Blak-blakan Menteri Jonan Soal Masalah Pengembangan Energi Baru Terbarukan di RI
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, menilai transformasi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebagai energi bersih (clean energy) kedepannya akan memakan biaya yang tidak sedikit. Meski begitu, dia mengaku mendukung peningkatan penggunaan EBT di Indonesia.
"Ketahanan ekonomi, gini ratio, dan GDP per kapita kita itu tidak sama dengan negara lain. Persoalan ini yang jadi faktor kalau kita mau bahas transisi energi. Karena akan menimbulkan biaya baru soal transformasi energi," tuturnya di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (15/11).
Salah satu pertimbangan signifikan, lanjut dia, disebabkan masih adanya perbedaan atau disparitas energi yang dirasakan masyarakat Indonesia di kawasan Timur. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah dihadapkan pada pilihan untuk menggenjot porsi EBT atau melayani kebutuhan masyarakat di kawasan yang belum tersentuh listrik.
-
Kenapa energi terbarukan penting untuk lingkungan? Sumber energi seperti batu bara dan minyak bumi menghasilkan banyak emisi yang merusak lingkungan, sedangkan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan biomassa hampir tidak menghasilkan emisi sama sekali.
-
Bagaimana energi terbarukan dapat membantu mengatasi pemanasan global? Penggunaan energi terbarukan memiliki beberapa keuntungan dalam upaya mengatasi pemanasan global: Mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan Meminimalkan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas Menciptakan lapangan kerja baru dalam industri energi bersih Meningkatkan keamanan energi dengan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar Mendorong inovasi teknologi dalam sektor energi
-
Kenapa teknologi energi bersih penting di 2025? Teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi atau bahkan memulihkan kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia terhadap lingkungan serta mendukung upaya pengurangan emisi karbon, diperkirakan akan menjadi sektor pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2025.
-
Kenapa Pertamina fokus mengembangkan EBT? Oki menekankan, Pertamina aktif mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) contohnya bioenergi dan geotermal.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Bagaimana gas bumi bisa jadi energi bersih? Gas bumi juga dapat dikategorikan sebagai energi bersih jika dalam prosesnya menerapkan teknologi carbon capture and storage (CCS), yaitu teknologi menangkap CO2 dan menginjeksikannya kembali ke perut bumi.
"Kalau ditanya, saya mendukung. Saya tahu Uni Eropa 2030 targetnya EBT bisa sampai 40-50 persen. Tapi Polandia itu tak bisa 50 persen EBT, karena 60 persen listriknya pakai batu bara. Nah kita itu 56 persennya, jadi kalau mau dipaksakan energi mix ini costnya luar biasa," ucapnya.
Menteri Jonan melanjutkan, meski pemerintah dalam posisi mendukung keberadaan EBT, memenuhi pelayanan kebutuhan energi listrik yang belum tersentuh patut diperhatikan. Itu bertujuan menciptakan pemerataan pelayanan dari sisi energi itu sendiri.
"Kalau mau transisi energi coba dilihat dulu supply dan demand side. Dari demand-nya generasi muda memang mendukung adanya clean enegy. Tapi supply side yang harus dibicarakan itu apakah harganya affordable?" paparnya.
"Uni Eropa itu karena fundnya besar maka subsidinya besar. Yang jadi pertanyaan buat pemerintah kita insentifnya ini mau seperti apa, kalau besar-besaran ya disiapkan budgetnya," dia menambahkan.
Dia pun menegaskan, pengembangan energi bauran (mix energy) atau EBT harus turut mempertimbangkan harga yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. "Mereka (yang di kawasan Timur) EBT aja belum dapet kok, kita sudah ngomongin EBT. Mereka nanti protes. Ini yang harus jadi fokus juga. Pilihannya itu jika disubsidi apakah nantinya akan dipakai untuk pengembangan EBT atau digunakan untuk layanan listrik semua masyarakat Indonesia," terangnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani minta semua pihak mendorong Kementerian ESDM untuk terus menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.
Baca SelengkapnyaEnergi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.
Baca SelengkapnyaPresiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 gigawatt (GW).
Baca SelengkapnyaLangkah ini diperlukan untuk mengurangi tingkat emisi dari operasional smelter. Termasuk dalam mengejar target nol emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kajianĀ Asian and Pacific Economic Review (APER) di kawasan ASEAN, Eniya menyebut angka investasi hijau saat ini lebih tinggi 70 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaMitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.
Baca Selengkapnya