Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Daftar 4 Konglomerat Era Soeharto Lunasi Utang BLBI, Ini Profile Lengkapnya

Daftar 4 Konglomerat Era Soeharto Lunasi Utang BLBI, Ini Profile Lengkapnya Utang. ©Shutterstock

Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) terus memburu sejumlah obligor/debitur pengutang dana BLBI. Namun demikian, ada beberapa konglomerat besar disebut sudah menuntaskan utangnya kepada negara.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memaparkan, ada empat nama obligor/debitur yang telah melunasi utang BLBI kepada negara. Salah satunya konglomerat pentolan Salim Group, Anthony Salim.

"Banyak di antara mereka yang membayar dan selesai. Misalnya, Anthony Salim langsung membayar lunas, selesai. Bob Hasan, lunas, selesai. Sudwikatmono, lunas, selesai. Ibrahim Risjad, lunas, selesai," ujar Mahfud beberapa waktu lalu, dikutip Rabu (10/11/2021).

Kendati begitu, Mahfud tidak merinci berapa jumlah utang yang dibayarkan keempat obligor dana BLBI tersebut. Selain itu, tidak disebutkan juga secara detil kapan mereka telah melunasi utangnya.

Jika ditelusuri lebih lanjut, keempat nama tersebut merupakan konglomerat besar yang punya kedekatan erat dengan mantan Presiden Soeharto. Utang yang mereka tumpuk pun tampaknya sudah terlunasi sejak lama, sebab tiga di antaranya kini telah tiada.

Berikut detail dan profile konglomerat lunasi utang BLBI"

1. Anthony Salim

Anak dari mendiang Sudono Salim (Liem Sioe Liong) ini sempat tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia pada 2020, dengan total kekayaan USD 5,9 miliar atau sekitar Rp84,37 triliun (kurs Rp 14.300 per USD).

Pentolan Group Salim ini menguasai banyak lini bisnis, salah satunya berasal dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang memproduksi produk sejuta umat, Indomie. Lalu di sektor otomotif melalui PT Indomobil Sukses Internasional Tbk.

Gurita bisnis miliknya juga merambah sektor agrikultur seperti minyak sawit mentah (CPO), lewat PT Salim Ivomas Pratama Tbk yang dikuasai Salim melalui PT Indofood Agri Resources Ltd.

Anthony Salim juga turut menjamah sektor teknologi, dengan mencatat direct ownership pada PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dengan jumlah kepemilikan 5,5 juta saham.

Meski begitu, nama Anthony Salim ternyata sudah tidak masuk ke dalam daftar 20 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2021 ini. Entah apa pertimbangannya, tapi yang jelas kekayaannya masih sangat besar.

2. Bob Hasan

Konglomerat kondang lain yang diklaim sudah membayar utang BLBI yakni Bob Hasan, pebisnis dan juga mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Soeharto. Sahabat mantan Presiden RI kedua ini banyak menguasai bisnis kehutanan dan perkayuan, hingga dijuluki Raja Hutan.

Selain bisnis kayu, nama Bob Hasan juga mencuat dalam isu-isu bisnis lain. Seperti perburuan saham PT Astra International, PT Indocopper Investama yang menguasai 9,36 persen saham PT Freeport Indonesia, hingga perebutan konsesi emas Busang di Kalimantan Timur.

Bob Hasan sendiri telah berpulang sejak lebih dari 1 tahun lalu, tepatnya pada 31 Maret 2020 di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

3. Sudwikatmono

Sosok ketiga ini masih merupakan paman dari obligor BLBI lain, yakni Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Sudwikatmono merupakan sepupu dari Soeharto yang juga seorang pengusaha kelas kakap.

Sudwikatmono telah merintis karir sebagai pengusaha sejak 1957. Berbagai peran penting pun telah diembannya, seperti menjadi Komisaris PT Bogasari Flour Mills, Komisaris PT Indofood Sukses Makmur, hingga Komisaris PT Indika Entertainment.

Dalam kasus BLBI, Sudwikatmono tercatat sebagai pemilik dan pendiri dari PT Bank Surya. Namun, beliau telah berpulang sejak lebih dari 10 tahun lalu, tepatnya pada 11 Januari 2011.

4. Ibrahim Risjad

Ibrahim Risjad merupakan sosok konglomerat yang memulai usahanya sebagai seorang penjahit di tanah kelahirannya, Aceh. Selepas lulus SLTA di Medan pada 1954, ia memulai perjalanan bisnisnya pada sebuah perusahaan swasta.

Karirnya terus menanjak, hingga mencomot posisi direktur CV Waringin pada 1965. Selang 8 tahun, perjalanannya di industri semen berlanjut dengan menjadi direktur PT Indocement do 1973. Hingga akhirnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Madura pada 1986.

Nama Ibrahim Risjad sebagai pengusaha papan atas di Tanah Air menjulang tinggi di masa kepemimpinan Soeharto. Beliau dikenal sebagai salah satu dari anggota The Gang of Four bersama tiga konglomerat lain, yakni Liem Sioe Liong, Sudwikatmono, dan Djuhar Sutanto.

Mendiang telah berpulang sejak 17 Februari 2012 pada usia 77 tahun di Singapura.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Petani dan Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Taipan Kaya Raya
Anak Petani dan Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi Taipan Kaya Raya

Kesuksesan pria ini menjadi salah satu kisah inspiratif dalam membangun bisnis.

Baca Selengkapnya
Aliran Dana Korupsi Timah, Harvey Moeis dan Helena Lim Kebagian Rp420 Miliar
Aliran Dana Korupsi Timah, Harvey Moeis dan Helena Lim Kebagian Rp420 Miliar

Sementara Helena Lim dan Harvey Moeis menerima hingga Rp420 miliar

Baca Selengkapnya
Imbas Utang Obligor BLBI, Gedung Tamara Center Disita Satgas
Imbas Utang Obligor BLBI, Gedung Tamara Center Disita Satgas

Satgas BLBI menyita Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lainnya Obligor Bank Indonesia Raya (BIRA) Atang Latief dan Obligor Bank Tamara Lidia Muchtar.

Baca Selengkapnya
Sudah Berbisnis dari Remaja, Ini Sosok Anwar Sutan Saidi Konglomerat Sumbar Sebelum Kemerdekaan
Sudah Berbisnis dari Remaja, Ini Sosok Anwar Sutan Saidi Konglomerat Sumbar Sebelum Kemerdekaan

Meski dari golongan orang kaya, sosok asal Sumatera Barat ini tak ragu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara
Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara

Total pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Profil Marimutu Sinivasan, Buronan Kasus BLBI Ditangkap Hendak Kabur ke Malaysia
Profil Marimutu Sinivasan, Buronan Kasus BLBI Ditangkap Hendak Kabur ke Malaysia

Obligator Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) itu ditangkap petugas imigrasi saat hendak melarikan diri ke Kuching, Malaysia.

Baca Selengkapnya
6 Debitur LPEI Terindikasi Korupsi Rp3 Triliun, Jaksa Agung Beri Peringatan Begini
6 Debitur LPEI Terindikasi Korupsi Rp3 Triliun, Jaksa Agung Beri Peringatan Begini

Enam debitur LPEI tersebut merupakan perusahaan ekspor yang dilaporkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Baca Selengkapnya
Tersangka Korupsi PTBA Bertambah Jadi 5 Orang, Terbaru Eks Dirut dan Analis Bisnis
Tersangka Korupsi PTBA Bertambah Jadi 5 Orang, Terbaru Eks Dirut dan Analis Bisnis

Kejati Sumsel menetapkan dua tersangka baru kasus dugaan tindak pidana korupsi akuisisi PT Satria Bahana Sarana (SBS) oleh PT Bukit Asam (PTBA).

Baca Selengkapnya
Kejagung Jelaskan Alasan Tak Tetapkan Bos Sriwijaya Hendry Lie Jadi Buronan Kasus Korupsi Timah
Kejagung Jelaskan Alasan Tak Tetapkan Bos Sriwijaya Hendry Lie Jadi Buronan Kasus Korupsi Timah

Hendry Lie tersangka kasus korupsi timah diketahui saat ini berada di Singapura.

Baca Selengkapnya