Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos LPS prediksi suku bunga acuan BI akan naik lagi, ini pemicunya

Bos LPS prediksi suku bunga acuan BI akan naik lagi, ini pemicunya halim alamsyah. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Ketua Dewan Komisoner Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), Halim Alamsyah memprediksi Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) mendatang. Menurutnya, langkah itu akan diambil BI untuk menjaga stabilitas sektor keuangan dengan menyesuaikan kondisi global.

Diketahui, beberapa analis termasuk BI memprediksi bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan kembali di 2019 mendatang. Untuk diketahui, suku bunga The Fed saat ini berada pada angka 2 persen.

"Karena BI pasti akan merespons suku bunga itu, berdasarkan target inflasi, mereka sudah umumkan seperti itu. Sekarang kondisinya berubah, karena sekrang terutama Amerika Serikat, Eropa sudah mulai (menaikkan suku bunga). Jepang masih belum dan beberapa negara lain menghentikan quantitative easing-nya," kata Halim saat ditemui di Hotel Luwansa, Jakarta, Selasa (25/9).

Orang lain juga bertanya?

Halim menjelaskan, dengan adanya pelonggaran quantitative easing dari beberapa negara tersebut, maka berdampak pada kenaikan suku bunga yang diawali oleh The Fad. Apabila kondisi itu berjalan, maka mau tidak mau Indonesia pun harus menyesuaikan kenaikan suku bunga The Fad.

"Nah ketika itu terjadi suku bunga kita harus naikkan mengikuti The Fed. Karena uang yang tadi masuk ke Indonesia, itu kembali lagi ke negara lain," imbuhnya.

"Akibatnya likuditas berkurang sementara kebutuhan likuiditas Indonesia masih tinggi. karena pembangunan kita butuh banyak dana, ini yang terjadi," tambah Halim.

Oleh karena itu, BI sendiri berusaha mengimbangi agar penarikan dana keluar negeri tidak mengganggu stabilitas ekonomi dalam negeri. Sementara LPS akan memantau apakah ada pergerakan dana pihak ketiga (capital outflow) dari bank-bank yang pindah keluar negeri.

"Sejauh ini berdasarkan pantauan kami tidak ada gerakan yang luar biasa. Biasa ada nasabah pindah dari satu bank ke bank lain, memanfaatkan suku bunga yang lebih tinggi itu biasa," jelasnya.

Diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2018 memutuskan untuk menaikkan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,50 persen.

Bank Indonesia juga menaikkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen dan Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen.

Kenaikan ini merupakan yang keempat kali sepanjang tahun berjalan 2018. Sebelumnya BI menahan suku bunga acuan di posisi 5,25 persen pada Juli. BI sudah menaikkan suku bunga acuan pada Mei dan Juni dengan total kenaikan 100 bps.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?

Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya

Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .

Baca Selengkapnya
Sudah Ada Tanda-Tanda Ini, Bank Indonesia Sudah Seharusnya Turunkan BI Rate
Sudah Ada Tanda-Tanda Ini, Bank Indonesia Sudah Seharusnya Turunkan BI Rate

Cadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat
Bos BI: Situasi Global Berubah Sangat Cepat, Ekonomi Diperkirakan Melambat

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.

Baca Selengkapnya
Prediksi Bank Indonesia: The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lebih Besar Hingga Akhir Tahun
Prediksi Bank Indonesia: The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lebih Besar Hingga Akhir Tahun

Proyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.

Baca Selengkapnya
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga
BI Ancang-Ancang Turunkan Suku Bunga

Saat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ini Diyakini Bikin Rupiah Menguat di Tahun 2025
Kondisi Ini Diyakini Bikin Rupiah Menguat di Tahun 2025

Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024
Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024

proyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan

Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.

Baca Selengkapnya
Hadapi Gejolak Global, Gubernur Bank Indonesia Fokus Jaga Stabilisasi Kurs Rupiah
Hadapi Gejolak Global, Gubernur Bank Indonesia Fokus Jaga Stabilisasi Kurs Rupiah

Pada bulan November 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level enam persen.

Baca Selengkapnya