerbangan Kendari-Jakarta dari Kemenhub

Kristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Periksa Pengelola Indonesia Flying Club, Buntut Jatuhnya Pesawat di BSD Tangsel
Polisi Bakal Periksa Pengelola Indonesia Flying Club, Buntut Jatuhnya Pesawat di BSD Tangsel

Ade Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.

Baca Selengkapnya
DPR Ingatkan Polri, Pesawat Baru Bukan untuk Gaya-gayaan
DPR Ingatkan Polri, Pesawat Baru Bukan untuk Gaya-gayaan

Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar pesawat tersebut digunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas kepolisian.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menengok Batam Aero Technic, Hanggar Canggih di Asia Tenggara Milik Lion Air Group
VIDEO: Menengok Batam Aero Technic, Hanggar Canggih di Asia Tenggara Milik Lion Air Group

Menurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milikĀ Lion AirĀ Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.

Baca Selengkapnya
Trigana Air Buka Suara soal Pesawat Percikkan Api di Bandara Sentani
Trigana Air Buka Suara soal Pesawat Percikkan Api di Bandara Sentani

KNTK sementara melakukan pengecekan apa sebenarnya masalah utama sehingga pesawat batal terbang.

Baca Selengkapnya
Abu Dhabi Airports Dipersilakan Kelola Bandara Kertajati, Bisa Bentuk Perusahaan Patungan
Abu Dhabi Airports Dipersilakan Kelola Bandara Kertajati, Bisa Bentuk Perusahaan Patungan

Nantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas, maksimal 49 persen.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Pemilik Helikopter Jatuh di Pecatu Bali: Tidak Ada Nama Raffi Ahmad
Polisi Ungkap Pemilik Helikopter Jatuh di Pecatu Bali: Tidak Ada Nama Raffi Ahmad

Sempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.

Baca Selengkapnya
Hoaks Ada Pesawat Jatuh di Karawang, Ini Fakta Sebenarnya
Hoaks Ada Pesawat Jatuh di Karawang, Ini Fakta Sebenarnya

Faktanya, pesawat itu milik maskapai Lion Air PK-LRU yang tergelincir di Bandara Morowali, pada 11 Mei 2023. Bukan di Karawang.

Baca Selengkapnya