Bos PLN: PLTS Terapung Cirata Kurangi Emisi Karbon 214.000 Ton per Tahun
Merdeka.com - Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Zulkifli Zaini menyebut bahwa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat berpotensi mengurangi emisi karbondioksida sebanyak 214.000 ton per tahun.
"Kehadiran PLTS Terapung Cirata 145 megawatt ini akan menjadi revolusi pengembangan energi baru terbarukan di dalam negeri," katanya di Jakarta, Selasa (3/8).
Proyek listrik ramah lingkungan itu telah memperoleh dukungan dana dari lembaga keuangan internasional, yakni Sumitomo Mitsui Banking Corp, Societe Generale, dan Standard Charter Bank dengan nilai investasi sekitar USD 129 juta.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Mengapa PLN butuh investasi besar untuk nol emisi? PT PLN (Persero) membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar atau setara dengan Rp11.323 triliun untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emisi) pada 2060.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
Kini PLTS terapung tersebut akan memasuki tahap konstruksi selama 18 bulan dan ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada November 2022.
Zulkifli mengungkapkan, total kapasitas pembangkit milik PLN yang beroperasi hingga semester I tahun ini tercatat sebesar 63 gigawatt dengan komposisi energi baru terbarukan sebanyak 7,9 gigawatt atau setara 13 persen.
Menurutnya, proyek PLTS terapung seluas 250 hektare itu akan memberikan kontribusi tambahan energi baru terbarukan sekitar 0,2 persen.
"Kami berharap pengembangan PLTS Terapung Cirata ini menjadi pemicu pengembangan energi baru terbarukan khususnya PLTS dengan tarif yang kompetitif sebagai bagian dari upaya PLN yang menghadirkan energi bersih, andal, dan keekonomian yang wajar," ujar Zulkifli.
PLTS Terapung Cirata merupakan satu dari 11 kesepakatan bisnis yang dipertukarkan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi pada Januari 2020.
Proyek itu dikembangkan secara patungan oleh anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI), dan anak usaha Mubadala Investment Company, Masdar, yang merupakan perusahaan energi baru dan terbarukan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Kedua perusahaan itu membentuk perusahaan pengembangan bernama PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energy (PMSE). PJBI menguasai 51 persen saham dan Masdar menguasai 49 persen dengan skema power purchase agreement selama 25 tahun.
Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan PLTS terapung di Cirata dapat membantu pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca di Indonesia.
Dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai tindak lanjut Paris Agreement, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi sebesar 29 persen pada 2030 dengan upaya sendiri dan sampai dengan 41 persen dengan bantuan internasional.
Program penurunan emisi di Indonesia berfokus pada lima sektor yang berkontribusi dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca, yaitu sektor energi, industri, kehutanan, pertanian, dan limbah.
Komitmen sektor energi adalah penurunan emisi sebesar 314-398 juta ton karbon dioksida pada tahun 2030, target 23 persen energi baru terbarukan dari bauran energi primer, dan 17 persen efisiensi energi dari bussiness as usual energi final.
"Penyediaan energi bersih melalui pemanfaatan energi baru terbarukan khususnya energi surya menjadi salah satu prioritas untuk dapat mencapai tujuan tersebut mengingat potensi surya di Indonesia melimpah, masa pembangunan cepat, dan harga semakin kompetitif," pungkas Dadan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPLN memfasilitasi SIG untuk menghadirkan industri hijau melalui sumber EBT dalam operasinya untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik SIG.
Baca SelengkapnyaPerdagangan karbon PLN Indonesia Power telah mencapai 2.428.203 ton CO2 dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.
Baca SelengkapnyaMedco Energi Bangkanai Limited dapat melakukan pengurangan emisi CO2 sebanyak 2.708 tCO2e/tahun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaPendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaAda 10 megawatt listrik dioperasikan mengaliri listrik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Baca SelengkapnyaInisiatif tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko lingkungan dari model industri yang ekstraktif atau bergantung pada sumber daya alam.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaPLN telah melakukan kajian untuk memprioritaskan retrofit CCS di pembangkit listrik fosil.
Baca Selengkapnya