Raksasa Migas Italia Bakal Tanam Modal Rp250 Triliun di Indonesia
Hal itu disampaikan Arifin selepas mendampingi perwakilan Eni bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/2).
Hal itu disampaikan Arifin selepas mendampingi perwakilan Eni bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/2).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebut bahwa Eni selaku perusahaan migas raksasa Italia hendak berinvestasi sekitar USD 16 miliar, atau setara Rp250,56 triliun di Indonesia.
Hal itu disampaikan Arifin selepas mendampingi perwakilan Eni bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/2).
"Pengembangan Eni akan menginvestasikan USD 16 miliar di Indonesia, untuk tambah produksi gas," ujar Arifin.
Arifin mengatakan, investasi itu dikucurkan setelah Eni menemukan cadangan gas dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Aset itu mulanya milik Neptune dengan cadangan 5,8 triliun kaki kubik (TCF).
Selain itu, Eni juga telah merampungkan akusisi proyek strategis nasional (PSN) Indonesia Deepwater Development (IDD) dari Chevron. Pengembangannya nanti akan disatukan dengan Geng North yang juga diusulkan jadi PSN.
"Eni kan sudah beroperasi di situ. Tadinya dia gabung dengan Neptune, lalu Neptune lepas sahamnya diambil Eni. Jadi sekarang 100 persen (Eni), sebelumnya grup ini mengakuisisi IDD-nya si Chevron," terangnya.
"Kita harapkan start produksinya mulai 2025, 2026, puncaknya di 2027," kata Arifin Tasrif.
Sebelumnya, Arifin Tasrif menyaksikan penandatanganan kerja sama yang dilakukan oleh Kementerian ESDM dengan perusahaan raksasa migas asal Italia, Eni di Gedung Chairul Saleh Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/2).
Arifin menyebutkan, penandatanganan antara Kementerian ESDM dan Eni ini merupakan tindak lanjut atas lawatan Kementerian ESDM ke kantor Eni di Italia pada 21-24 Januari 2024 lalu.
Kerja sama ini, sambung Arifin, merupakan salah satu upaya akselerasi untuk mengejar target Net Zero Emission (NZE) di Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.
"Dengan adanya MoU ini, diharapkan ENI dapat membantu program dekarbonisasi di Indonesia dan mempererat hubungan kerja sama antara ENI dan Indonesia," ungkapnya.
MoU tersebut berisikan intensi antara Kementerian ESDM dengan ENI terkait pengembangan bio-feedstock untuk memproduksi biofuels, nature-based and technology-based carbon offset, serta inisiatif lainnya terkait transisi energi dan dekarbonisasi.
Termasuk dan tidak terbatas pada program Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) dan efisiensi energi.
Untuk diketahui, Eni memegang Participating Interest 13 Production Sharing Contract di Indonesia dengan produksi gas actual Eni pada 2023 sebesar 705,6 MMSCFD.
Sempat menangis histeris lantaran rindu dengan kedua orangtuanya, Rayyanza pun akhirnya asyik liburan di vila mewah bareng sang nenek
Baca SelengkapnyaBambang Susantono meminta tambahan anggaran tahun 2024 sebesar Rp3,5 triliun untuk Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaGaji dan THR PNS Habiskan Anggaran Rp70 Triliun, Naik dari Tahun Lalu yang Hanya Rp49 Triliun
Baca SelengkapnyaRossa tengah menikmati liburan di luar negeri bersama putra gantengnya, Rizky Langit Ramadan
Baca SelengkapnyaLala pengasuh Rafathar dan Sus Rini pengasuh Rayyanza ikut dalam perjalanan ke Prancis bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin dan Pernah Jadi Sopir Angkot, Kini Punya Harta Rp1.000 Triliun
Baca SelengkapnyaSampai saat ini belum terungkap secara pasti motif dari Tarsum melakukan mutilasi.
Baca SelengkapnyaTragis! Bocah Lima Tahun di Bekasi Tewas dengan 20 Luka Tusuk
Baca Selengkapnya