Ciptakan Energi Hijau, Patra Jasa dan Pertamina Kembangkan Proyek Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy
PT Patra Jasa berkolaborasi dengan PT Pertamina Patra Niaga membangun pilot project aggregator untuk pengambilan Used Cooking Oil (UCO) atau limbah minyak.
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Patra Jasa adalah perusahaan yang bergerak melalui tiga pilar bisnis. Dua di antaranya adalah Hotels and Resorts. Selain Patra Jasa, Anak Perusahaan Pertamina lain seperti PT Pertamina Bina Media (IHC) juga turut andil dalam pengembangan bisnis Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
Kajian mengenai UCO aggregator ini akan dilakukan di sejumlah lingkungan rumah sakit dan hotel.
"Tentunya menghasilkan limbah UCO yang tidak dapat terelakkan," kata Direktur Utama Patra Jasa, Putut Ariwibowo, saat Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Sinergi Pertamina Grup (Pertamina Patra Niaga - Patra Jasa).
Limbah UCO dari 10 Hotel yang dikelola Patra Jasa menghasilkan 350 liter UCO dalam sebulan.
Saat ini, Patra Jasa bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk mengelola limbah UCO agar dapat diolah kembali.
"Tentu bukan angka yang sedikit, mengingat UCO merupakan salah satu limbah yang dapat dipergunakan untuk program green energy," kata Putut.
Putut berharap, pilot project bersama PT Pertamina Patra Niaga ini dapat menjadi salah satu solusi mengelola UCO.
Khususnya, bagi unit hotel Patra Jasa di Jawa Barat dan Jakarta, yakni Patra Cirebon Hotel & Convention, Patra Bandung Hotel, Patra Anyer Hotel, dan Patra Jakarta Hotel.
"Saya yakin sinergi dengan Pertamina Group ini dapat berkontribusi menciptakan inovasi yang dapat mendorong pertumbuhan energi terbarukan. Tak lain untuk mendukung komitmen Indonesia mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada 2060," kata Putut.
Penandatanganan MoU Sinergi Pertamina Grup (Pertamina Patra Niaga - Patra Jasa) ini dihadiri Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan; Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Arief Setiawan Handoko.
Hadir pula Direktur Medis PT Pertamina Bina Medika IHC Lia Gardenia Partakusuma; jajaran Manajemen PT Pertamina (Persero); jajaran Direksi PT Patra Jasa; serta seluruh Manajemen PT Pertamina Patra Niaga, PT Perusahaan Gas Negara, PT Pertamina Bina Medika IHC, dan PT Patra Jasa.
Proyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaPertamina Persero beberkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga memiliki peran penting dalam melayani dan mendistribusikan energi bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPertamina bekerjasama dengan JOGMEC dalam Pengukuran dan Penaksiran Emisi Metana untuk Percepat Transisi Energi.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca SelengkapnyaKerja sama dengan KNOC dan ExxonMobil menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mengakselerasi transisi energi.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaSaat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya