BI disarankan tak buru-buru turunkan suku bunga acuan
Merdeka.com - Hari ini, Bank Indonesia (BI) kembali menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan untuk menetapkan suku bunga acuan (BI Rate) Maret 2014. Bulan lalu BI mempertahankan suku bungan acuan di level 7,5 persen. Namun apakah hari ini BI kembali mempertahankan suku bunga acuan? Atau sebaliknya?
Ekonom EC-Think Indonesia, Telisa A Falianty menyebutkan, jika bulan ini BI ingin menurunkan suku bunga acuannya maka harus dipastikan terlebih dahulu kestabilan inflasi dalam jangka menengah.
"Bisa saja BI Rate diturunkan, asalkan ada kepastian tidak ada sumber guncangan inflasi ke depannya. Karena penentuan BI Rate tidak hanya karena satu bulan inflasi (Maret 2014) terakhir, tetapi forward-looking ke depan," ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (13/3).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana Banyuwangi kendalikan inflasi? Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
Penurunan BI Rate harus dilandasi oleh kepastian bakal melambatnya inflasi yang tidak bersifat temporer. "Selain itu, ada kepastian juga soal suplai pangan ke depan yang tetap terjaga," jelas dia.
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM), Anthonius Tony Prasetiantono berharap Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,5 persen sampai bulan depan.
"Sebaiknya Bank Indonesia berhati-hati untuk tidak segera menurunkan BI Rate. Ditahan dahulu sampai sebulan ke depan," ungkapnya.
Menurutnya, seharusnya bank sentral terlebih dahulu mencermati ekspektasi rupiah dan tren penurunan inflasi yang pada Februari 2014 tercatat sebesar 0,26 persen (month-to-month). "BI Rate jangan diturunkan dahulu. Perlu observasi dahulu. Apakah penguatan Rupiah dan tren penurunan inflasi bersifat sementara atau masih bisa bergejolak," ujar dia.
Dia memaparkan, dalam kurun sebulan ke depan, pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dan laju inflasi akan lebih mudah untuk diperkirakan. "Gambaran yang lebih jelas akan terlihat, menduga tren rupiah menguat dan inflasi menurun masih bisa berlanjut," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaDiharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca Selengkapnya