Cerita SBY marah ke menteri gara-gara bawang putih

merdeka.com Sekitar 1 decade yang lalu

Merdeka.com - Gejolak kenaikan harga beberapa komoditas berturut-turut pada akhir pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II menghantui rapor ekonomi pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal, kenaikan hanya terjadi pada tiga komoditas.

Tahun lalu, harga kedelai yang tinggi bikin para pengrajin tahu dan tempe mogok. Awal tahun lalu pasokan daging yang kurang bikin harga melonjak Rp 90.000 per kilogram dan terakhir harga bawang putih yang melejit sampai Rp 70.000 per kilogram membuat berang SBY.

Dalam rapat kabinet, presiden mengungkapkan keresahannya atas kinerja anak buahnya. Bahkan, secara tegas presiden meminta anak buahnya untuk bekerja keras untuk menormalkan harga. SBY pun mewanti-wanti bawahannya untuk tidak saling lempar tanggung Jawab.

Orang lain juga bertanya?

"Ini tidak boleh begini. Ketika ada krisis harga pangan dan minyak 2008 meluas karena itu global, bermalam-malam berhari-hari kita bekerja. Kalau tingkatannya masih seperti ini hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, selesaikan. Jangan tidur kalau perlu sampai selesai," katanya di Istana Negara. Kamis (14/3).

Dia mengkritik bawahannya hanya bermain wacana di media, tanpa menghasilkan solusi mengatasi mahalnya kebutuhan masyarakat . "Saya belum melihat langkah-langkah yang lebih serius dan nyata dan kemudian masalah itu dapat teratasi oleh jajaran pemerintahan terkait," ujarnya.

Usai disemprit Presiden SBY, Kementerian Pertanian memasang target harga akan mereda pada akhir Maret. Kementerian urusan pangan ini mengaku tengah ngebut penyelesaian proses pemberian Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).

"Gimana supply ini diperkuat. Kalau perlu kawan-kawan di pertanian bekerja 24 jam untuk memproses RIPH itu segera. Dan ini sudah dilakukan dan semua perusahaan importir telah menerima kuota masing-masing dan RIPH sudah keluar," ujar Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan.

Dia menjanjikan pihaknya akan mengawasi implementasi impor oleh para importir tersebut supaya bisa segera dieksekusi. "Tinggal bolanya di importir. Kita akan pantau importirnya supaya dia tidak berleha-leha dan segera mengeksekusi," ungkapnya.

(mdk/rin)