Cerita Budi Waseso Dihubungi Pengusaha Nakal Ajak 'Bermain' Salurkan Beras Impor
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso bercerita bahwa dia pernah dihubungi pengusaha nakal untuk ‘bermain’ dalam penyaluran stok beras pemerintah. Permainan ini berkaitan dengan masuknya beras impor yang dilakukan pemerintah.
Dia bercerita, setiap beras impor masuk, ada saja pengusaha nakal yang berebut untuk menyalurkan ke masyarakat. Sayangnya, niat penyaluran itu dibarengi dengan embel-embel keuntungan.
Lebih lagi, pengusaha nakal yang disebutnya itu menduga kalau Budi Waseso adalah sosok yang bisa ikut bermain dalam proses penyaluran cadangan beras pemerintah.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
-
Bagaimana cara Bulog menjual beras di pasar murah? 'Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,' kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
-
Dimana Bulog bongkar beras impor? 'Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
"Sekarang begitu beras ini udah sampai Bulog, mulai rebutan. Ada orang yang gak ngerti saya itu siapa gitu loh. Berani telepon saya, (dan mengatakan) 'Pak Dirut ini kalau boleh saya jadi penyalur ya pak barang itu nanti, saya siap menyalurkan, seminggu sekian pak. Udah lah pak kan ada hitungannya’,” kata Buwas mengisahkan di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (20/1).
Budi Waseso menduga kalau pengusaha yang meneleponnya itu berpikir kalau dia butuh uang saku menjelang lengsernya dari posisi Dirut Bulog. Padahal, Budi Waseso mengaku kalau hal itu tak pernah ada dibenaknya.
Menanggapi telepon dari pengusaha nakal itu, Budi Waseso hanya melontarkan tanggapan-tanggapan kecil. Tanpa memberikan respons yang berlebihan.
"Sontoloyo bagi saya kan, dia gak tahu siapa saya. 'Oh iya iya Oke oke', wah dia dipikir 'pak dirut sudah mau selesai pasti cari sangu (uang saku), cari duit', ditawarin saya ketawa-tawa 'oke nanti saya pikirkan'. Wah semangat dia, dua kali telepon saya 'pak gimana' saya jawab 'ya nanti dulu lah'," bebernya.
"Saya ngomong sama direksi saya, saya kalau mau main kenapa baru sekarang detik-detik terakhir baru mau main. Terlambat, dari kemarin dong nah kan gitu," sambungnya menegaskan posisinya sebagai orang yang memegang amanah.
Tak Mudah Memutuskan Impor
Pada kesempatan itu, dia menuturkan kalau sebenarnya mengambil keputusan impor bukan lah perkara mudah. Dia bercerita, untuk bisa menjalankan impor, perlu berkali-kali memutar otak mencari solusi.
"Bulog mulai parno katanya, parno apaan? Kita ini tugas dari negara kok (untuk melakukan impor). Jadi enggak ada, kita ini enggak ada, saya justru dikala ada tugas impor kita yang stress tahu enggak," kata dia.
"Emangnya gampang untuk impor?, begitu mau datang saja kita minggir antrean kapalnya, kapan bisa bongkar, belum lagi kalau hujan nanti gimana hayo. Belum lagi angkutannya seperti apa, banyak yang kita pikirin, jadi gak gampang," tuturnya.
Hal ini, bukan pengalaman pertama yang dia dapatkan. Nyatanya, saat berkarir di Badan Reserse Kriminal Polri, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dia sering ditawari hal yang serupa.
"Sama nih pengalaman saya di Bareskrim maupun di BNN ya model-model gini ditawari buat berkolaborasi kejahatan, pelanggaran. Ngapain gitu loh. Karena kita memegang amanah itu ya harus bertanggung jawab sesuai janji sumpahnya," tegasnya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaDugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaDua tersangka itu yakni Budi Susanto (BS) dan April Churniawan (AC).
Baca SelengkapnyaPihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaBanyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.
Baca SelengkapnyaAdib tak menampik sejak lama persoalan impor beras di tanah air tak pernah usai.
Baca Selengkapnya"Kami selama ini getol menolak impor beras yang bisa merugikan rakyat."
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaUnsur kesengajaan tersebut diduga hadir dari Perum Bulog pimpinan Bayu Krisnamurthi.
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca Selengkapnya