Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bertemu JK, Chevron bakal teruskan proyek IDD Selat Makassar

Bertemu JK, Chevron bakal teruskan proyek IDD Selat Makassar eksplorasi minyak lepas pantai. shutterstock

Merdeka.com - PT Chevron Indonesia bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta. Kedatangan Chevron tersebut untuk melaporkan kelanjutan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar.

Senior Vice President, Policy, Government, and Public Affairs Chevron Indonesia, Yanto Sianipar mengatakan saat ini Chevron telah mengajukan revisi rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) proyek IDD Selat Makassar. Dia berharap pemerintah dapat menyetujui PoD tersebut.

"Kami harapkan bisa disetujui oleh pemerintah nantinya, karena ini proyek yang sangat strategis utk Indonesia yang ada di Selat Makassar untuk produksi gas di masa yang akan datang," ujar Yanto, Senin (18/4).

Orang lain juga bertanya?

Yanto menegaskan perusahaan asal Amerika Serikat ini berkomitmen untuk terus melakukan investasi di Indonesia, salah satunya proyek IDD. Walaupun, lanjut dia, saat ini harga minyak dunia tengah anjlok.

Menurut dia, Chevron sudah berpengalaman dalam menghadapi kondisi anjloknya harga minyak dunia. Selain itu, Chevron menilai kondisi iklim investasi Indonesia masih menarik.

"Jadi kalau secara jangka panjang kita masih melihat prospek di Indonesia masih sangat menarik, terutama dengan adanya proyek IDD yang tentunya akan kita teruskan dan berharap harga minyak akan semakin membaik nantinya," kata Yanto.

Sebagai informasi, Indonesia Deepwater Development atau lebih dikenal dengan nama IDD merupakan proyek laut dalam yang dikembangkan oleh Chevron Indonesia Company (Cico) melalui empat production sharing contract yaitu PSC Ganal, Rapak, Makassar Strait dan Muara Bakau. Terdapat lima lapangan gas yang akan dikembangkan dalam proyek IDD ini yaitu Lapangan Bangka, Gehem, Gendalo, Maha dan Gandang.

CICO akan mengembangkan 28 sumur bawah laut di lima lapangan yang terintegrasi melalui dua floating production unit (FPU) hub dan satu subsea tie-back. Dua FPU hub tersebut adalah Hub Gendalo yang merupakan fasilitas yang akan mengintegrasikan Lapangan Gendalo, Maha, dan Gandang di kedalaman 2.200 sampai 5.600 kaki dan Hub Gehem yaitu fasilitas produksi Lapangan Gehem di kedalaman 6.000 kaki. Sementara Lapangan Bangka di kedalaman 3.200 kaki akan menjadi subsea tie back ke FPU West Seno yang sudah ada dan dioperasikan oleh Chevron. Fasilitas ini diperkirakan akan membutuhkan investasi antara USD 4 sampai 7 miliar.

Front-end Engineering Design (FEED) untuk Lapangan Bangka telah selesai pada Desember 2011. Sedangkan, FEED untuk Gendalo - Gehem diharapkan bisa rampung pada April tahun ini.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perusahaan Asal Italia Resmi Kelola Proyek Migas Laut Dalam IDD
Perusahaan Asal Italia Resmi Kelola Proyek Migas Laut Dalam IDD

IDD merupakan proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin, dengan kedalaman mencapai 1.000-2.000.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Joe Biden Sepakat Tingkatkan Hubungan RI-AS Jadi Kemitraan Strategis Komprehensif
Jokowi dan Joe Biden Sepakat Tingkatkan Hubungan RI-AS Jadi Kemitraan Strategis Komprehensif

Jokowi mengatakan, kedua negara perlu menciptakan pembaharuan untuk meningkatkan perdagangan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hangatnya Senyum Profesor Stella Diajak Presiden Prabowo Temui Bos-Bos Pengusaha di Amerika
VIDEO: Hangatnya Senyum Profesor Stella Diajak Presiden Prabowo Temui Bos-Bos Pengusaha di Amerika

Presiden Prabowo mengatakan sudah ada rencana kerja sama perusahaan-perusahaan tersebut di Indonesia

Baca Selengkapnya
Raksasa Migas Italia Bakal Tanam Modal Rp250 Triliun di Indonesia
Raksasa Migas Italia Bakal Tanam Modal Rp250 Triliun di Indonesia

Raksasa Migas Italia Bakal Tanam Modal Rp250 Triliun di Indonesia

Baca Selengkapnya
Bertemu Bos Freeport, Jokowi Bahas Penambahan Saham di Indonesia
Bertemu Bos Freeport, Jokowi Bahas Penambahan Saham di Indonesia

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Komitmen Pemanfaatan Karbon, Pertamina dan Chevron Bangun Kerja Sama
Komitmen Pemanfaatan Karbon, Pertamina dan Chevron Bangun Kerja Sama

PT Pertamina (Persero) bersama dengan Chevron bangun kerja sama dalam bidang dekarbonisasi.

Baca Selengkapnya
Bertemu Bos Exxon Mobil di AS, Jokowi Tawarkan Investasi EBT hingga Infrastruktur di IKN Nusantara
Bertemu Bos Exxon Mobil di AS, Jokowi Tawarkan Investasi EBT hingga Infrastruktur di IKN Nusantara

Jokowi menyampaikan apresiasi kerja sama pembangunan kilang petrokimia hijau yang dibangun Exxon Mobil.

Baca Selengkapnya
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai

SKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.

Baca Selengkapnya
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?

Hudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Indonesia akan Menjadi Produsen Petrokimia Terbesar di Asia
Presiden Jokowi: Indonesia akan Menjadi Produsen Petrokimia Terbesar di Asia

Jokowi meminta jajaran menteri segera menindaklanjuti agar komitmen investasi dari China dapat terealisasi.

Baca Selengkapnya
HIPMI Puji Jokowi Bawa Pulang Investasi Rp400 T dari AS: Pengusaha & Rakyat akan Merasakan Hasilnya
HIPMI Puji Jokowi Bawa Pulang Investasi Rp400 T dari AS: Pengusaha & Rakyat akan Merasakan Hasilnya

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat pada Rabu (15/11) lalu.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Indonesia Kantongi Rp16,2 Triliun dari Amerika Serikat untuk Proyek Transisi Energi
Akhirnya, Indonesia Kantongi Rp16,2 Triliun dari Amerika Serikat untuk Proyek Transisi Energi

Pencairan ini jadi kabar baik bagi sektor industri yang juga sangat terlibat dalam proses JETP untuk proyek transisi energi.

Baca Selengkapnya