BNI raih laba bersih Rp 4,37 T di kuartal II-2016
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk meraih laba bersih sebesar Rp 4,37 triliun pada kuartal II-2016. Pencapaian ini tumbuh 79,9 persen pada periode yang sama tahun lalu.
"Kenaikan laba bersih ditopang oleh kenerja fungsi intermediasi BNI yang tetap solid dalam menyalurkan kredit. Meskipun pada suku bunga kredit segmen kecil telah diturunkan secara selektif sejak awal April 2016, serta kondisi perekonomian nasional yang melambat," ujar Direktur Treasury BNI Panji Irawan di Jakarta, Jumat (22/7).
Menurutnya, kenaikan laba BNI ini didukung oleh kontribusi Pendapatan Bunga Bersih (NII) yang naik 11,7 persen year on year (YoY) dari Rp 12,45 triliun menjadi Rp 13,91 triliun, serta kenaikan Pendapatan Non-Bunga 28,7 persen YoY dari 3,44 triliun menjadi Rp 4,43 triliun.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Kapan BNI tingkatkan kredit? Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Apa prestasi Bank Jatim yang terbaru? PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
"NII tumbuh berkat penyaluran kredit sampai akhir Juni 2016 yang tumbuh sebesar 23,7 persen YoY dari Rp 288,72 triliun menjadi Rp 357,23 triliun," jelasnya.
Sementara, untuk penyaluran kredit, BNI menunjukan kualitas fungsi intermediasi yang terus meningkat. Meski ditengah kecenderungan menurunnya suku bunga, BNI tetap mendorong kredit dengan terus mencetak Net Interest Margin (NIM) diatas 6 persen.
"Ini didorong oleh kemampuan BNI target NIM dalam menurunkan Cost of Funds dari 3,2 persen pada Juni 2015 menjadi 3,1 persen pada Juni 2016. Cost of Funds tetap mengalami perbaikan karena penurunan suku bunga dana deposito pada umumnya," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaBTN mencatat, pencapaian kinerja keuangannya per Mei 2024 telah sejalan dengan yang ditetapkan perseroan atau on track.
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaDari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca Selengkapnya